Sekarang saatnya kita wisata kuliner di Malang Raya! Kenapa wisata kuliner yang kita bahas? Simple, karena salah satu kebutuhan dasar manusia adalah makan. Selain itu juga ada peribahasa yang mengatakan “perut kenyang, hati senang, otak pun terang” jadi setelah kenyang kamu bisa jalan-jalan dengan lebih enjoy dan menikmati Malang secara penuh.
Berbicara tempat makanan, mari kita kesampingkan café, coffee shop, atau restoran. Jalan-jalan adalah saatnya kamu berpetualang dan bereksperimen. Di sini kita akan kasih kamu beberapa rekomendasi tempat makan yang agak-agak tradisionil gitu deh, biar kamu bisa sekalian mengenal budaya Malang dan menemukan cita rasa yang baru, yuk nakam!
ADVERTISEMENTS
Nasi Goreng Resek / Sego Resek Kasin, walau namanya nyeleneh, nasi goreng yang rasanya juara ini sekali masak bisa untuk 80 porsi lho!
Jika kamu mengartikan nama kuliner ini, mungkin kamu bakal mengerutkan dahi, “resek” dalam bahasa Indonesia berarti sampah. Eits, tapi jangan salah, sebenarnya itu hanyalah sebuah penyebutan karena dahulunya memang kuliner ini berjualan dekat tempat pembuangan sampah. Tapi tenang saja, rasanya dijamin lebih digdaya daripada namanya.
Secara umum kuliner di Malang ini adalah sebuah nasi goreng, nasi goreng khas Jawa yang dimasak bersama dengan mie dan tauge, mawut pake tauge mungkin ya? Meskipun terlihat putih tapi sebenarnya nasi goreng ini tetap menggunakan kecap. Rasa nasi ini gurih dengan aroma bawang dan sedikit kecap. Tapi yang asik di sini, kamu bisa memilih topping untuk nasi goreng kamu, kamu bisa memilih suwiran ayam goreng, telur rebus yang digoreng, ati-ampela, hingga kepala ayam!
ADVERTISEMENTS
Putu Lanang, makanan legendaris yang rasanya tetap setia dan tetap ramai tak kenal zaman
Kalau kamu ingin merasakan jajanan pasar yang enak dengan pilihan yang banyak, kamu bisa menyambangi kuliner yang satu ini. Warung yang menspesialisasikan diri dengan putu-nya ini sudah berdiri sejak tahun 1935. Selain putu warung ini juga menyediakan jajanan lain seperti cenil, lupis, dan klepon.
Saking terkenalnya putu ini nggak buka lama-lama lho, biasanya putu ini hanya akan buka selama 3 sampai 4 jam saja, putu ini buka mulai pukul 5 sore ya! Putu ini pastinya sangat juara untuk dimakan sebagai “side dish” teman ngobrol sembari ngopi atau minum teh.
ADVERTISEMENTS
Pos Ketan Legenda, legendaris nggak cuma di namanya aja, rasanya juga sama legendaris seperti namanya
Sekarang kita geser sedikit ke Kota Batu. Di sini ada sebuah kedai ketan yang legendaris, minimal kamu pernah mendengar namanya. Pos Ketan Legenda adalah salah satu kuliner wajib yang biasanya dikunjungi jika kamu jalan-jalan ke Kota Batu. Kedai yang telah lama berdiri ini selalu ramai pengunjung. Kamu bisa mendapatkan berbagai macam ketan dengan aneka topping seperti durian, meses, keju, nangka, pisang, susu, hingga gula merah!
Ah, rasanya? Jangan ditanya, ketannya lembut dan legit banget. Apalagi kejunya! Ugh! Nggak pelit porsinya! Salah satu rekomendasi ketan di sini biasanya adalah ketan duren keju vla, atau ketan pisang keju vla, rasa ketan yang legit plus manisnya duren atau pisang dan vla pastinya akan membuat mulut kamu nyaman dan bahagia abis makan kuliner ini!
ADVERTISEMENTS
Toko Oen, bersantap es krim jadul sambil berhayal Kota Malang pada waktu zaman penjajahan
Mungkin pengecualian buat kuliner satu ini, jika 3 referensi di atas adalah jajanan tradisional maka untuk yang satu ini kita akan merekomendasikan sebuah tempat makan dessert yang menyuguhkan vibes zaman Belanda. Jika Jakarta punya Ragusa dan Surabaya punya Zhang Randy, maka ini adalah toko es krim kuno versi Malang, Toko Oen.
Di sini kamu bisa bersantai sembari menyantap es krim yang resepnya otentik dari tahun 1930 dan tidak berubah sampai sekarang. Dengan gaya restoran yang dipertahankan, kamu akan bisa merasakan bagaimana nongkrong pada zaman Belanda di Indonesia, pastinya tempat ini lebih enak jika kamu kunjungi bersama pasangan atau teman, sembari ngobrol santai dengan nuansa klasik.
ADVERTISEMENTS
Mie Soden, mie yang rela ditungguin pelanggannya, bahkan hingga 3-4 jam, demi seporsi mie!
Kuliner yang letaknya dekat dengan Taman Selecta ini kelihatannya biasa saja. hanya sebuah warung bambu yang selalu padat pengunjung. Tapi jangan salah, di warung bambu tersebut bersemayamlah mie soden dan Pak Syamsudin si empunya! Jangan main-main, untuk menikmati mie soden ini, kadang-kadang pelanggan harus rela mengantre hingga berjam-jam lho!
Meskipun berbahan dasar mie instan kemasan, mie soden ini dimasaknya tidak seperti mie instan kebanyakan. Pak Syamsudin mencapurkan beberapa bumbu tambahan agar ada rasa khas muncul dari mie ini. Tekstur mie ini agak sedikit “nyemek-nyemek” kalo kata orang Jawa, alias agak basah dan overcook. Tapi tenang, mie ini emang beneran enak, apalagi disantap sambil ditemani teh susu dan udara dingin Kota Batu!
Nah gimana? Keren ya Malang? Jangan lupa disamperin ya kalo ke Malang!