Sudah 3 tahun, Maya rutin mengonsumsi minuman berkafein setiap hari. Semenjak menjadi kamu pekerja, Maya membutuhkan minuman yang meningkatkan energi untuk tetap fokus dan produktif. Selama itu juga, nggak sedikit teman-teman Maya yang mengkhawatirkan kebiasaannya mengonsumsi kafein.
Jangan sering-sering, nanti kamu kecanduan.
Kurangi, May. Nanti kamu kena sakit lambung.
Kendati demikian, ada juga teman-teman yang masih mendukung kebiasaan Maya. Di tengah rutinitas yang padat, asupan penmabah energi seperti minuman berkafein sangat dibutuhkan. Bagi mereka, lebih baik mengonsumi minuman berkafein daripada tidak sama sekali, tapi malah kerjaan berantakan dan aktivitas sehari-hari terganggu.
Lantas, manakah pendapat yang benar?
Ssst… Sedikit bocoran, ya, SoHip. Sebenarnya, minuman berkafein bisa berdampak baik dan berdampak buruk tergantung cara mengonsumsinya. Kalau kamu bisa mengonsumsi kafein dengan tepat, manfaat baiknya bisa optimal dan dampak negatifnya bisa diminimalkan. Nah, pertanyaan besarnya adalah bagaimana cara mengonsumsi kafein dengan tepat? Temukan jawabannya di ulasan ini, SoHip!
ADVERTISEMENTS
Sebelumnya, kenali dulu macam-macam minuman kafein. Sudah tahu belum apa saja jenisnya?
Ketika ngomongin kafein, minuman kopi pasti langsung terbersit di kepala untuk pertama kalinya. Pemahaman ini nggak salah, tapi belum sepenuhnya tepat. Mengapa? Soalnya, kopi bukan satu-satunya minuman yang mengandung kafein. Selain kopi, ini dia beberapa minuman kafein yang perlu kamu tahu:
Cokelat
Tahukah kamu kalau dalam segelas cokelat panas, terdapat 25 mg kandungan kafein? Jumlah ini bukan patokan utama, ya, sebab beda jenis minuman cokelat, beda pula kadar kafeinnya. Hal ini berlaku juga untuk kopi.
Teh
Kandungan kafein dalam teh juga beragam. Biasanya, dalam 200 ml teh hitam terkandung 25-48 mg kafein. Sementara itu, teh hijau mengandung 25-29 mg kafein. Jumlah ini tergolong cukup rendah dibandingkan kandungan kafein di dalam jenis teh lainnya.
Apakah kamu termasuk orang yang lebih memilih minuman bersoda karena menduga kandungan kafeinnya rendah? Sayangnya, dalam 350 ml minuman bersoda, ada sekitar 70 mg kafein, SoHip. Selain kandungan kafeinnya tinggi, minuman bersoda memiliki kandungan gula dan kalori yang cukup banyak.
Minuman berenergi
Minuman penambah energi juga mengandung kafein. Biasanya, kandungan kafein dipadukan dnegan natrium dan ginseng. Selain tiga kandungan tersebut, kandungan gula dalam minuman berenergi lumayan tinggi juga.
ADVERTISEMENTS
Cermati juga plus-minus mengonsumsi minuman kafein supaya lebih hati-hati dan nggak melebihi batas
Pada dasarnya, minuman berkafein memiliki manfaat yang baik selama dikonsumsi dengan tepat. Jadi, menghakimi minuman kafein sebagai asupan yang berbahaya agak berlebihan, ya. Setidaknya, inilah beberapa manfaat yang akan kamu rasakan ketika mengonsumsi minuman kafein menurut Medline Plus :
Kemampuan merangsang sistem saraf pusat membuatmu akan merasa terjaga dan penuh energi
Mendorong pelepasan asam di perut. Makanya, kamu bisa merasakan sakit perut atau mulas setelah mengonsumsinya
Meningkatkan daya ingat
Membantu kesehatan hati
Sementara itu, minuman berkafein juga memiliki dampak negatif, apalagi bila dikonsumsi dengan berlebihan seperti terlalu banyak atau terlalu sering. Beberapa masalah kesehatan yang mengintai jika kamu minum kafein dengan kurang tepat:
Mengalami gangguan tidur
Meningkatkan kecemasan
Meningkatkan tekanan darah
Memicu pengeroposan tulang
Menyebabkan efek caffeine withdrawal, yakni sulit menghentikan kebiasaan minum kafein
ADVERTISEMENTS
Ini dia trik mengonsumsi minuman berkafein agar dampak baiknya bisa optimal
Nah, karena memiliki dua sisi, baik dan buruk, minuman berkafein memang harus dikonsumsi dengan tepat. Untuk mengoptimalkan manfaat baik minuman berkafein, ada beberapa langkah yang bisa kamu coba:
ADVERTISEMENTS
1.Pastikan jumlahnya masih di batas aman
Menukil Healthline, orang yang sehat dapat mengonsumsi kafein sebanyak 400 mg per hari. Jumlah ini setara dengan 4 cangkir minuman berkafein. Namun, orang dengan kondisi tertentu, seperti ibu hamil dan menyusui, dapat meminum di kisaran 300 mg. Dalam beberapa penelitian, sebaiknya menjaga konsumsi minum kafein di batas paling aman, yakni sekitar 200 mg setiap hari.
ADVERTISEMENTS
2. Minum kafein di waktu yang tepat
Agar bisa menjalani aktivitas sehari-hari dengan fokus, minum kafein satu jam setelah bangun tidur. Jarak satu jam setelah bangun tidur disebut-sebut paling ideal karena jumlah kortisol dalam tubuh sudah turun. Kortisol adalah hormon stres yang mengatur kekebalan tubuh, sistem metabolisme, dan kadar gula. Jika langsung mengonsumsi kafein setelah bangun tidur, jumlah kortisol akan meningkat drastis dan tentunya ini nggak baik untuk tubuh.
3. Hindari minum kafein di sore hari
Kafein berfungsi untuk meningkatkan energi sehingga kamu bisa menjalani keseharian dengan konsentrasi tinggi. Namun, efek sampingnya, kamu akan sulit tidur. Jadi, hindari minum kafein di sore hari karena kamu akan mengalami gangguan tidur seperti insomnia. Akibatnya, kamu bisa kurang bertenaga keesokan hari.
4. Minum kafein sebelum olahraga
Supaya manfaatnya makin optimal, minum kafein sebelum olahraga. Kafein membantumu mendapatkan energi dan meningkatkan fokus dan koordinasi sehingga kamu bisa berolahraga dengan baik.
Itu dia 4 trik yang bisa kamu lakukan untuk mengoptimalkan konsumsi kafein. Selama dikonsumsi dengan cara yang tepat, kamu akan mendapatkan manfaat yang luar biasa sehari-hari.