Dari sekian banyak hobi baru yang digeluti selama masa pandemi, menanam tanaman hias lumayan banyak peminatnya. Awalnya cuma iseng-iseng saja tapi malah ketagihan. Banyak tanaman hias yang bisa dibudidayakan, salah satu yang lumayan gampang perawatannya yaitu lidah mertua. Tanaman lidah mertua adalah jenis tanaman hias daun yang teksturnya keras seperti sukulen tapi bentuk daunnya justru mirip pedang panjang dengan ujung meruncing. Dibanding monstera, harga tanaman lidah mertua jauh lebih murah. Tak heran jika tanaman lidah mertua mini maupun besar banyak dicari orang untuk menghiasi halaman maupun ruangan di dalam rumah mereka.
Buatmu yang hobi berkebun, mungkin sudah pernah mendengar mitos tanaman lidah mertua. Menurut fengshui, tanaman lidah mertua indoor bisa bawa sial kalau posisi meletakannya nggak pas. Bahkan, isunya tanaman lidah mertua berbahaya dan bisa meracuni tubuh. Bahaya tanaman lidah mertua memang benar adanya, karena bentuknya daunnya panjang dan runcing, tanaman ini rentan melukai anak-anak jika tak ditempatkan di area yang tepat. Meski begitu, lidah mertua tetap layak ditanam karena memiliki banyak manfaat tak terduga, menyerap polusi udara misalnya. Nah, buatmu yang pengin menanam lidah mertua, berikut beberapa jenis lidah buaya berikut cara sederhana merawatnya.
ADVERTISEMENTS
Selain jadi dekorasi ruangan, banyak manfaat tanaman lidah mertua di dalam rumah yang bisa didapatkan. Berikut beberapa di antaranya
1. Mengurangi polusi udara dalam rumahÂ
Lidah mertua dapat menyerap kadar karbon dioksida dan monoksida yang ada di dalam rumah. Bahkan penelitian dari NASA menyebut kalau lidah mertua dapat menghilangkan racun yang bisa memicu kanker, melansir CNN. Untuk bisa mendapatkan manfaatnya, tanamlah 15 sampai 18 lidah mertua untuk rumah berukuran sedang.
2. Membuat kualitas udara jadi lebih baikÂ
Selain menyerap polusi, lidah mertua juga dapat menghasilkan oksigen dan membuat kualitas udara jadi lebih baik. Bahkan di malam hari pun, lidah mertua bisa mengubah banyak karbon dioksida jadi menjadi oksigen dan membuat udara terasa lebih segar di pagi harinya.
3. Melawan alergi dan sick building syndrome atau SBS
Karena bisa menyerap racun dan melepaskan oksigen, lidah mertua dapat mengurangi penyebab alergi di udara. Bahkan, seseorang yang mengalami sick building syndrome atau kondisi kesehatan menurun setelah memasuki ruangan tertentu pun bisa agak membaik. Gejala SBS yang berupa iritasi, batuk, gatal, pusing, mual, sesak dada, dan nyeri otot bisa berangsur pulih setelah menanam lidah mertua di dalam rumah.
ADVERTISEMENTS
Jenis tanaman lidah mertua ternyata cukup beragam. Tapi ada beberapa tanaman lidah mertua beracun, jadi kamu mesti pintar-pintar memilihnya, ya!
Berikut ciri ciri tanaman lidah mertua yang nggak beracun dan jenis-jenisnya.
1. Sansevieria pinguicula
Berbeda dengan lidah mertua lain, daun Sansevieria pinguicula justru memiliki kombinasi warna biru dan hijau serta bisa tumbuh dengan cepat. Bagian pinggir daunnya pun terdapat pembatas berwarna cokelat kemerahan yang membuatnya berbeda dari tanaman lidah mertua lainnya.
2. Sansevieria trifasciata
Tanaman lidah mertua yang berasal dari kawasan Afrika Barat ini cukup mudah ditemui di Indonesia. Sansevieria trifasciata memiliki ciri-ciri daun kaku dan tumbuh ke atas secara vertikal. Warna daunnya lebih ke hijau terang dengan guratan atau belang berwarna abu-abu maupun hijau.
3. Sansevieria kirkii
Tanaman lidah mertua yang juga berasal dari Afrika ini memiliki bunga berwarna putih kehijauan serta daun berwarna hijau gelap dan beraroma wangi. Tanaman hias daun ini berbentuk seperti bintang kecil yang unik. Makanya kerap ditempatkan di atas meja sudut.
4. Sansevieria stuckyiÂ
Sansevieria stuckyi juga mengeluarkan aroma harum lo! Berbeda dengan Sansevieria kirkii, Lidah mertua yang satu ini bisa tumbuh sampai 2 meter dengan bentuk daun yang ramping, tegak, dan agak membulat. Warna daunnya lebih ke hijau gelap, bertekstur kasar, dan memiliki guratan berwarna pucat di sekelilingnya.
5. Sansevieria moonshine
Ukuran Sansevieria moonshine lebih kecil daripada lidah mertua lainnya. Seluruh daunnya pun berwarna hijau terang tanpa corak dan juga guratan. Hingga saat ini, tanaman lidah mertua jenis ini harganya nggak begitu mahal. Kamu bahkan cukup mengeluarkan kocek mulai dari puluhan ribu rupiah saja.
Sebenarnya masih banyak jenis lidah mertua lain yang bisa kamu tanam, misalnya Sansevieria hahnii atau Sansevieria patens. Namun dari sekian banyak jenis lidah mertua yang ada, lima jenis di atas ialah yang cukup mudah perawatannya.
ADVERTISEMENTS
Berikut cara merawat tanaman lidah mertua supaya tumbuh subur dan nggak gampang layu daunnya. Tanaman lidah mertua berkembang biak dengan cara bertunas, jadi siapkan pot yang agak longgar, ya!
1. Tempatkan lidah mertua di ruang terpapar sinar matahariÂ
Sebenarnya, tanaman lidah mertua cocok ditempatkan di ruangan yang agak redup. Tapi sesekali lidah mertua mesti dikeluarkan supaya mendapatkan paparan sinar matahari yang cukup. Daripada bolak-balik memindahkan tempatnya, mending letakkan lidah mertua di dekat jendela yang menghadap ke selatan atau letakkan sekitar 10 meter dari jendela yang menghadap ke barat maupun timur.
2. Siram lidah mertua dua kali seminggu
Lidah mertua termasuk golongan tanaman sukulen yang nggak butuh banyak air tapi tetap bisa bertahan di daerah panas dengan baik. Maka dari itu, lidah mertua cukup disiram dua kali seminggu saja. Penyiraman yang terlalu sering justru bisa membuat tanaman cepat busuk terlebih jika ditempatkan di ruangan yang lembap. Sebelum media tanamnya benar-benar kering, pastikan kamu sudah menyiramnya, ya! Jika sekiranya tanaman berdebu, segera lap dengan tisu supaya daunnya tetap mengilat.
3. Tanamlah lidah mertua di media tanam yang cepat menyerap air
Salah satu masalah utama yang bisa membunuh Lidah Mertua yakni akar membusuk. Biasanya hal ini terjadi karena saat penyiraman, air mengenai bawah media tanam dan membuat akar terendam terlalu lama. Untuk meminimalisir hal ini, baiknya gunakan media tanam yang memiliki lubang di sekelilingnya jika kamu mau menananmnya dengan tanah. Atau, kamu bisa menggunakan media tanam campuran sekam bakar, pasir, dan pakis.
4. Gunakan pupuk organik atau pupuk kompos untuk mendukung pertumbuhan tunas lidah mertuaÂ
Sebenarnya tanaman lidah mertua nggak perlu diberi pupuk terlalu sering. Bahkan kamu boleh memberinya pupuk tiap satu sampai dua bulan sekali. Baiknya, gunakan pupuk organik supaya bisa terurai lebih lama. Alternatif lain yakni menggunakan kompos cacing saja.
5. Semprotkan anti hama jika daun mulai kekuningan atau tampak tak subur
Jika ditaruh di dalam ruangan, kecil kemungkinan lidah mertua akan ditumbuhi gulma. Berbeda jika kamu meletakkannya di teras rumah. Gulma maupun rumput liar bisa saja memenuhi pot atau media tanam lidah mertua. Sebelum daun berubah kekuningan atau gulma membuat akarnya busuk, segera bersihkan dan semprotkan anti hama supaya tanaman nggak mati.
Merawat lidah mertua sebenarnya bukan pekerjaan yang sulit. Kamu nggak perlu menyiramnya tiap hari. Meski begitu, bukan berarti kamu lantas membiarkan lidah mertua berdebu dan nggak terurus. Tetap pastikan kelembapan udara di sekitarnya supaya lidah mertua bisa bertunas lagi.