Beberapa hari lalu, tepatnya Rabu (16/6) lalu, warga Probolinggo dihebohkan oleh penemuan puluhan ikan paus yang terdampar di daratan. Tercatat ada 32 ekor Paus Pilot yang terdampar di beberapa wilayah di Probolinggo. Loh, bukannya Paus tinggal di lautan yang cukup dalam, ya? Kok bisa sampai terdampar di daratan gitu sih?
Sebelum menjawab pertanyaan itu, kali ini Hipwee Travel akan ungkap kronologi dan identitas si Paus Pilot ini. Nah, berikut adalah ulasannya!
ADVERTISEMENTS
Rabu siang, puluhan ekor Paus Pilot ditemukan di daratan Kabupaten Probolinggo. Beberapa ekor sudah tak terselamatkan lantaran dehidrasi dan terluka 🙁
Total terdapat 32 paus pilot yang terdampar di daratan Kabupaten Probolinggo, tepatnya di Pantai Randupitu, Desa Pesisir, Kecamatan Gending. Kepala Desa Randupitu, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo, Sanemo mengatakan bahwa paus ini ditemukan di tiga titik yang berbeda sekitar pukul 13:30 WIB.
“Tadi yang saya hitung di pesisir pantai Desa Randupitu ada 23 ekor, di Gending dua ekor, di Klaseman tiga ekor. Tetapi secara keseluruhan dari data yang ada terdapat 32 ekor ikan paus yang terdampar,” kata Sanemo dilansir dari Tempo.co (17/6).
ADVERTISEMENTS
Nggak perlu saling menyalahkan, tim penyelamat dari pemerintah dan warga bahu membahu menyelamatkan Paus yang masih bisa diselamatkan
Sempat viral beberapa hari lalu di media sosial, tragedi ini membangkitkan rasa kepedulian seluruh lini masyarakat. Dengan dibantu warga setempat, ke-32 paus pilot itu berhasil dievakuasi dan dikembalikan ke habitat asalnya. Meski ada 10 ekor yang nggak bisa diselamatkan alias udah tewas karena kegagalan adaptasi. Dari hari Rabu ketika ditemukan terdampar, baru pada Kamis (16/6) sekitar pukul 9:30, sebab menunggu air laut surut dulu, agar memudahkan proses evakuasi.
Menurut informasi resmi dari Balai Besar KSDA Jawa Timur menyatakan bahwa ada 9 ekor paus yang tewas, karena kekurangan air. “Kemungkinan besar karena mereka terlalu lama dalam posisi kekurangan air, mereka tidak berada dalam kedalaman air yang cukup,” ujar Kepala Balai Besar KSDA Jawa Timur, Ayu Dewi Utari seperti dilansir dari BBC Indonesia (17/6).
ADVERTISEMENTS
Pihak Stamar BMKG menyatakan bahwa mereka terdampar bukan tanpa alasan. Ini penyebab migrasinya 32 Paus Pilot di daratan Probolinggo
Tersesatnya kawanan paus pilot di pantai Kabupaten Probolinggo ini disebabkan oleh beberapa hal. Menurut Prakirawan Stasiun Metereologi (Stamar) Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Eko Prasetyo, migrasi ini disebabkan oleh perubahan iklim laut. Seperti menurunnya kandungan oksigen di perairan dalam laut dan tingginya gelombang laut yang dipicu kecepatan angin yang menyebabkan rendahnya salinitas air dan naiknya permukaan air laut.
Namun, seperti pada kasus kematian paus pilot sirip panjang di Belanda pada November 2014 lalu, Nicola Hodgins, kepala ilmu pengetahuan dan penelitian untuk amal Konservasi Paus dan Lumba-Lumba, mengatakan bahwa migrasi paus ini disebabkan oleh polusi suara. Dilansir dari National Geographic, kebisingan dari pembangunan turbin angin dan suara seismik laut juga memungkinkan perpindahan habitat para paus pilot.
ADVERTISEMENTS
Sebenarnya, apa sih Paus Pilot itu? Yuk, kenalan dulu sama anggota Kindom Mamalia laut ini
Paus pilot sirip pendek bernama latin Globicephala macrorhynchus memiliki saudara bernama paus pilot sirip panjang Globicephala melas. Kedua mamalia ini cuma bisa dibedakan dari fisik dan beberapa anggota tubuhnya. Nah, yang terdampar di pantai Probolinggo ini adalah paus pilot sirip pendek, yang memiliki panjang tubuh hingga 2 meter. Disebut pilot karena kawanan paus ini selalu mengikuti pemimpinnya dalam setiap pergerakannya, yang membuatnya seolah seperti pilot. Sistem hidup yang nomadik ini membuat paus pilot tak memiliki habitat yang pasti. Mereka mengikuti ke mana sumber makanan mereka berada. Mereka akan berada di pesisir pantai ketika musim cumi-cumi tiba. Dan akan kembali ke laut ketika ada makanan di sana.
Sebenarnya, mereka berhabitat di perairan beriklim hangat dan perairan tropis yang jauh dari pesisir pantai. Namun, perubahan suhu laut dapat membuat mereka bermigrasi, seperti pada kasus beberapa hari lalu di Kabupaten Probolinggo.
ADVERTISEMENTS
Jauh di kepulauan Faroe, pembantaian paus pilot malah menjadi tradisi. Setahun sekali, 900an ekor dibantai!
Lautan di Kepulauan Faroe seketika berubah menjadi merah setiap tanggal 22 November. Di belahan timur laut Eropa, tepatnya di Kepulauan Faroe, terdapat sebuah tradisi tahunan yang sedikit aneh dan sebenarnya menyedihkan. Adalah pembantaian ratusan paus pilot, paus berparuh, dan lumba-lumba yang hasilnya bukan untuk kepentingan komersil, melainkan untuk dibagi-bagikan sebagai bagian dari tradisi yang sudah turun temurun dari tahun ke tahun. Tradisi ini bernama upacara Grindadrap yang tertulis dalam hukum Kepulauan Faroe. Sebuah tradisi yang sebenarnya disayangkan, tapi apalah daya, itu sudah menjadi tradisi mereka. Kebetulan, paus pilot ini bukanlah termasuk dalam hewan langka yang dilindungi. Entahlah…
Sebuah fenomena yang unik sekaligus tragis tentang kisah kawanan paus pilot yang tidak berbahaya bagi manusia. Semoga nggak ada lagi deh, perubahan iklim laut yang membuat para mamalia laut ini terdampar ke daratan.