Saat membuat telur dadar, telur ceplok, atau mungkin telur rebus, beberapa orang lebih suka memasaknya hingga matang betul. Telur yang dimasak matang teksturnya lebih padat, kenyal, sehingga bikin cepat kenyang. Tapi ada juga golongan yang lebih suka memasak telur menjadi setengah matang. Katanya sih lebih lezat dan lebih banyak nutrisinya, apalagi di bagian kuning telur yang bisa meleleh saat disendok.
Banyak yang mempertanyakan sebenarnya, telur setengah matang apakah sehat ketika masuk dan diproses oleh tubuh dan pencernaan? Sebelum terlalu berlebihan mengonsumsi telur setengah matang atau justru malah parno makan, yuk, Hipwee tunjukkan jawabannya melalui artikel ini.
ADVERTISEMENTS
Kandungan nutrisi dalam telur setengah matang lebih terjaga dan nggak rusak karena panas yang berlebihan
Sebagai sumber protein, satu butir telur utuh mengandung sederet nutrisi penting seperti vitamin A, folat, vitamin B5, B12, B2, fosfor, dan selenium. Kamu juga bisa mendapatkan manfaat dari kandungan vitamin D, E, K, B6, kalsium, dan zinc di dalam sebutir telur, meski dalam jumlah yang sedikit. Nah, ketika telur dimasak dengan suhu tinggi, kandungan nutrisi di dalamnya bisa berkurang, seperti vitamin A, vitamin B5, fosfor, dan potasium. Berbeda dengan telur setengah matang yang kandungan nutrisinya lebih terjaga karena nggak terpapar panas yang berlebihan, seperti dilansir dari SehatQ.
ADVERTISEMENTS
Telur setengah matang juga mengandung beberapa zat penting yang bermanfaat bagi kesehatan
Lebih lanjut, telur setengah matang mengandung kolina atau basa organik sebagai penyusun vitamin B kompleks yang bermanfaat untuk meningkatkan kinerja otak. Nggak cuma itu, kolin juga berperan dalam menyehatkan fungsi jantung. Telur setengah matang juga mengandung lutein dan zeaxanthin, yakni jenis antioksidan yang mampu melawan radikal bebas terutama yang berhubungan dengan degenerasi sel akibat penuaan serta mengakibatkan berbagai penyakit mata. Nah, beberapa zat tersebut lebih banyak terdapat pada bagian kuning telur.
Disebutkan juga dalam Dokter Sehat, bahwa telur setengah matang mengandung lebih sedikit kolesterol jahat, dikarenakan penyerapan minyak dalam telur setengah matang nggak akan sebanyak telur yang dimasak hingga matang — jika dimasak dengan cara digoreng.
Meski begitu, sebuah studi menemukan bahwa semakin matang telur yang kamu konsumsi, maka akan semakin baik pula penyerapan protein pada tubuh. Dari total protein yang terdapat pada telur, sebanyak 90 persen di antaranya dapat diserap oleh tubuh. Namun, hanya 50 persen protein yang mampu diambil oleh tubuh manusia ketika mengonsumsi putih telur dalam kondisi mentah atau setengah matang.
ADVERTISEMENTS
Cara merebus telur setengah matang yang gurih dan nikmat disantap
Jadi, sebaiknya telur setengah matang direbus berapa menit agar mendapatkan hasil yang benar-benar gurih, nggak terlalu benyek, ataupun terlalu matang? Berikut panduannya.
Bahan dan alat:
- telur ayam segar
- air dingin
- es batu
- panci
- alat pengukur waktu, bisa pakai HP
- sendok atau centong sayur
- mangkuk/wadah lain
Cara merebus telur setengah matang:
- Masukkan telur ke dalam panci. Maksimal 6 telur saja, jangan terlalu banyak.
- Isi panci berisi telur dengan air dingin hingga menutupi permukaan telur setinggi 2,5 cm dari puncak telur.
- Rebus telur dengan api besar hingga air mendidih. Untuk telur soft boiled yang bagian kuningnya masih encer, rebus selama 3 menit. Untuk telur medium boiled, rebus selama 6 menit. Perhitungan waktu dimulai setelah air mendidih, ya.
- Angkat dan rendam telur ke wadah berisi air dan es batu. Diamkan selama kurang lebih 1 menit. Lalu kupas telur perlahan.
ADVERTISEMENTS
Diet telur setengah matang juga bisa dilakukan untuk mengurangi kelebihan berat badan
Dilansir dari Hello Sehat, menurut sebuah penelitian dari International Journal of Obesity, sarapan dengan telur dapat membantu menurunkan berat badan. Dengan catatan, telur setengah matang untuk diet ini mesti dikombinasikan dengan sayuran yang tinggi serat untuk mencukupi kebutuhan nutrisi harian serta digabungkan dengan gaya hidup yang sehat.
Lalu berapa banyak telur setengah matang untuk diet yang harus dikonsumsi? Jawabannya adalah kamu bisa mengonsumsi lebih dari satu telur setiap kali makan makanan berat atau tiga butir telur utuh dalam sehari atau lebih. Apalagi kalau kamu hanya makan telur sebagai makanan pokok. Telur dapat menurunkan berat badan dalam jangka pendek karena kalori yang terkandung pada telur cenderung rendah, yaitu 78 kalori.
ADVERTISEMENTS
Telur setengah matang juga punya risiko bahaya, terutama bagi yang kekebalan tubuhnya cenderung rendah
Telur mentah, terutama pada bagian cangkang telur ayam, biasanya terpapar bakteri salmonela. Apalagi pada cangkang telur yang terdapat sisa-sisa kotoran unggas menempel padanya. Salmonela juga mungkin terdapat pada bagian putih dan kuning telur karena infeksi di jaringan reproduksi ayam betina — yang terbentuk lebih dulu sebelum cangkang telurnya.
Telur setengah matang untuk bayi, anak-anak, dan lanjut usia di atas 65 tahun, terutama yang mengandung bakteri salmonela, bisa mengakibatkan masalah kesehatan serius. Termasuk juga bagi pemilik imun rendah seperti penderita diabetes atau HIV/AIDS. Telur setengah matang untuk ibu hamil juga harus dihindari mengingat kemungkinan adanya bakteri salmonela bisa membahayakan dirinya terutama janin yang dikandungnya.
Beberapa gejala yang akan terjadi ketika terinfeksi bakteri salmonela seperti diare, muntah, demam, dan kram perut. Gejala-gejala ini akan muncul 6 jam hingga 4 hari setelah mengonsumsi telur setengah matang yang mengandung salmonela. Segera periksakan ke dokter jika kamu sampai mengalami gejala-gejala di atas, apalagi kalau sampai dehidrasi.
ADVERTISEMENTS
Lalu, bagaimana sebaiknya mengonsumsi telur setengah matang yang aman?
Untuk menghindari bakteri salmonela, sebenarnya telur mesti direbus hingga bagian putih dan kuningnya kenyal atau keras sempurna. Tapi, kalau memang ingin mengonsumsi telur setengah matang biar lebih aman, terapkan beberapa tips berikut:
1. Perhatikan jenis telur
Telur yang dianjurkan adalah telur pasteurisasi yang telah dipanaskan sampai suhu 160 derajat C untuk memastikan bahwa bakteri salmonela yang mungkin terdapat dalam telur telah mati.
2. Penyimpanan telur
Setelah membeli telur, cuci bersih telur menggunakan sabun dan simpan telur di dalam lemari es. Konsumsi telur paling lama hingga 3-4 minggu sejak hari pertama pembelian.
3. Perhatikan lama waktu pemasakan telur setengah matang
Metode pemasakan telur sangat memengaruhi seberapa lama telur tersebut dimasak. Waktu memasak telur setenagh matang yang dibutuhkan adalah 1/2 hingga 3/4 lamanya waktu memasak telur biasa. Atau sekitar 4-6 menit perebusan. Dinginkan telur rebus selama dua jam terlebih dulu setelah dimasak sebelum dikonsumsi.
4. Perhatikan kondisi kesehatan tubuh
Bagaimana pun telur telah dipastikan kebersihan dan keamanannya, kondisi kesehatan tubuh tetaplah hal yang harus diperhatikan paling utama. Sebaiknya kamu sedang dalam kondisi yang fit dan optimal saat berencana mengonsumsi telur setengah matang. Sedikit gangguan kesehatan saja, seperti demam, flu, atau kelelahan, rentan mengalami reaksi keracunan makanan karena tubuh sedang sensitif. Juga hindarkan menyajikan telur setengah matang untuk bumil, bayi, anak-anak, dan lansia, ya.
Meski kandungan gizi dalam telur setengah matang sama dinilai lebih banyak ketimbang telur matang sempurna, namun kemungkinan bakteri salmonela masih hidup di dalam telur yang belum terlalu matang bisa saja mengintai. Jadi, selalu pertimbangkan kondisi tubuh sebelum kamu mengonsumsi telur setengah matang, ya!