Indonesia, negeri dengan sejuta pesona yang gak akan habis untuk kamu jelajahi. Setelah puas menjejaki berbagai potensi wisata sejumlah kota, seperti Bandung, Surabaya, Malang, dan Medan, kali ini Hipwee akan mengajak kamu mengunjungi Banyuwangi, kabupaten paling timur sekaligus terluas di Pulau Jawa.
Meski belum setenar Jogja dan Bali sebagai tujuan wisata, Banyuwangi ternyata menyimpan pesona yang gak kalah menakjubkan dengan kota-kota tersebut. Penasaran apa aja sih tempat-tempat wisata di Banyuwangi yang hits dan wajib kamu jamahi saat berkunjung ke sana? Yuk, simak sama-sama!
ADVERTISEMENTS
1. Kawah Ijen
Banyak wisatawan lokal maupun mancanegara yang datang jauh-jauh ke Banyuwangi hanya untuk mengunjungi Kawah Ijen, titik pertama dari Segitiga Berlian Banyuwangi. Ya, karena mereka ingin menyaksikan sendiri keindahan fenomena blue fire atau api biru yang cuma satu-satunya di dunia.
Kalau kamu ingin menyaksikannya, waktu yang paling baik adalah saat dini hari. Saat pagi menjelang, pemandangan akan berganti menjadi sunrise yang cantik terpantul di atas permukaan danau kawah.
Sembari kembali turun ke pos pendakian, kamu juga bisa bercengkerama dengan sejumlah penambang belerang tradisional. Mereka ini tangguh lho, tiap hari mereka menambang belerang dengan peralatan minim, berkutat dengan asap belerang yang menyesakkan. Belum lagi, mereka juga harus memikul belerang seberat 70-100 kilogram sejauh 3 km ke pengepul demi upah 700-1000 rupiah per kilonya.
Di tempat ini kamu tidak hanya bisa melihat keindahan yang langka keberadaannya. Perjalanan ke Kawah Ijen membuka mata bahwa masih banyak orang yang berjuang tanpa banyak mengeluh bagi kelangsungan hidup mereka. Kesusahan hidupmu yang belum ada apa-apanya seharusnya tak layak diumbar ke dunia.
ADVERTISEMENTS
2. Baluran
Melipir sedikit ke Situbondo, ada padang sabana terluas di Pulau Jawa. Terletak di Taman Nasional Baluran, kamu akan disuguhkan dengan pemandangan ala Afrika di sabana Bekol. Pagi dan senja hari adalah waktu yang pas untuk bersafari, karena itu adalah saatnya satwa-satwa liar keluar dari hutan menuju savana untuk mencari makan.
Taman nasional ini menjadi rumah bagi 26 jenis mamalia serta 155 spesies burung. Tapi, jangan bayangkan bersafari di sini sama seperti bersafari di Taman Safari. Hewan-hewan ini sangat pemalu, mereka bisa kabur mendengar deru mesin kendaraan, apalagi jika didekati.
Jika mau berkunjung ke sini lebih baik datanglah saat musim kemarau. Apabila kamu datang saat musim hujan pemandangan sabana yang kering macam di Afrika tidak akan bisa kamu temukan.
Oh iya, jika ingin berhemat bawalah logistik yang cukup untuk perjalananmu. Jauhnya jarak antara wisma dan dapur membuat pihak pengelola harus menarik dana tambahan untuk setiap pemesanan makanan. Kalau uang delivery-nya dikumpulkan lumayan tuh untuk modal dana perjalanan selanjutnya.
ADVERTISEMENTS
3. Pantai Sukamade
Pantai Sukamade ini adalah bagian dari Taman Nasional Meru Betiri, yang tepatnya terletak di Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi. Pantai ini juga menjadi salah satu titik dari Segitiga Berlian di Banyuwangi, selain Pantai Plengkung dan Kawah Ijen. Untuk sampai ke tempat ini, setidaknya dibutuhkan waktu 5 jam perjalanan dari pusat kota Banyuwangi.
Setelah melalui kota Jember, jalan menantang untuk sampai ke Pantai Sukmadede akan kamu hadapi di Kecamatan Glenmore. Jalanan yang tadinya beraspal berganti jadi trek pasir yang sangat lebar. Namun tenang, setelah sampai di Gardu Pandang Pal 1 keindahan Gunung Raung dan Ijen serasa bisa membayar lunas segala kelelahan.
Rasa lelah setelah berkendara selama berjam-jam akan terbayar setelah kamu sampai di pantai Sukamade. Pantai ini adalah zona pemanfaatan intensif untuk pengamatan telur penyu dan pelepasan tukik. Di malam hari, kamu bisa mengamati penyu menghampiri pantai untuk bertelur. Kamu juga bisa ikut serta melepaskan tukik-tukik yang sudah menetas untuk kembali ke laut lewat perjuangan yang akan memberimu semangat.
ADVERTISEMENTS
4. Pantai Plengkung
Di titik terakhir Segitiga Berlian, ada Pantai Plengkung atau yang lebih dikenal dengan sebutan G-Land yang menjadi bagian dari Taman Nasional Alas Purwo. Bagi peselancar, G-Land adalah surga dengan ombaknya yang menantang, dan menjadi salah satu tempat selancar terbaik di dunia.
Pantai Plengkung ini punya ombak terbesar kedua di dunia setelah Hawaii. Makanya, gak heran kalau G-Land ini terkenal di kalangan surfer internasional. Mulai ombak tipe many track dengan tinggi ombak sekitar 3-4 meter yang cocok bagi pemula sampai tipe kong yang tingginya mencapai 6-8 meter.
Tapi, meski kamu gak bisa berselancar, panorama pantai ini masih keren banget buat dinikmati, kok. Di sepanjang perjalanan menuju Pantai Plengkung akan kamu temukan pohon-pohon lebat Alas Purwo yang kerimbunannya menyejukkan mata. Pasir putih Pantai Plengkung dan monyet-monyet liar yang masih banyak berkeliaran juga semakin menambah keriaan perjalanan.
ADVERTISEMENTS
5. Alas Purwo
TN Alas Purwo mempunyai sejumlah goa yang menarik untuk dikunjungi, salah satunya adalah Goa Istana. Berbeda dengan goa-goa yang pernah Hipwee ulas sebelumnya, goa ini kental dengan nuansa mistis. Bahkan, menurut beberapa sumber Presiden Soekarno juga pernah mendatangi goa ini untuk melakukan semedi. Bau dupa dan tebaran bunga sudah tidak asing lagi kamu temukan di sini.
Untuk sampai ke Goa Istana kamu perlu melewati jalan setapak sepanjang 1,5 kilometer yang dikelilingi hutan bambu di kanan kirinya. Cahaya sulit masuk ke dalam goa. Tanpa bantuan cahaya senter, kamu akan terjebak dalam kegelapan abadi. Hiii…
ADVERTISEMENTS
6. Pulau Tabuhan
Jika kamu pengen menikmati keindahan alam bawah laut di Banyuwangi, Pulau Tabuhan adalah spot yang tepat. Pulau Tabuhan terletak di Selat Bali, 20 km dari Bayuwangi. Untuk sampai ke pulau ini, kamu perlu menyeberang dari Pantai Basring. Di sana sejumlah nelayan siap mengantarmu pulang–pergi ke Pulau Tabuhan dengan tarif 500 ribu yang bisa memuat sekitar 10 penumpang.
Di sekitar pulau ini, kamu bisa menikmati pemandangan bawah laut dengan terumbu karang yang memukau dan berbagai spesies ikan. Kedalamannya mulai beberapa meter sampai belasan meter, pas banget buat snorkeling dan scuba diving. Pantai di Pulau Tabuhan juga biasa dimanfaatkan untuk olahraga kitesurfing atau selancar layang, lho!
7. Green Bay
Percaya gak kalau Banyuwangi memiliki teluk yang pemandangannya gak kalah indah dengan Maya Bay yang terkenal itu? Tersembunyi di antara tebing-tebing karang, Teluk Hijau atau Teluk Ijo mampu menghipnotis wisatawan dengan pemandangannya yang memukau.
Untuk mencapai teluk ini, memang tidak mudah. Pertama, kamu mesti mencapai Pantai Rajegwesi yang ditempuh dalam waktu 3 jam dari banyuwangi. Dari pantai ini, kamu bisa trekking menyusuri tebing dan lembah selama kurang lebih satu jam.
Sepanjang perjalanan, kamu akan disuguhi pemandangan indah dari atas tebing. Tapi, jalur trekkingnya menjadi licin dan berlumpur di musim hujan. Cara kedua, naik perahu selama kurang lebih 15 menit. Cara ini memang cepat, tapi kamu harus cukup punya nyali karena kamu akan menghadapi ombak pantai selatan yang lumayan ganas.
Seluruh jerih payahmu akan terbayar begitu kamu menjejakkan kaki di teluk ini. Pantai berpasir putih dengan air laut yang jernih kehijauan dikelilingi oleh tebing-tebing karang. Gak cuma itu, kamu juga akan mendapatkan bonus pemandangan air terjun. Panorama yang akan memanjakan matamu, membuatmu enggan untuk pulang.
8. Air terjun Wonorejo
Pengen mencari suasana yang tenang untuk relaksasi? Enam puluh kilometer dari kota Banyuwangi, ada kolam renang alami Jatisrono yang dikelilingi suasana hijau nan asri. Kolam wisata ini tepatnya terletak di Kajarharjo, Kalibaru.
Puas berenang-renang di Jatisrono, jangan lewatkan untuk menyambangi air terjun Wonorejo yang jaraknya tak jauh dari sana, tepatnya di Kalibaru Wetan. Dijamin, pulang-pulang kamu bakal fresh, apalagi di sekitarnya terhampar pemandangan perkebunan kopi dan cokelat yang memanjakan mata.
9. Pulau Merah
Pantai yang terletak di Desa Sumber Agung, Kecamatan Pesanggrahan, Banyuwangi, ini belakangan semakin dikenal sebagai destinasi wisata pantai favorit. Keberadaan pulau setinggi 200 meter yang mencolok di bibir pantai adalah salah satu alasan kenapa pantai ini dinamakan Pantai Pulau Merah. Selain Pulau Merahnya yang ikonik, tempat ini juga menjadi lokasi selancar yang pas bagi surfer pemula.
Sesampainya di pantai ini, kamu akan dipikat oleh pemandangan pantai yang luas dengan pasir yang berwarna putih kemerahan. Di kejauhan, para peselancar berlatih menaklukkan ombak yang tingginya sekitar 2 meter. Saat senja, cahaya mentari yang memantul ke pantai ini akan menyihir kamu dengan pemandangannya yang semakin ‘merah’.
10. Kaliklatak
Terletak di lereng Gunung Merapi, Banyuwangi—jangan keliru sama Gunung Merapi di Yogyakarta, ya—terdapat kawasan agrowisata bernama Kaliklatak. Kabarnya, Kaliklatak adalah pelopor agrowisata di Banyuwangi, bahkan di Indonesia, lho. Menjelajahi tempat ini, kamu bisa menikmati hamparan perkebunan hijau. Komoditas utama kawasan ini berupa kopi, coklat, karet, cengkeh, dan rempah-rempah.
Jangan pulang dulu sebelum kamu mencapai titik tertinggi Kaliklatak, Hargosonyo, yang berada di ketinggian 850 mdpl. Dari sini, kamu bisa menikmati pemandangan kota Banyuwangi, Selat Bali, Semenanjung Blambangan, sampai pulau Bali.
11. Pertunjukan Gandrung
“Gandrung” dalam bahasa Jawa dapat diartikan cinta yang tergila-gila. Tari Gandrung menggambarkan masyarakat yang terpesona kepada Dewi Sri yang membawa kemakmakmuran dalam bentuk panenan padi. Bagi masyarakat Banyuwangi, tarian ini adalah wujud ucapan syukur atas hasil panen.
Biasanya, tarian ini diiringi oleh instrumen musik khas Banyuwangi, seperti angklung dan saron. Kini, Tari Gandrung menjadi salah satu iokon wisata Banyuwangi. Jadi, jangan sampai terlewat untuk menonton pertunjukan tari gemulai ini saat kamu bertandang ke Sunrise of Java.
12. Desa Adat Kemiren
Pengen menyelami lebih dalam kebudayaan masyarakat Banyuwangi? Datang, yuk, ke Desa Adat Kemiren. Kamu akan dibawa lebih jauh meresapi kearifan lokal suku Osing (Using), penduduk asli Banyuwangi. Desa Kemiren terletak di Kecamatan Glagah, Banyuwangi.
Salah satu magnet di desa adat Kemiren adalah Sanggar Genjah Arum. Di sini, kamu seolah menjamahi Banyuwangi tempo dulu. Di sini, berdiri tujuh buah rumah adat suku Osing yang usianya mencapai seratus tahun.
Di dalamnya terdapat berbagai benda-benda antik yang memiliki nilai sejarah. Kamu juga bisa menemukan berbagai tradisi dan kebudayaan yang biasa dilakukan suku Osing, seperti Tari Barong Kemiren, upacara Ider Desa, serta othek atau musik lesung.
Itulah beberapa rekomendasi tempat wisata di Banyuwangi yang hits dan bisa kamu jadikan referensi liburan.