Salah satu cara buat menghemat pengeluaran belanja buat anak kos adalah dengan menawar harga ke penjual. Memang sih, kegiatan tawar menawar memang identik dengan keseharian Ibu-ibu. Pagi-pagi keluar rumah dan belanja di Abang tukang sayur, pasti ada kegiatan buat ngurangin harga. Luwes banget!
Eiiits, nggak hanya buat belanja harian, saat berburu oleh-oleh setelah puas liburan di pasar wisatanya, kamu juga perlu menguasai trik banting harga ini. Kuncinya adalah nggak perlu sungkan atau malu. Bikin hemat, tapi nggak bikin kamu terkesan malu-maluin juga. Hehehehe.
ADVERTISEMENTS
1. Deketin penjual tuh sama kayak mau PDKT ke gebetan. Berikan senyum terbaikmu dulu, baru deh mulai tanya harganya
Saat mendekati gebetan, kamu perlu melakukan persiapan yang cukup matang. Dengan melontarkan senyum terbaikmu, pelan-pelan hati gebetan yang keras akan luluh juga. Nah, sama kayak mendekati penjual, guys. Sembari mendekati lapaknya, kamu juga nggak boleh ngurangin kadar senyum manismu. Menyapa dengan sopan dan halus sambil menanyakan harganya, pasti penjual akan melayanimu dengan sepenuh hati.
ADVERTISEMENTS
2. Saat tahu harganya melambung jauh, kamu dituntut gesit buat nyebut nama orang lain. Asal sebut saja, yang penting nama Ibu-ibu
“Manggisnya berapaan Bu sekilo?”
“15 ribu, Mbak.”
“Lho, kok mahal? Kemarin kata Bu Tutik di sini sekilo cuma 9 ribu. Makanya saya mau beli ke sini juga, Bu.”
“Bu Tutik siapa toh?”
“Itu lho Bu RT di Kampung Haucek. Eh apa namanya Bu Shinta ya, lupa.”
Setelah nominal harga disebutkan oleh sang penjual, kamu perlu berpikir cepat untuk menyebut nama seorang Ibu-ibu yang mengaku beli dengan harga yang terjangkau. Biar iman penjualnya goyah dan mau ngasih kamu harga yang lebih murah.
Kenapa nama Ibu-ibu? Karena yang seringkali menunaikan aktivitas tawar-menawar dan survei barang dengan harga termurah adalah Ibu-ibu. Sebut aja nama tetangga di desamu, bahkan di desa sebelah.
ADVERTISEMENTS
3. Mulailah sepikmu dengan menawar separuh dari harga aslinya. Kamu harus belajar buat tega
“Sekilo manggisnya 15 ribu, Mbak.”
“Hmmm, sekilo 7.500 deh, Bu. Anak kosan, uang sakunya terbatas.”
Saat jurus menyebut nama Ibu-ibu sudah tidak mempan, kini saatnya kamu melancarkan prosesi tawar-menawar yang sesungguhnya. Tawarlah separuh dari harga yang ditawarkan sang penjual. Memang sih, kamu jadi nggak tega karena mengurangi untung dari penjual. Jika kamu mau menunggu dan bernegosiasi sebentar, kamu bisa mendapatkan harga yang lebih murah, kok. Kuncinya adalah sabar. Sama halnya seperti menanti kepastian dari gebetan, ‘kan? Hehehehe.
ADVERTISEMENTS
4. Sebelum beli oleh-oleh di tempat wisata, pelajari dulu bahasa lokalnya. Penjualnya nggak akan perhitungan deh buat ngasih potongan
Sebelum berangkat ke tempat liburanmu, luangkan waktu bentar buat belajar kosa kata bahasa lokalnya. Saat sampai di sana, biar kamu bisa lebih akrab dengan penduduknya. Apalagi saat belanja oleh-oleh, penting nih buat kamu lancarkan.
Jangan ragu buat memuji Ibu-ibu penjual Pie Susu dengan sapaan cantik.
“Ibu jegeg sekali. Bolehlah Bu dikurangin dikit harganya. Hehehehe.”
Wanita mana yang nggak luluh buat dipuji? Ibu-ibu penjual Pie Susu nggak akan perhitungan deh ngasih potongan ke kamu.
Bali dan Pie Susu punya korelasi yang deket banget buat oleh-oleh. Nggak hanya dengan rasa susu di tengah pie mininya, sekarang sudah beragam rasanya. Cokelat juga sudah ada. Buat kamu yang ingin tahu oleh-oleh apa saja yang khas dari Bali selain Pie Susu, kamu bisa cari tahu di laman Blue Band Master Oleh-Oleh.
Blue Band Master Oleh-oleh adalah sebuah kompetisi yang mengajak para baker pembuat oleh-oleh mengirimkan makanan khas buatannya. Tak hanya dari Bali, kamu bisa mendapati makanan lezat yang bisa dijadikan buah tangan dari provinsi lainnya. Kamu nggak akan dibuat bingung lagi mau bawa oleh-oleh apa buat orang tersayang yang menunggu di rumah!
ADVERTISEMENTS
5. Jika sang penjual kekeuh nggak mau, jurus ‘Yah, padahal mau langganan‘ bisa kamu lontarkah. Ampuh tuh!
“Itu udah paling murah, Mbak. Masa iya masih ditawar lagi.”
“Yah, padahal mau langganan di sini. Ya udah deh, Bu.”
Coba ucapkan kalimat di atas dengan menambahkan ekspresi kecewa dan sedih. Tetap diam di tempat dan amati pergerakan dari si penjual. Apakah hatinya sudah mulai goyah atau belum.
ADVERTISEMENTS
6. Kadang, kamu harus pura-pura berjalan menjauh. Tawar menawar juga perlu tarik ulur~
Ada saatnya kamu juga melakukan teknik tarik ulur untuk mendapatkan harga terbaik saat belanja. Saat kamu mulai pasrah, coba melipir atau menjauh perlahan dari lapak sang penjual. Di momen ini, sang penjual sedang berpikir keras dan mengkalkulasi tentang penawaranmu. Eiiits, jangan buru-buru jalannya. Siapa tahu nggak lama kemudian kamu dipanggil sama Ibu penjualnya.
7. Saat penjual mulai tanya ‘Mau ambil berapa?‘, pertanda usahamu satu langkah menuju berhasil. Bisa belanja oleh-oleh banyak!
Setelah proses tarik ulur yang sengit, akhirnya perjuanganmu untuk menawar menuju keberhasilan. Saat sang pedagang mencegahmu pergi dan bertanya…
“Iya deh mau ambil berapa?”
… ini adalah tanda bahwa usahamu tidak mengkhianati. Harga yang lebih murah bisa kamu dapatkan! Borong oleh-oleh untuk diberikan kepada orang tersayang bisa kamu wujudkan segera. Nah, supaya kamu tak lagi bingung dan browsing untuk memilih oleh-oleh yang recommended untuk dibeli, cek saja laman dari Blue Band Master Oleh-Oleh. Sesederhana klik daerah yang akan kamu kunjungi, rekomendasi oleh-oleh dari baker lokalnya akan muncul dalam hitungan sepersekian detik.
Selain bisa cari tahu tentang oleh-oleh, kamu juga bisa mendapat update tentang kompetisi Blue Band Master Oleh-Oleh ini. Tentang siapa dan oleh-oleh dari mana yang akan menyabet gelar pemenang. Sering-sering kepoin Blue Band Master Oleh-Oleh yuk, guys!
Nah, walaupun masih belum seluwes dan serempong Emak-emak, kamu sudah tahu dasarnya menawar harga barang itu gimana. Tanpa banyak menunda, coba praktikkan yuk! Biar bisa dapet banyak. Hehehehe.