Tumbuhnya tahi lalat di wajah maupun bagian tubuh lainnya merupakan hal yang normal terjadi pada kulit manusia. Tahi lalat merupakan bintik kecil berwarna cokelat, agak kehitaman atau hampir sama dengan warna kulit yang tumbuh di atas permukaan kulit. Tahi lalat terbentuk dari pengelompokan sel-sel penghasil zat warna kulit bernama melanosit. Bentuknya ada yang bulat, oval, menonjol, atau datar. Tekstur permukaan tahi lalat juga bervariasi, ada yang halus atau kasar, bahkan beberapa di antaranya ada yang ditumbuhi bulu.
Sebagian besar tahi lalat ada sejak lahir, tapi bisa juga baru muncul saat dewasa. Tahi lalat bisa dikatakan sebagai tumor jinak pada kulit yang paling umum dijumpai pada manusia. Memang, kondisi kulit ini umumnya nggak berbahaya. Tapi, beberapa tahi lalat bisa berubah menjadi kanker lho! Kok seram, ya? Jika kamu termasuk yang punya banyak tahi lalat, kenali bareng Hipwee Tips yuk, tahi lalatmu termasuk yang normal atau berpotensi bahaya.
ADVERTISEMENTS
Tahi lalat normal umumnya berwarna merata, bentuk dan ukurannya nggak akan berubah selama bertahun-tahun
Tahi lalat yang tumbuh sejak lahir atau tanda lahir normal biasanya berwarna merata–bernuansa kecokelatan, biru-keabuan (mongolian spot), noda kemerahan (salmon patches), keunguan (hemangioma), atau hitam legam. Orang-orang berkulit gelap cenderung memiliki tahi lalat yang berwarna lebih gelap daripada mereka yang berkulit putih. Tanda lahir normal umumnya berdiameter kurang dari 6 milimeter (selebar penghapus di ujung pensil). Tahi lalat ini dapat menyatu rata dengan kulit atau timbul terangkat, bahkan bisa disertai pertumbuhan rambut. Bentuknya bisa bulat sempurna atau oval. Setelah tahi lalat berkembang, biasanya akan tetap memiliki ukuran, bentuk, dan warna yang sama selama bertahun-tahun.
Beberapa tahi lalat yang normal kemungkinan akan bertambah selama masa remaja, menggelap pada ibu hamil, atau memudar di usia 40-50 tahun ke atas sebagai respon terhadap hormon. Pada saat kamu mencapai usia dewasa, memungkinkan bagimu untuk memiliki 10 buah atau lebih tanda lahir di tubuh. Sebaiknya periksakan ke dokter jika ada tahi lalat yang baru muncul di kemudian hari (pascaremaja awal) karena merupakan tanda peringatan paling penting dari melanoma.
ADVERTISEMENTS
Tahi lalat berbahaya merupakan tahi lalat yang menjadi gejala dari jenis kanker kulit ganas bernama melanoma. Cara mengidentifikasinya menggunakan pedoman ‘ABCDE’
Melanoma atau kanker kulit paling mematikan bisa jadi berawal dari tahi lalat datar dan lama kelamaan membesar. Pada kasus yang jarang, tahi lalat ini mungkin nggak berpigmen. Pedoman ‘ABCDE’ adalah cara yang bisa memudahkanmu membedakan mana saja yang merupakan tanda dari melanoma. Jika kamu memiliki salah satu tanda-tanda peringatan di bawah ini, segera beri tahu dokter untuk diperiksa, ya!
1. A = Asymmetry (asimetri)
Tahi lalat normal memiliki bentuk simetris sempurna, di mana salah satu pinggirannya akan cocok dengan sisi yang satunya. Berbeda dengan tanda lahir yang dicurigai sebagai gejala kanker kulit, ukuran dan bentuknya nggak akan cocok satu sama lain. Hal ini diakibatkan karena sel pada salah satu sisinya bertumbuh lebih cepat daripada yang lain. Sel kanker akan cenderung berkembang lebih cepat daripada sel normal dan dalam pola yang nggak beraturan.
2. B = Border (pinggiran)
Tepian tanda lahir normal akan memiliki batasan yang rata dan terdefinisi warnanya, terpisah jelas mana warna kulit berakhir dan mana pigmentasi warna akibat tahi lalat dimulai. Jika pinggiran tahi lalat berkeluk atau kasar, tampak kabur seperti seseorang yang mewarnai di luar garis, hal ini bisa menjadi pertanda kanker. Tepian yang bergerigi atau buram juga diakibatkan oleh pertumbuhan sel kanker yang nggak terkendali.
3. C = Color (warna)
Selama warnanya tetap solid, sama rata di segala sisi, tahi lalatmu termasuk normal dan nggak perlu dikhawatirkan. Tapi, jika tahi lalat memiliki beragam corak warna dalam satu wilayah, maka bisa bersifat kanker.
Melanoma akan berbentuk seperti bercak yang memiliki corak nuansa berbeda dari satu famili warna. Misalnya, di tengah berwarna merah muda yang berangsur menggelap kemerahan di pinggirannya, atau kebalikannya. Atau, tahi lalat kanker dapat menunjukkan bercak warna yang berbeda sama sekali di satu tempat, misalnya merah, putih, keabuan dalam satu tahi lalat.
4. D = Diameter (diameter)
Tahi lalat yang normal akan berukuran tetap sama sepanjang waktu. Namun jika tahi lalat ukurannya makin membesar hingga berdiameter lebih dari 6 mm, dapat mengindikasikan masalah. Namun demikian, melanoma juga kadang ditemukan dalam ukuran yang lebih kecil dari yang seharusnya.
5. E = Evolving (perubahan)
Perubahan merupakan pertanda buruk yang mengindikasikan kanker melanoma. Tahi lalat yang berubah warna, ukuran, bentuk sehingga terlihat sangat berbeda dibandingkan dari semua tahi lalat lain pada kulitmu adalah pertanda bahwa inilah waktunya untuk memeriksakan diri ke dokter.
Di luar pedoman ABCDE, penting bagimu untuk memperhatikan pula setiap perbedaan lain yang mungkin tampak pada tahi lalat seperti kemerahan, bersisik, berdarah, keluar nanah, pembengkakan di luar tepian tahi lalat, sensasi gatal, nyeri, atau sakit saat disentuh.
Selain itu, perhatikan tiga karakteristik di bawah ini:
- Ada lebih dari 100 tahi lalat di tubuhmu
- Kebanyakan berukuran lebih dari 8 mm
- Kebanyakan berbentuk atipikal
Jika kamu memiliki tiga karakteristik tahi lalat yang disebut classic atypical mole syndrome, waspadalah, kamu berada pada risiko tinggi untuk mengembangkan melanoma. Peluangmu akan meningkat dramatis jika kamu juga memiliki anggota keluarga dekat (tingkat satu atau dua) yang mengidap melanoma. Segera temui dokter untuk menjalani tes guna mengantisipasi risiko yang lebih serius, ya!