Pengen Ningkatin Brand Awareness Setinggi Harapan Ortu? Gunakan 6 Strategi B2B Marketing Ini

Intinya mah jangan putus asa dulu. Yuk bisa yuk ~

Brand awareness alias kesadaran merek itu ibarat pondasi dalam strategi pemasaran, termasuk di dunia B2B marketing. Nggak peduli industrinya apa, kalau brand awareness kuat, kepercayaan konsumen juga makin mendarah daging.

Dengan strategi yang tepat, perusahaan bisa menciptakan identitas merek yang khas dan gampang diingat—bikin produk atau layanan nggak kalah saing di tengah gempuran kompetitor.

Tapi jujur aja, ningkatin brand awareness dalam B2B marketing bukan perkara gampang. Tantangannya lumayan banyak, mulai dari target pasar yang lebih spesifik sampai keterbatasan dalam bikin konten yang relevan buat klien B2B.

Meski begitu, bukan berarti nggak bisa, dong! Ada banyak strategi ampuh yang bisa diterapkan supaya brand makin dikenal dan dipercaya di industri B2B. Yuk, simak cara-caranya di bawah ini!

ADVERTISEMENTS

1. Maksimalkan SEO Biar Brand Makin Gampang Ditemukan!

Strategi B2B Marketing

Search Engine Optimization (SEO) emang strategi klasik, tapi siapa sih yang bisa sukses tanpa pakai ini? Di era digital, hampir semua orang ngandelin Google buat cari info sebelum beli produk atau layanan. Makanya, kalau perusahaanmu pengen lebih dikenal, pastikan websitenya muncul di halaman pertama pencarian!

SEO bakal bantu ningkatin peringkat website perusahaan, jadi lebih gampang ditemukan sama calon klien yang emang lagi nyari produk atau layanan yang kamu tawarkan.

Dengan strategi yang tepat, brand bisa lebih relevan di mata target pasar dan traffic website juga bakal naik secara organik. Jadi, makin banyak orang yang tau dan percaya sama brand kamu!

Biar SEO makin optimal dan website perusahaan gampang ditemukan, ada beberapa hal yang perlu diperhatiin, nih!

  • Keyword Research: Pilih kata kunci yang spesifik dan relevan biar website lebih mudah muncul di hasil pencarian. Semakin pas keyword-nya, makin gampang juga target pasar menemukan brand kamu!
  • Optimasi On-Page: Pastikan struktur website ramah SEO, mulai dari penggunaan keyword dalam konten, kecepatan dan responsivitas website, sampai kualitas kontennya sendiri. Website yang nyaman diakses pasti lebih disukai, baik oleh user maupun mesin pencari!
  • Optimasi Off-Page: Bangun kredibilitas website dengan cara yang tepat, seperti link building, guest posting, promosi lewat media sosial, sampai pakai iklan berbayar. Makin tinggi otoritas domain, makin besar peluang website nangkring di halaman pertama Google!

ADVERTISEMENTS

2. Bangun Hubungan Kuat Lewat Content Marketing

Strategi B2B Marketing

Di era digital, orang nggak cuma ngandelin mesin pencari buat cari info, tapi juga konten-konten yang informatif dan menarik. Makanya, content marketing jadi strategi jitu buat ningkatin brand awareness dan membangun hubungan dengan pelanggan. Selain lebih hemat biaya, konten juga bisa menjangkau audiens lebih luas dan relevan, terutama di ranah B2B marketing.

Salah satu platform terbaik buat strategi ini adalah LinkedIn. Sebagai media sosial yang fokus ke dunia profesional dan bisnis, LinkedIn jadi tempat yang pas buat menjangkau target pasar B2B. Ada beberapa fitur yang bisa dimanfaatkan, nih!

  • Halaman Perusahaan: Bisa dipakai buat ngenalin profil bisnis, berbagi artikel, infografis, atau video edukatif yang relevan sama industri kamu.
  • LinkedIn Ads: Mau targeting yang lebih spesifik? Gunakan LinkedIn Ads! Kamu bisa menyesuaikan audiens berdasarkan lokasi, jenis industri, sampai format iklan yang diinginkan—mulai dari sponsored content, inmail, hingga display ads.
  • LinkedIn Groups: Gabung ke komunitas profesional yang sesuai dengan bidang industri kamu. Ini cara efektif buat berpartisipasi dalam diskusi, bangun networking, dan ningkatin kredibilitas brand.

ADVERTISEMENTS

3. Bangun Kepercayaan Klien dengan Thought Leadership

Strategi B2B Marketing

Dalam dunia B2B marketing, kepercayaan adalah kunci. Salah satu cara paling efektif buat ningkatin kredibilitas bisnis adalah melalui thought leadership—strategi yang menunjukkan keahlian dan wawasan perusahaan di bidangnya. Lewat strategi ini, brand kamu bisa dikenal sebagai sumber informasi tepercaya dan profesional.

Ada beberapa cara seru buat menerapkan thought leadership dalam bisnis:

  • Webinar & Podcast: Berbagi wawasan dalam format video atau audio yang lebih santai dan interaktif. Bisa juga disertai demonstrasi praktis biar audiens makin paham.
  • White Paper & E-book: Mau nunjukin kalau perusahaan kamu benar-benar expert di industri ini? Buat white paper atau e-book yang berisi insight mendalam soal produk atau tren di bidangmu.
  • Event & Pameran Industri: Jangan lewatkan kesempatan buat ketemu langsung dengan klien potensial lewat acara atau pameran yang relevan. Interaksi tatap muka bisa bikin brand kamu lebih dikenal dan dipercaya.

ADVERTISEMENTS

4. Account-Based Marketing (ABM): Pendekatan Tepat Sasaran untuk Hasil Maksimal

Strategi B2B Marketing

Kalau ngomongin B2B marketing, strategi satu ini wajib banget dicoba! Account-Based Marketing (ABM) adalah teknik pemasaran yang lebih fokus dan personal.

Beda dari pendekatan massal, ABM menargetkan prospek dengan potensi konversi tinggi dan memberikan tawaran yang benar-benar relevan buat mereka. Dengan cara ini, perusahaan nggak cuma dapet lebih banyak lead berkualitas, tapi juga bisa membangun hubungan jangka panjang dengan klien potensial.

Kenapa ABM bisa jadi strategi ampuh buat ningkatin brand awareness?

  • Personalisasi yang Lebih Kuat: Pendekatan yang lebih spesifik bikin kampanye terasa lebih relevan buat target prospek.
  • Efisiensi Sumber Daya: Nggak buang-buang waktu dan budget ke audiens yang nggak potensial. Fokus langsung ke akun dengan nilai strategis tinggi!
  • Membangun Hubungan Jangka Panjang: ABM nggak cuma soal dapetin klien, tapi juga menjaga mereka dengan interaksi yang lebih personal.

Gimana cara menerapkan ABM?

  1. Identifikasi Prospek Strategis: Pilih akun target yang punya nilai tinggi dengan menganalisis potensi mereka.
  2. Personalisasi Kampanye: Bikin konten yang sesuai dengan kebutuhan prospek supaya lebih engaging.
  3. Gunakan Berbagai Saluran: Maksimalkan platform seperti email, media sosial, hingga event untuk menyampaikan pesan.
  4. Kolaborasi Tim Marketing & Sales: Kerja sama yang solid bikin eksekusi strategi lebih efektif.
  5. Evaluasi & Optimasi: Selalu pantau hasil kampanye dan lakukan perbaikan kalau diperlukan.
  6. Jaga Hubungan dengan Prospek: Terus berinteraksi dan bagikan konten yang relevan biar brand kamu tetap diingat.

ADVERTISEMENTS

5. Strategi Co-Marketing untuk Meningkatkan Brand Visibility

Strategi B2B Marketing

Co-marketing merupakan strategi kolaborasi antara dua perusahaan yang bekerja sama untuk mencapai tujuan pemasaran yang sama. Strategi ini bisa ningkatin brand visibility karena memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk menjangkau audiens yang lebih luas.

Strategi co-marketing dapat dibentuk dengan merencanakan kolaborasi bersama perusahaan lain dengan lini industri yang relevan. Dalam prosesnya, strategi ini dapat dilaksanakan dengan menciptakan produk baru, atau menggabungkan produk yang sudah ada.

Dengan strategi ini, kedua perusahaan dapat menjaring keuntungan yang sama dalam dua kolam yang berbeda. Intinya, co-marketing itu win-win solution buat ningkatin visibilitas brand tanpa harus kerja sendiri.

ADVERTISEMENTS

6. Jangan Lupa Ukur Keberhasilan Brand Awareness Kamu!

Strategi B2B Marketing

Strategi marketing udah jalan, tapi gimana cara tahu kalau hasilnya sesuai harapan? Nah, makanya mengukur keberhasilan brand awareness itu penting banget! Dengan rutin cek performa, kamu bisa tahu strategi mana yang efektif dan mana yang perlu diperbaiki. Metrik yang perlu kamu pantengin antara lain:

  • Lead Generation: Berapa banyak prospek baru yang masuk dari strategi pemasaran?
  • Conversion Rate: Seberapa banyak prospek yang akhirnya jadi pelanggan?
  • Customer Acquisition Cost (CAC): Berapa biaya yang dikeluarkan buat dapetin pelanggan baru?
  • Customer Lifetime Value (CLV): Seberapa besar keuntungan dari pelanggan selama mereka pakai produk/jasa kamu?
  • Website Traffic: Seberapa ramai orang yang mampir ke website kamu, dan dari mana mereka datang?
  • Engagement Rate: Seberapa aktif audiens berinteraksi dengan konten (klik, like, komen)?
  • Email Open Rate: Seberapa banyak email marketing kamu yang dibuka?
  • Click-Through Rate (CTR): Seberapa banyak orang yang ngeklik link atau iklan kamu?
  • Social Media Reach: Seberapa luas jangkauan konten kamu di media sosial?

Untuk cek data ini, kamu bisa pakai tools seperti Google Analytics, HubSpot, atau platform CRM kayak Kommo . Dengan rutin pantau performa, strategi marketing kamu nggak cuma jalan di tempat, tapi bisa makin optimal buat ningkatin brand awareness!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Preferensi meliputi namun tidak terbatas pada menulis, membaca, menggambar, dan menabung (tidak lupa self-reward).