Mendengar kata “Surabaya”, apa yang terlintas di benakmu? Pertempuran Surabaya tanggal 10 November, ikon kotanya yang berupa hiu dan buaya, atau mungkin sorakan “jancok/jancuk” yang khas? Ibukota Provinsi Jawa Timur ini merupakan kota terbesar kedua di Indonesia dengan penduduk mencapai 2,8 juta jiwa. Sebagai kota metropolitan, Surabaya berperan penting sebagai pusat kegiatan ekonomi, keuangan, dan bisnis di daerah Jawa Timur dan sekitarnya.
Lantas, pesona apa sih yang ditawarkan Kota Pahlawan ini buat kamu yang ingin main ke sana? Telusuri bersama, yuk.
ADVERTISEMENTS
1. Jangan sampai terlewat untuk berfoto dengan Patung Sura dan Buaya.
Begitu menginjakkan kaki di Surabaya, patung ini seolah menyambut kamu. Ya, patung Sura dan Buaya (Suro lan Boyo) merupakan ikon kota Surabaya yang sekaligus menceritakan legenda asal mula kata Surabaya. Patung ini menggambarkan pertarungan seimbang antara sura (hiu) dengan buaya. Lambang kota Pahlawan ini menjulang kokoh tepat di depan Kebun Binatang Surabaya.
ADVERTISEMENTS
2. Kenang perjuangan arek Suroboyo mengusir penjajah dengan menyusuri Tugu Pahlawan.
Kota Surabaya adalah saksi bisu perjuangan rakyat untuk mengusir penjajah lewat Pertempuran Surabaya yang terjadi pada 10 November 1945. Saat itu ribuan prajurit, milisi, dan rakyat tewas serta kota luluh-lantak. Tugu Pahlawan merupakan monumen peringatan untuk mengenang perjuangan mereka.
Tugu Pahlawan berdiri setinggi 41 meter di lahan seluas 1,3 hektar yang terletak di Jalan Pahlawan. Di bawah tanahnya, terdapat Museum 10 November yang menyimpan rekaman asli pidato Bung Tomo serta diorama perjuangan arek Suroboyo.
ADVERTISEMENTS
3. Membedah isi kapal selam KRI Pasopati 410
Bukan, ini bukan tentang membedah pempek kapal selam untuk tahu ada telurnya atau nggak, tapi membedah kapal selam betulan. KRI Pasopati 410 merupakan kapal selam buatan Rusia yang mengabdi pada Angkatan Laut RI sejak tahun 1962. Kini kapal selam tersebut telah pensiun dan disulap menjadi monumen yang bisa dinikmati masyarakat. Monumen Kapal Selam ini konon merupakan monumen kapal selam terbesar di Asia, lho!
ADVERTISEMENTS
4. Memotret gagahnya patung perwira Angkatan Laut berlatar langit biru di Monumen Jalasveva Jayamahe.
Jalasveva jayamahe merupakan semboyan Angkatan Laut yang berarti “di laut kita jaya.” Gak heran kenapa monumen ini didirikan di Surabaya, karena kota ini merupakan pusat komando armada RI kawasan timur TNI AL. Monumen Jalasveva Jayamahe yang disebut juga Monjaya menggambarkan perwira Angkatan Laut menerawang ke samudera luas, yang melambangkan generasi penerus dengan penuh keyakinan dan kesungguhan siap menerjang ombak dan menempuh badai menuju arah yang ditunjukkan, yaitu cita-cita bangsa Indonesia.
Monumen ini dibangun atas inisiatif Komandan Staf Angkatan Laut Indonesia saat itu, Laksamana TNI Muhamad Arifin dan dirancang oleh I Nyoman Nuarta, seniman patung yang juga merancang Garuda Wishnu Kencana di Jimbaran, Bali. Selain sebagai monumen, Monjaya juga berguna sebagai mercusuar untuk kapal-kapal yang akan merapat. Gak nyangka, kan?
ADVERTISEMENTS
5. Mengintip pembuatan rokok di House of Sampoerna.
Ingin tahu bagaimana rokok dibuat di pabriknya? Mampir aja ke House of Sampoerna yang terletak di kawasan kota tua Surabaya. House of Sampoerna merupakan bangunan bergaya Belanda yang dulunya menjadi panti asuhan putra yang dikelola Belanda. Pada tahun 1932, kompleks bangunan ini dibeli oleh Liem Seeng Tee, pendiri Sampoerna.
Setelah berpindah tangan, kompleks bangunan tersebut dialihfungsikan sebagai pabrik rokok pertama Sampoerna sekaligus kediaman keluarganya. Kini, sebagian bangunan di kompleks ini dijadikan museum, sementara sebagian lagi masih difungsikan sebagai pabrik rokok. Di museumnya, kamu bisa mengetahui perkembangan bisnis Sampoerna sekaligus mengintip bekas kediaman juragan rokok ini.
ADVERTISEMENTS
6. Goyang lidahmu dengan kuliner-kuliner khas Surabaya, seperti:
Sate Klopo
Jangan membayangkan kalau makanan ini adalah kelapa yang disate, lho. Sate klopo adalah kuliner khas Surabaya berupa daging sapi,, jeroan, sampai gajih alias lemaknya yang diberi parutan kelapa sebelum dibakar. Kamu bisa menemukan banyak penjaja sate klopo di Surabaya, tapi yang paling terkenal adalah warung sate klopo Ondomohen Bu Asih yang terletak di Jalan Walikota Mustajab.
Lontong Balap
Lontong balap udah terkenal ke mana-mana sebagai ikon kuliner khas Surabaya. Makanya, kalau main ke kota Pahlawan, cicipi lontong balapnya juga, dong. Kuliner yang satu ini dinamakan lontong balap karena konon dulu penjualnya menggunakan pikulan untuk menjajakan dagangannya. Karena berat, jalannya jadi tergesa-gesa, seolah kayak lagi balapan.
Seporsi lontong balap berisi potongan lontong, tahu goreng, lentho plus taoge yang melimpah, kemudian disiram kuah sebelum dicampur dengan bawang goreng, kecap, petis, dan sambal. Rasanya? Hmm, gurih, pedas, tapi nikmat!
Rujak Cingur
Seperti umumnya rujak, kuliner ini isinya gak jauh-jauh dari sayur dan buah-buahan seperti mangga, nanas, kedondong, kangkung, tempe, dan lontong. Rujak tersebut lalu disiram dengan bumbu kacang dan petis ditambah cabai. Yang bikin unik, rujak ini ditambah cingur alias hidung kerbau, makanya disebut rujak cingur.
Ice Cream Zangrandi
Buat kamu penggemar es krim, jangan melewatkan untuk mencicipi es krim Zangrandi yang melegenda. Gak cuma cita rasa es rkimnya yang mewah, tempatnya juga nyaman buat nongkrong. Outletnya yang berada di Jalan Yos Sudarso sudah berdiri sejak 1933 dan sampai sekarang masih mempertahankan rasa serta suasana yang klasik. Hmm, ngeliatnya aja udah bikin ngiler!
7. Kamu juga bisa puas-puasin jajan sambil nongkrong di G Walk.
Nyari tempat nongkrong sekaligus wisata kuliner yang anak muda banget di Surabaya? Mampir aja ke G Walk. Di sini kamu akan menemukan pusat jajanan lengkap dengan gaya modern dan lampu yang temaram. Suasananya pas banget buat nongkrong berlama-lama menghabiskan malam minggu. Selain itu, di tempat ini juga sering diadakan berbagai acara menarik. Siapa tahu kamu ketemu jodoh di sini.
8. Berjalan menyusuri trek jogging Hutan Mangrove Wonorejo.
Meski Surabaya itu kota industri yang modern, jangan lewatkan buat melihat sisi hijau Surabaya di Hutan Mangrove Wonorejo. Hutan mangrove ini terletak di garis pantai timur Kota Pahlawan. Kamu bisa menyusuri trek jogging hutan mangrove yang dibuat dari bilah-bilah bambu. Kalo kemari siang hari, jangan lupa bekali dirimu dengan air mineral dan topi lebar atau payung. Ada pula perahu boat yang bisa kamu tumpangi dengan harga 25 ribu untuk menyusuri hutan mangrove lewat laut. Jaga lingkungan ya, jangan buang sampah sembarangan.
9. Pengen basah-basahan? Ke Ciputra Waterpark aja!
Udara Surabaya yang panas memang paling asyik dihalau dengan main air biar tubuh tetap sejuk. Nah, ternyata Kota Pahlawan ini punya taman rekreasi air yang diklaim sebagai yang terbesar se-Asia Tenggara, lho! Kamu bakal puas bermain air sambil menjelajahi area taman yang luasnya mencapai 5 hektar. Ada berbagai wahana yang bisa kamu coba, seperti Sirens River, Chimera Pool, Marina Lagoon, Sinbad Playground, Roc Tower dan Syracuse Beach. Jangan lupa pakai tabir surya biar kulitmu gak terbakar matahari.
10. Ngadem dulu di Taman Bungkul, yuk!
Main ke Surabaya, jangan sampai kamu gak mampir ke taman kebanggaan warga kota Surabaya, Taman Bungkul. Taman ini adalah ruang terbuka hijau seluas 900 meter persegi. Namanya diambil dari nama Ki Supo yang dikenal dengan nama Mbah Bungkul, seorang ulama di kerajaan Majapahit pada abad ke-15, yang juga saudara ipar Raden Rahmat atau Sunan Ampel.
Fasilitas Taman Bungkul ini lengkap banget. Mulai dari jogging track, taman bermain anak, akses internet nirkabel, amfiteater, sampai arena skateboard. Pedagang kaki lima juga tertata di sini. Taman ini sampai mendapatkan penghargaan tingkat dunia The 2013 Asian Townscape Award sebagai taman kota terbaik, lho!
11. Touchdown ke Madura lewat Jembatan Suramadu.
Surabaya juga punya jembatan terpanjang di Indonesia, yaitu Jembatan Suramadu. Jembatan ini terbentang menghubungkan Surabaya dengan Pulau Madura. Mumpung di Surabaya, kenapa gak coba menyeberang ke Madura lewat jembatan ini? Sambil berkendara, kamu bisa melihat pemandangan laut dari atas jembatan. Oh iya, hindari berhenti dan foto-foto di atas jembatan ya, soalnya kamu bisa ditilang.
Nah, adakah destinasi wisata dan kuliner lain yang bisa kamu rekomendasikan buat pembaca? Bagiin lewat komentar, yuk! Arek Suroboyo mana suaranyaaa?
Kredit feature image: andreenizar.wordpress.com