Buat kamu yang sudah dewasa, mungkin perjalanan mendaki gunung, menyelami lautan, hingga menjelajahi daratan bukanlah sebuah persoalan besar. Bahkan kamu rela membayar mahal untuk melakukan itu semua. Ya banyak traveler menyukai perjalanan seperti itu. Akan tetapi, bagaimana dengan anak-anak?
Tidak banyak yang tahu bahwa di berbagai belahan dunia, banyak anak-anak yang perlu perjuangan hanya untuk ke sekolah. Ada yang harus mendaki bukit, menyeberang sungai, hingga berjalan di tepian tebing. Tentu sebuah perjalanan yang berbahaya dan tidak semenarik jika dilakukan orang dewasa. Yuk mari kita simak 10 potret perjuangan anak-anak untuk berangkat sekolah.
ADVERTISEMENTS
Seorang ayah di Jiangxi, China, harus memasukkan anak-anaknya ke dalam ember dan mendorongnya di atas banjir yang cukup parah di kota itu
ADVERTISEMENTS
Jembatan ambrol di Kashmir, India, namun tidak menciutkan nyali anak-anak ini untuk menyeberanginya. Meskipun jelas bahaya sangat mengancam nyawa mereka
ADVERTISEMENTS
Inget film mini seri chernobyl di HBO? Yap, anak sekolah di sana terkena radiasi ketika reaktor tersebut meledak tahun 1986. Nah, anak-anak sekolah ini juga dekat dengan lokasi pembangkit nuklir Fukushima Daichii di Jepang, di mana pernah bocor saat gempa dan tsunami 2011 lalu
ADVERTISEMENTS
Banyaknya pembangunan yang massif di China, banyak anak-anak harus melewati reruntuhan bangunan yang tentu berbahaya sekali untuk mereka
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Di Kawag Village, utara kota Manila Filipina, pelajar harus menyisiri tebing di tepi pantai. Perjuangan yang luar biasa
Demi ke sekolah, seorang anak di Liangshan, China ini harus mendaki tangga curam begini selama 2 jam. Tangga ini dibuat untuk menggantikan ranting pohon yang cukup berbahaya
Di Filipina, anak-anak menyusun rakit untuk menyeberangi sungai demi sampai ke sekolah. Luar biasa perjuangan mereka!
Di Sri Lanka, anak-anak ini harus menantang bahaya dengan melewati papan kayu di atas benteng di Galle
Potret yang sering terlihat saat pagi hari di Kota Kairo, Mesir
Indonesia tentu punya banyak kisah seperti ini. Salah satunya di Kolaka Utara di mana pelajar harus menaiki bambu gantung ini untuk menyeberangi sungai
Semoga kelak tidak ada lagi potret-potret serupa. Anak-anak berhak mendapat akses pendidikan semudah dan senyaman mungkin. Nggak harus bergelantungan atau menantang maut.