Tiara, 24 tahun, dilanda kebingungan setelah interview kerja. Tentu saja, dia bersyukur karena telah berhasil melewati satu per satu tahapan rekrutmen kerja. Namun, setelah dikabari dirinya lolos dan disodori kontrak, Tiara merasakan sedikit takut, apalagi saat melihat nominal gaji yang ditawarkan.
“Apakah tawaran gajinya sudah tepat?”
“Bagaimana jika aku ingin meminta nominal yang lebih tinggi lagi?”
“Tetapi… bagaimana caranya memulai obrolan tentang gaji? Duh, takut.”
Meski beberapa kali para praktisi Human Resource menekankan bahwa negosiasi gaji bukan bahasan sensitif, masih banyak orang terutama fresh graduate yang bingung ketika harus mendiskusikannya. Realitanya nih, negosiasi gaji terkadang ibarat senjata makan tuan. Kalau salah cara atau strategi, seseorang bisa gagal mendapatkan pekerjaan karena proses negosiasi gaji yang nggak berjalan lancar.
Nah, kebingungan yang dialami Tiara nyatanya dirasakan oleh banyak orang juga. Apakah kamu juga mengalaminya? Sebenarnya negosiasi gaji bisa dilakukan dengan teknik ala Fitrianti Vidya Kusuma ini, seorang praktisi HR di Top Karir. Catat langkah-langkahnya, ya!
ADVERTISEMENTS
1. Ada dua hal penting yang wajib kamu siapkan dulu sebelum negosiasi gaji
Nggak ada yang salah dengan menegosiasikan gaji. Jadi, kamu nggak perlu takut atau sungkan. Sebaliknya, perihal gaji memang sebaiknya dibicarakan secara dua arah agar kamu dan pihak perusahaan merasa nggak dirugikan. Utarakan ekspektasimu tentang gaji sembari menyiapkan hal penting ini.
Menurut Fitrianti, sebelum kamu membicarakan gaji dengan HR, ada baiknya lakukan dua hal ini. Pertama, cari tahu terlebih dulu standar gaji untuk pekerjaan, posisi, dan level yang tengah kamu lamar. Tujuannya agar kamu tahu rata-rata gaji pada umumnya. Jadi, ekspektasimu masih realistis untuk didiskusikan. Selain itu, pihak perusahaan bisa menimbang-nimbang ulang tawaran gaji dengan tepat juga.
Kedua, ketahui detail penawaran yang diberikan perusahaan. Pastikan penawaran lain yang cukup menguntungkan untuk kedua belah pihak sehingga kamu bisa mengukur tawaran gaji tersebut cukup layak atau tidak. Dalam beberapa kasus, gaji yang diterima seseorang memang mentok UMR, tapi ada penawaran-penawaran lain yang memungkinkan adanya benefit lain.
Intinya, jangan memasuki tahapan negosiasi gaji dengan tangan kosong. Pastikan kamu dua paham dua hal tersebut, sehingga proses negosiasi berjalan sesuai harapan.
ADVERTISEMENTS
2. Cara mengukur tawaran gaji dari perusahaan. Apakah sudah layak atau belum?
Menegosiasikan gaji artinya kamu sudah mempertimbangkan bahwa gaji yang ditawarkan belum sesuai harapan dan standar kelayakan. Penilaianmu bisa jadi bersifat subjektif. Untuk menghindarinya, kamu bisa mengukur tawaran gaji dari perusahaan dulu dengan cara ini:
ADVERTISEMENTS
Kamu sedang membaca konten eksklusif
Dapatkan free access untuk pengguna baru!