Meski tak begitu dilirik sebagai daerah tujuan wisatawan, Kabupaten Pati ternyata menyimpan sejuta potensi. Banyak julukan yang disematkan pada daerah ini. Misalnya Kota Manggis, karena Pati merupakan daerah penghasil manggis terbesar di Jawa Tengah. Kota ini dijuluki pula dengan kota Kacang, karena di sini berdiri dua perusahaan raksasa yang memproduksi beragam varian kacang.
Ada beragam potensi pariwisata menawan yang telah menanti para pejalan. Kali ini, Hipwee akan mengajakmu menyusuri sudut-sudut Kota Manggis ini.
ADVERTISEMENTS
1. Pantai Banyutowo
Pantai Banyutowo gak cuma ada di Wonogiri, lho. Salah satu pantai yang menjadi ikon pariwisata di Pati juga bernama Banyutowo. Pantai ini sering dilirik wisatawan di sekitar kota Pati seperti Jepara, Kudus, sampai Semarang. Pantai ini terletak di Desa Banyutowo, Kecamatan Dukuhseti, sekitar 36 Km dari pusat kota Pati.
Di sini, kamu bisa menikmati panorama pantai nan asri serta dermaga tempat merapatnya perahu nelayan. Beberapa kali dalam setahun, pantai ini juga menjadi tempat berlangsungnya ritual sedekah laut. Kala senja, nikmati pemandangan siluet dari kapal-kapal nelayan yang merapat di sini sambil menanti matahari pulang ke peraduannya.
ADVERTISEMENTS
2. Waduk Gunung Rowo
Pengen tempat wisata yang kece tapi gak jauh dari pusat kota? Datang aja ke Waduk Gunung Rowo yang terletak desa Sitiluhur, kecamatan Gembong. Dari jantung kota, perjalanan kemari cukup ditempuh dalam waktu setengah jam. Saksikan panorama indahnya danau di tengah lembah yang dikelilingi hutan dan perbukitan hijau.. Di sebelah timur, kamu akan dijamu dengan pemandangan lereng Gunung Muria.
Pemandangannya yang indah plus letaknya yang dekat dari pusat kota membuat waduk Gunung Rowo ini menjadi salah satu tempat wisata favorit di Pati untuk rekreasi keluarga. Kamun bisa duduk-duduk di gerubuk atau gazebo yang terbuat dari bambu, menikmati makan di warung-warung, sekalian memancing ikan penghuni waduk.
ADVERTISEMENTS
3. Waduk Seloromo
Buat kamu yang suka sama tempat-tempat yang fitigenik, kamu wajib mengunjungi Waduk Seloromo yang berada di desa Gembong, Kecamatan Gembong. Lokasi waduk ini tak jauh dari Waduk Gunung Rowo dan menjadi salah satu tujuan favorit penggemar fotografi untuk berburu foto-foto lanskap nan kece. Tak jarang, tempat ini juga digunakan sebagai latar untuk foto prewedding.
ADVERTISEMENTS
4. Air Terjun Tadah Hujan
Di desa Sukolilo, Kecamatan Sukolilo, kamu dapat menemukan panorama air terjun yang menawan bernama air terjun Tadah Hujan. Air terjun ini mengalir dari kawasan pegunungan Kendeng. Dari atas, kamu akan disuguhkan dengan pemandangan berupa tebing-tebing hijau yang dibelah oleh air terjun setinggi kurang lebih 75 meter ini.
Pada saat musim hujan, air terjun ini biasanya dikelilingi dengan air yang melimpah, sehingga menyulitkanmu untuk turun ke dasar tebing. Saat musim kemarau, barulah air tersebut surut dan kamu bisa menikmati panorama di bawah air terjun. Untuk turun ke dasar tebing, kamu harus melewati jalan setapak yang licin dan curam. Jadi, kalau pengen kemari sebaiknya menggunakan alas kaki untuk trekking.
ADVERTISEMENTS
5. Air Terjun Grenjengan Sewu
Jangan keliru dengan Grojogan Sewu di Tawangmangu, air terjun yang terletak di Desa Jrahi, Kecamatan Gunungwungkal, Pati ini namanya Grenjengan Sewu. Saat kamu menginjakkan kaki di hadapan air terjun setinggi sekitar 25 meter ini, kamu akan disuguhkan dengan pemandangan yang masih sangat alami dan menyejukkan.
Untuk bisa menyambangi air terjun ini, setidaknya kamu perlu menempuh perjalanan sejauh sekitar 27 Km atau sekitar satu jam dari pusat kota, melalui jalan yang mulus plus makadam. Setelah menitipkan kendaraan di rumah warga setempat, kamu masih harus berjalan kaki selama 30 menit menyusuri persawahan dan sungai kecil yang akan mengantarmu ke Grenjengan Sewu.
ADVERTISEMENTS
6. Agrowisata Jolong
Agrowisata Jolong adalah kawasan perkebunan kopi yang sudah ada sejak zaman kolonial dan kini dikelola oleh PT. Perkebunan Nasional IX. Perkebunan ini berada di ketinggian antara 500-800 meter di atas permukaan laut. Tak heran kalau banyak orang berwisata kemari untuk menyegarkan pikiran lewat pemandangan dan suasananya yang sejuk.
Kamu bisa berkeliling menyusuri kawasan perkebunan kopi sembari menikmati pemandangan tebing, air terjun serta sungai kecil yang kamu jumpai sepanjang perjalanan. Tempat ini juga menjadi salah satu jalur pendakian bagi para pendaki yang hendak menuju puncak tertinggi Gunung Muria, seperti Puncak Songolikur (Saptorenggo) dan Puncak Argojembangan.
7. Goa Pancur
Arahkan kendaraanmu menuju Desa Jimbaran di kecamatan Kayen. Di sinilah kamu bisa menemukan Goa Pancur, dimana kamu akan diajak menjelajah kedalaman perut bumi. Di lorong yang panjang mencapai 700 meter dan dialiri air setinggi pinggang, kamu bisa menikmati sejumlah ornamen goa berupa stalagtit dan stalagmit. Selain itu, goa ini juga memiliki sebuah sumber air panas.
Untuk menikmati keindahan goa ini, kamu akan ditemani oleh seorang pemandu yang akan menjelaskan kisah-kisah yagn melatari goa ini. Singgah ke Goa Pancur tentu menjadi pengalaman menarik tersendiri saat bertandang ke kota Pati.
8. Sungai Silugonggo
Seprapat adalah sebuah kata dari bahasa Jawa yang berarti seperempat. Kalau kamu bertandang ke Pati, sempatkan diri untuk singgah di Pulau Seprapat ini. Pulau ini adalah sebuah pulau kecil di tengah Sungai Silugonggo di Kecamatan Juwana. Konon, pulau ini biasa dijadikan sebagai lokasi ngalap berkah dan pesugihan.
Tapi, meski tempat ini diliputi misteri, pulau Seprapat juga cukup menarik untuk dikunjungi wisatawan. Pemandangannya indah dan masih alami, ditumbuhi pepohonan yang rindang dan teduh.
9. Simpang Lima Pati
Kawasan Simpang Lima biasanya ramai menjelang petang. Kalau sore-sore lagi gak ada kerjaan, mendingan mampir ke sini deh. Di sini kamu bisa sedikit “mencicipi” gimana rasanya jadi orang Pati. Setiap sore, kamu bisa menikmati semaraknya suasana petang plus pasar malam yang biasa dipadati pengunjung. Kamu bisa menemukan bermacam-macam barang di sini, mulai produk fashion, jajanan, sampai hewan peliharaan.
10. Nikmati sego gandul dan petis kambing runting
Eit, jangan pulang dulu kalau belum mencicipi makanan khas kota Pati ini. Cobalah sego gandul atau nasi gandul, yaitu nasi dengan potongan daging sapi plus kuah yang mirim semur atau gulai. Yang unik, penyajiannya dialasi dengan daun pisang di atas piring. Makannya pun gak pakai sendok, melainkan menggunakan suru alias daun pisang yang dilipat.
Jajal pula petis kambing runting, yaitu variasi masakan kambing yang juga serupa gulai. Bedanya, petis kambing ini dicampur tepung beras plus rebusan daging. Umumnya petis ini disantap bersama sate kambing tanpa nasi.
Nah, ternyata Pati gak cuma berisi dukun. Banyak potensi menarik yang dimilikinya. Sesekali, jangan ragu menyambangi tempat-tempat wisata kece di Pati.