Siapa sih yang tidak suka berburu kuliner pedas dengan cabai melimpah? Ya, kita sebagai orang Indonesia sudah terbiasa dengan bumbu rempah dan rasa pedas di lidah. Bahkan jika makanan yang kita cecap rasanya kurang pedas, kita tidak akan segan-segan menambahkan saus cabai supaya membuatnya makin pedas dan nikmat.
Di kota Jogjakarta, ada beberapa warung yang menyajikan masakan pedas yang tidak malu-malu bumbu. Bahkan kamu tidak perlu lagi menambahkan saus cabai karena rasa pedas yang akan kamu rasakan benar-benar membakar lidah.
Buat kamu penggila pedas dan sedang tinggal atau jalan-jalan di kota pelajar, Hipwee kasih bocoran nih beberapa tempat kuliner yang wajib kamu sambangi!
ADVERTISEMENTS
1. Sate Petir Pak Nano: sate, gulai, dan tongseng kambing pedas yang bikin berkeringat dan garuk-garuk kepala
Siapa yang gak tahu sate petir Pak Nano di Jl. Ringroad Selatan 90, Yogyakarta ini? Bahkan, Pak Bondan Winarno aja pernah lho bertandang ke warung sederhana di pinggir jalan ini. Memang warung sate kambing milik Pak Nano ini kenikmatannya sudah tersohor ke berbagai daerah. Harganya juga masih bisa dimaklumi, sekitar Rp 25.000 per porsinya. Warung ini buka pada pukul 12.00 dan biasanya pada pukul 17.00 sudah habis-habisan.
Menu olahan daging kambing yang disajikan di warung Pak Nano juga lumayan beragam, mulai dari sate kambing, tongseng daging, balungan/tengkleng, hingga kepala kambing. Level pedas yang tersaji dari mulai TK, SD, SMP, SMA, D3, S1, S2, S3, hingga yang paling pedes adalah level pendekar. Jika kamu berani menjajal level pendekar, dijamin kamu akan garuk-garuk kepala, sambil kipas-kipas. Berani coba?
ADVERTISEMENTS
2. Entok (Bebek) Slenget Kang Tanir, semur cadas berpadu dengan nasi pulen yang boleh tambah sepuasnya
Selain bebek, entok atau mentok juga sering diolah menjadi sebuah sajian yang menggoyang lidah. Walaupun belum banyak warung entok yang ada di Jogja, kamu bisa berkunjung ke warung entok slenget Kang Tanir yang terletak di Rando Songo, Donokerto, Turi, Sleman. Atau lebih mudahnya, warung ini berada di sebelah timur jembatan Sempor atau 200 meter dari kantor polsek Turi. Warung sederhana ini buka mulai dari pukul empat sore namun sudah ludes terjual pada pukul 7 atau 8 malam.
Menu yang ada di warung ini ada dua macam, entok slenget dan tengkleng tulang entok. Namun, yang tetap menjadi andalan adalah entok slengetnya. Slenget sendiri merupakan masakan berupa tongseng atau semur dengan daging entok yang diiris kecil-kecil. Beberapa potong cabai dan merica juga dimasukkan ke dalamnya, sehingga rasanya benar-benar membakar lidah dan bikin nagih. Harga yang dipatok pun termasuk murah, sekitar Rp 15.000 per porsinya.
Untuk penyajiaannya dipadu dengan irisan mentimun dan kubis yang akan membuat acara makanmu makin lahap. Kabar gembira juga buat kamu para anak kost, di warung ini pengunjung bebas menambah nasi, jadi kamu bisa menambah nasi sebanyak apapun yang kamu mau. Horay!
ADVERTISEMENTS
3. Bosan dengan mie ayam yang rasanya begitu aja? Coba aja mie ayam sayur dengan level pedasnya yang jawara
Jika kamu salah satu penggila mie ayam, kamu wajib mampir ke outlet Miyada yang ada di Jogjakarta. Salah satu outletnya yang cukup ramai terletak di Jl. Tasura, Paingan, Maguwoharjo, Sleman atau arah jalan menuju kampus Sadhar (Sanata Dharma) Paingan. Outlet mie ayam ini buka mulai dari pukul 9 pagi dan ramai pada jam makan siang.
Warung Miyada ini terbilang unik, karena mie yang ada di sini memiliki 3 macam jenis; mie biasa, mie hijau yang terbuat dari sayuran, dan mie orange yang terbuat dari wortel. Untuk level pedasnya mulai dari level 0 (sama sekali tidak menggunakan cabai) hingga level 5. Untuk varian mie ayamnya juga lumayan banyak, miyada bakso, miyada pangsit, dan miyada bakso pangsit. Harga yang dibandrol juga tidak terlalu mahal kok, mulai dari Rp 6.000 hingga Rp 10.000-an. Cocok ‘kan untuk kantong anak rantau?
ADVERTISEMENTS
4. Di antara puluhan warung oseng mercon di Jogja, warung tenda Sederhana di dekat SPBU Sagan adalah juaranya
Oseng-oseng mercon memang tersohor di kota pelajar ini, bahkan warung tenda pinggir jalan yang menjual masakan ini mulai menjamur walaupun tidak semuanya enak dan benar-benar pedas. Namun, ada satu warung di Jalan Prof. Herman Yohanes, Yogyakarta atau lebih tepatnya di sebelah timur SPBU Sagan yang menjual masakan oseng mercon yang super pedas hingga bikin keringetan.
Di warung tenda kuning sederhana yang sesuai namanya ini menjual berbagai macam lauk pauk yang disajikan beserta lalapannya, mulai dari ikan lele, bawal, ayam, ampela ati, tahu, dan tempe. Walaupun lauknya hampir sama dengan lauk di warung lesehan lainnya, namun di sini sambal mentahnya dan oseng merconnya yang menjadi pembeda dan jawara. Harga yang dibandrol juga terhitung murah, berkisar antara Rp 6.000 hingga Rp 13.000.
Warung ini mulai buka dari pukul 5 sore hingga malam, namun buat kamu yang berniat mencicipi oseng merconnya jangan datang lebih dari pukul 20.00 karena pasti gak bakal kebagian!
ADVERTISEMENTS
5. Ayam geprek dengan jumlah cabe sesuka hati, tempat makan favorit para mahasiswa-mahasiswi
Tempat makan siang andalan mahasiswa ini terletak di daerah Mrican dekat Universitas Sanata Dharma. Memang di daerah ini banyak menjamur warung ayam geprek kuah tongseng serupa, namun yang paling sedap dan menjadi andalan adalah warung ayam geprek Bu Nanik dan ayam geprek Bu Rum. Keduanya berada di satu ruas jalan yang sama, Jl. Wulung, Demangan, Sleman.
Warung kecil ini selalu ramai dipenuhi oleh pengunjung, apalagi jika jam makan siang tiba. Tidak hanya rasanya yang enak, harga yang dipatokpun sesuai dompet mahasiswa, tidak lebih dari Rp 15.000 kamu sudah mendapat nasi lengkap dengan lauk dan minumannya. Kamu yang ingin makan siang di sini harus mau makan sambil berdesak-desakan atau bahkan rela menunggu sambil berdiri sampai ada bangku kosong yang tersedia.
Menu utama di warung ini adalah ayam crispy berbalut tepung kemudian digeprek di atas cobek sampai hancur dengan beberapa cabe, tomat, terasi, bawang, dan sedikit garam. Kamu bisa kok meminta jumlah cabe yang kamu mau. Penyajiannya juga unik, karena selain nasi dan ayam geprek, kamu juga bisa request kuah tongseng dalam piring yang terpisah. Perpaduan antara pedasnya cabe dengan panasnya kuah tongseng benar-benar segar dan bikin nambah lagi dan lagi.
ADVERTISEMENTS
6. Gudeg mercon Bu Tinah, yang tetap penuh sesak meski pada jam 2 pagi
Gudeg merupakan makanan tradisional asal Jogja yang berbahan dasar nangka muda yang dicampur dengan ragam bumbu dan didominasi oleh rasa manis. Namun, jangan salah, karena gak semua gudeg yang ada di jogja rasanya manis. Salah satunya adalah gudeg mercon yang terletak di Jl. Asem Gede, Kranggan, Yogyakarta. Jika gudeg lain berasa manis, maka gudeg Bu Tinah rasanya pedas membakar lidah.
Gudeg yang anti mainstream ini jam jualannya juga unik. Jika warung gudeg yang lainnya buka pada pagi hingga malam hari, maka Bu Tinah ini baru menggelar lapak gudegnya pada pukul 20.00 hingga 03.00 dini hari.  Lauk yang disajikan di lapak sederhana bu Tinah beragam, mulai dari telur, gorengan, ceker goreng tepung, ayam kampung, sate ayam. Harga yang dibanderol pun sekitar Rp 15.000 hingga Rp 25.000. Murah ‘kan? Tapi harus bersabar-sabar antri ya, karena dijamin antriannya bakal panjang.
7. Ada lagi nih, Gudeg mercon Yu Yam yang jadi langganannya para artis ibukota
Ternyata tidak hanya gudeg mercon Bu Tinah saja yang pedas dan jam bukanya anti-mainstream. Gudeg mercon Yu Yam yang terletak di Jalan Magelang km 5 ini baru buka pukul 1 dini hari. Walaupun jam bukanya yang lain daripada yang lain, justru hal ini yang menarik minat para pembeli. Bahkan, banyak juga artis ibukota yang menjadi pelanggan setia dari gudeg mercon Yu Yam. Sebut saja Dimas Andrean, vokalis band Tipe X, DJ Andi Boim MTV, hingga artis cantik Nadia Vega.
Menu yang disajikan pun tidak hanya gudeg mercon, banyak juga lauk pauk pedas lainnya yang menggugah selera. Kamu bisa mencicipi ragam olahan oseng mercon, mulai dari mercon tempe, mercon usus, mercon kikil, dan mercon daun kates. Selain gudeg dan mercon, warung gudeg Yu Yam juga menyediakan bubur, cocok banget buat kamu yang gak terbiasa sarapan nasi di pagi buta.
8. Kalau bosan makan ayam goreng yang itu-itu saja, kamu bisa mencicipi ayam dengan baluran sambal setan di angkring jentik
Salah satu masakan andalan warung angkring jentik ini memang pedasnya luar biasa. Bahkan, kemarin sempat juga masuk di acara program kuliner di salah satu televisi swasta. Warung sederhana yang terletak di Jl. Selokan Mataran no. 99 Yogyakarta ini mulai buka pada pukul 10.00 hingga 24.00 dengan melayani last order pada pukul 23.00.
Menu andalannya adalah ayam setan dan nasi rainbow. Bumbu pedas yang meresap hingga sampai ke daging dalam memang membuat ayam setan ini terasa benar-benar nikmat. Apalagi penyajiannya juga disiram dengan saus pedas serta ditaburi dengan wijen. Gak usah takut mahal jika makan di tempat ini, kamu cukup merogoh kocek sekitar Rp 13.000 untuk mendapat paket ayam setan + nasi rainbow lengkap dengan segelas es teh manis.
9. Warung penyetan dengan level cabe sesuai selera, cuma ada di Penyetan Mas Kobis
Jika di warung penyetan lain cabai sesuai dengan selera penjual, maka di warung penyetan Mas Kobis ini kamu bisa memilih sendiri berapa jumlah cabai yang akan dipenyet bersama laukmu. Warung Mas Kobis juga sudah memiliki beberapa cabang di Jogjakarta, yang paling ramai terletak di belakang kampus teknik UNY. Untuk bisa menyantap sambil duduk dengan nyaman kamu harus sabar mengantre dan menunggu pengunjung yang terdahulu selesai makan.
Pilihan lauk yang tersedia mulai dari tahu, tempe, terong, lele, telur, dan ayam. Uniknya lagi di warung ini juga menyediakan lauk berupa kubis yang sudah dibumbui dan digoreng, rasanya sangat enak dan mirip kripik Chitato. Untuk harga gak perlu khawatir, karena berada di kota pelajar dan terletak di belakang gedung kampus, sudah pasti harganya sesuai kantong kita. Hehe.
10. Gak cuma oseng-oseng mercon yang pedasnya nendang, rica-rica kalkun pun layak diadu
Selain oseng-oseng mercon, kamu juga bisa menemui rica-rica kalkun yang pedasnya luar biasa di kota pelajar. Warung sederhana yang menyulap bagian depan halaman rumah ini terletak di Jalan HOS Cokroaminoto atau sebelah selatan Pasar Klitikan. Warung ini menyajikan olahan rica-rica dan nasi goreng dengan 2 pilihan daging; entok dan kalkun.
Daging kalkun yang dimasak hingga empuk dengan dipadu bumbu rempah yang meresap benar-benar menggugah selera. Bahkan rempah-rempahnya membuat rasa pedasnya kaya rasa, tidak hanya pedas cabai saja. Nasi gorengnya juga tak kalah enak karena pada dasarnya menggunakan bumbu dari rica-rica. Harga yang dipatok berkisar antara Rp 10.000 hingga Rp 15.000. Tapi pastikan kamu gak datang kemalaman ya karena biasanya di atas pukul 20.00, daging kalkunnya sudah ludes terjual.
11. Sogul_Jugak: sajian pedas dan hangat yang cocok disantap di musim penghujan
Tidak hanya di warung ayam geprek saja kamu bisa menentukan level pedas, di warung sogul_jugak ini kamu pun bisa menentukan sendiri level pedasmu. Warung yang berada di Jl. Tantular 118 A, Yogyakarta atau selatan jembatan merah Pringwulung ini buka pada pukul 09.00 hingga 23.00 dan tidak pernah terlihat sepi pembeli.
Di sini kamu bisa menemukan ragam hidangan berkuah, antara lain sop ayam, gulai ayam, balungan, hingga Tom Yam dengan level pedas yang beragam. Yang menjadi menu andalah di warung ini adalah balungan yang benar-benar berasa gurih dan pedas karena berselimut bumbu yang tebal. Untuk harga, kamu tidak perlu khawatir karena cukup terjangkau budget mahasiswa dan anak kos, antara Rp 5.000 hingga Rp 20.000.
12. Sop merah : Sop ayam dengan kuah cabai sesuai level pedasmu
Warung makan sop sederhana yang terletak di pojok pertigaan lampu merah Jalan Kolonel Sugiono ini selalu ramai mulai dari senja hingga malam hari. Ya, warung ini mulai beroperasi pada pukul 16.00 hingga 21.00. Bagi kamu yang doyan pedas, wajib banget datang kemari. Di sini kamu bisa memilih sendiri level pedas dengan takaran cabai yang kamu inginkan. Tidak hanya level pedas saja yang bisa kamu pilih, isian dari sop yang akan terhidang pun bisa kamu pilih sesuai selera.
Kuah sop yang merah berasal dari cabai dan ragam bumbu yang dihaluskan. Semakin pedas levelmu maka semakin pekat pula warna merah di mangkokmu. Isian sop sendiri mulai dari kepala, ceker, paha, suwiran, serta ampela. Yang uniknya lagi, jika di warung lain sop tinggal dipanaskan saja maka di warung sop merah ini kamu harus sabar menunggu, karena sop yang akan terhidang di atas meja harus dimasak dahulu satu persatu. Kindly reminder, jangan datang sewaktu sudah lapar sekali ya, karena kamu harus sabar antre dan menunggu.
Jadi, beranikah kamu datang untuk menguji level pedasmu di tempat makan yang sudah Hipwee rangkum di atas? Jika ada tempat makan di Jogja yang belum tertulis, tambahkan di kolom komentar yuk!