Panduan menjawab wawancara kerja yang nggak template | Illustration by Hipwee
“Sepertinya, kami (para HR) merasa sudah cukup mendengar jawaban-jawaban template, ya.”
Keresahan ini ternyata udah ada sejak dulu. Sekitar tahun 2013, Armando Yuniar Radityawan yang pernah menempati posisi Human Resources (HR) selama lima tahun dan kini menjadi praktisi HR udah menemukan fenomena ini. Bahkan, beberapa teman yang bekerja di BUMN dan memiliki profesi yang sama mengungkapkan hal serupa padanya. Nggak ketinggalan, para HR influencer di media sosial juga ngaku demikian, lo.
Wawancara kerja memang bisa jadi momen paling mendebarkan dalam hidup, terutama bagi fresh graduate. Maklum, ada keinginan untuk segera mendapatkan kerja dan membiayai kebutuhan secara mandiri. Ketika udah di tahap interview, biasanya timbul perasaan gugup sekaligus antusias. Kan, artinya, peluang dapat kerja udah tinggal selangkah lagi.
Demi menyakinkan pihak HR ataupun perusahaan, kamu tentu menyiapkan banyak hal, salah satunya mencari pertanyaan-pertanyaan yang lumrah ditanyakan beserta cara menjawabnya di internet. Cara ini memang cukup membantumu untuk mendapatkan gambaran tentang interview kerja, tapi… ternyata hal ini justru kadang bisa menjebakmu.
“Kok bisa?”
Iya, soalnya nggak sedikit pelamar kerja yang justru berpatokan sepenuhnya dengan contoh jawaban yang sudah banyak beredar ketika wawancara kerja. Padahal, cara ini justru bikin HR malah nggak yakin untuk merekrutmu, lo.
Nah, Armando dan Dionni Hertanto yang sama-sama berpengalaman dalam dunia HR selama bertahun-tahun membagikan panduan menjawab pertanyaan saat interview kerja biar nggak sekadar template aja. Yuk, simak, SoHip!
ADVERTISEMENTS
Pemahaman salah kaprah tentang mencari kerja bisa jadi akar masalah sering munculnya jawaban template
Sebetulnya, menurut Armando, nggak adanya bimbingan/panduan sekaligus pemahaman yang cukup tentang apa jawaban yang diinginkan oleh HR adalah akar masalahnya. Lantaran nggak tahu, normalnya pelamar kerja pasti mencari informasi, terutama di internet. Akhirnya, mereka mencari jawaban template, bahkan sampai mencari jawaban psikotes juga.
Ada satu hal penting yang perlu diketahui fresh graduate, bahwa mencari kerja sebenarnya bukan sekadar persoalan diterima saja. Mencari kerja memang sulit karena konsepnya adalah kecocokan (compatibility). Jadi, di antara banyaknya pelamar kerja yang dicari adalah kandidat yang paling sesuai dengan spesifikasi dan budaya perusahaan.
Jawaban interview kerja yang template | Illustration by Hipwee
ADVERTISEMENTS
Dampak buruk yang bakal kamu terima kalau menjawab pertanyaan wawancara kerja dengan template
Bayangkan nih, seandainya kamu sebagai HR, dari sekian banyaknya pelamar kerja yang diundang wawancara, rata-rata menjawab hal yang sama padahal mereka pasti punya pemikiran dan latar belakang yang berbeda. Wawancara kerja yang seharusnya menyenangkan malah jadi membosankan.
“Untuk pencari kerja, bisa jadi mendebarkan karena ini momen mencari kerja, kan. Sementara untuk HR, sesinya jadi membosankan. Di beberapa tempat, bila HR senior yang mewawancara, sesimu bisa jadi singkat,” ungkap Armando.
Hal yang sama juga diutarakan oleh Dion, seorang HR sebuah perusahaan swasta di Yogyakarta. Selama 7 tahun kariernya, wawancara akan berjalan agak membosankan karena jawaban kandidat sudah tertebak. Padahal, sebenarnya kandidat bisa mengeksplorasi jawaban yang bisa jadi nggak terduga buat para HR.
Gara-gara bosan, HR mungkin nggak menanyakan semua daftar pertanyaan yang udah ada karena merasa sesi itu sia-sia. Ada semacam pemikiran, “Ah, sama. Daripada aku membuang waktu, mending aku akhiri dengan memberikan kesempatan padanya untuk bertanya sehingga sesinya bisa cepat berakhir. Aku bisa cepat bertemu dengan kandidat lain.”
Apalagi nih, HR juga dituntut untuk bertindak profesional. Ada banyak orang yang ditemui HR selama wawancara. Belum lagi, waktu untuk mencari pekerja di posisi tertentu juga terbatas. Maka, ada baiknya pelamar kerja menghargai sesi wawancara itu dengan cara menjawab pertanyaan secara jujur. Jadi, baik HR maupun pelamar kerja merasa sesi itu memang berharga untuk dijalani.
ADVERTISEMENTS
Cara menjawab pertanyaan interview kerja biar nggak template. Yuk, jadi diri sendiri aja!
Mencari kerja harus mengedepankan kecocokan. Jadi, kamu nggak bisa menjawabnya persis seperti dalam tips-tips yang beredar. Kamu perlu memahami diri sendiri dan percaya diri sehingga pihak HR pun mendapatkan informasi yang tepat tentangmu.
Untuk menjawab pertanyaan wawancara kerja, ada beberapa hal yang bisa kamu terapkan nih.
Jawab pertanyaan dengan jujur
Dengan jujur, kamu bisa tahu kecocokanmu dengan perusahaan. Kejujuran adalah landasannya, ya. Segeralah cari warna dirimu sendiri. Sederhananya, apa sih yang bisa kamu ‘jual’ atau tawarkan pada perusahaan? Entah itu pengalaman organisasi, magang, atau apa aja yang telah kamu pelajari.
“Sekali lagi, compatibility itu penting. Jika kamu wawancara sampai di tahap user, sudah 2-3 kali, kamu juga sudah pede, tapi kamu tidak diterima, itu bukan tanda kamu tidak lebih capable dari yang lain. Faktornya lebih ke kecocokan tadi,” terang Armando.
Fenomena mencari contoh menjawab pertanyaan wawancara kerja | Illustration by Hipwee
Lakukan riset
Selanjutnya, untuk tahu cocok atau tidak, kamu perlu menemukan teknik ‘menjual’ potensimu pada perusahaan. Caranya, cari tahu tentang perusahaan yang akan kamu lamar sehingga kamu tahu potensimu yang bisa ditawarkan sesuai kebutuhan mereka. Biasanya, HR yang paling bisa mengukur kecocokan antara perusahaan dan kandidat. Tugasmu adalah mempersiapkan diri sebaik mungkin.
Ketahui kemampuanmu dan berlatihlah wawancara
Ketahui dan pahami kemampuan dirimu. Jika perlu, buatlah daftarnya. Dari hasil risetmu, kamu jadi tahu apa kemampuan yang sekiranya bisa ditonjolkan saat interview kerja. Selain itu, rajin-rajinlah latihan wawancara sehingga kamu makin lihai dalam menjawab pertanyaan dengan percaya diri. Nggak perlu menyontek~
Belajar menjawab pertanyaan dengan kreativitas
Sementara itu, ada satu kunci lain yang dibagikan oleh Dion. Menurutnya, nggak ada teori yang menjelaskan tentang cara menjawab pertanyaan saat interview kerja, tapi kamu bisa mengembangkan jawaban sesuai pertanyaan yang diajukan HR. Kamu bisa menjawabnya sekreatif mungkin dan nggak menyimpang dari konteks. Kuncinya, kamu harus memahami pertanyaan yang diberikan HR, SoHip.
Jadi, jika kamu ingin sukses wawancara kerja, berhenti menggunakan jawaban persis dengan template yang kamu dapat di internet. Mulailah dengan memahami diri sendiri, kemudian percaya diri dan bersikap jujur. Dengan begitu, HR makin tahu tingkat kecocokanmu dengan posisi pekerjaan di sebuah perusahaan. Misal pun, kamu nggak diterima, nggak apa-apa kok. Bukan berarti kamu sangat nggak mumpuni, ya. Ini cuma sekadar cocok atau nggak aja~
Perlahan, kamu akan menemukan pekerjaan cocok nantinya. Terus belajar dan berjuang, SoHip!