Beruntungnya umat Muslim karena memiliki banyak kesempatan untuk menjalankan beragam ibadah sunah yang dapat mendekatkan diri kepada Allah dan bonus menambah pahala. Selain berpuasa, kamu juga dapat melaksanakan sholat sunah Dhuha untuk menambah amalan. Sholat Dhuha sendiri merupakan ibadah sunah yang dikerjakan sendiri atau tak berjamaah dan dilakukan setelah waktu subuh dengan jumlah rakaat genap.
Manfaat sholat Dhuha sungguh sangatlah besar. Keutamaannya pun berkali-kali disebutkan dalam hadis. Selain memperlancar segara urusan, dengan sholat Dhuha, kamu juga akan lebih dekat dengan rezeki serta berkah Allah SWT. Namun akan jadi percuma sholat Dhuha-mu jika tak dilakukan dengan benar. Lantas bagaimana cara menjalankan ibadah sholat Dhuha yang paling sesuai dengan sunah? Berikut tata cara sholat dhuha bagimu yang belum pernah menjalankan atau ingin menyempurnakannya.
ADVERTISEMENTS
Sholat Dhuha berapa rakaaat sih yang paling dianjurkan menurut sunah?
Tata cara sholat Dhuha sama saja dengan sholat sunah lain, hanya beda di niat, doa, dan waktunya saja. Namun ada juga yang masih mempertanyakan jumlaah rakaat sholat Dhuha.
Menurut ulama, sholat Dhuha boleh dilakukan sebanyak 2 rakaat, tapi juga tak dibatasi. Sholat Dhuha 4 rakaat pun boleh-boleh saja lo! Bahkan dalam hadis Abu Dawud disebutkan jika Rasulullah melaksanakan sholat Dhuha 8 rakaat dengan aturan 2 rakaat lalu salam, melansir laman Dream. Ada juga mengatakan jika seseorang boleh sholat Dhuha 12 rakaat atau lebih selama waktunya belum habis. Berikut tata cara serta bacaan niat sholat Dhuha latin dan artinya.
1. Baca niat sholat Dhuha 4 rakaat di dalam hati sambil takbiratul ihram.
اُصَلِّى سُنَّةَ الضَّحٰى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً ِللهِ تَعَالَى
“Ushalli Sunnatadh-dhuhaa rak’ataini lillaahi ta’aalaa.”
Artinya: Aku niat sholat sunat Dhuha dua rakaat, karena Allah ta’ala.
2. Membaca doa Iftitah (sunah)
3. Membaca surat Al Fatihah
4. Membaca surat pendek. Bagusnya di rakaat pertama membaca surat Asy-Syam dan rakaat kedua surat Al Lail.
5. Rukuk dan membaca bacaan tasbih tiga kali.
6. Iktidal dan membaca doanya
7. Sujud pertama dan membaca bacaan tasbih tiga kali.
8. Duduk di antara dua sujud dan membaca doanya.
9. Sujud kedua dan membaca tasbih tiga kali. Setelah rakaat pertama selesai, lakukan rakaat kedua sebagaimana cara sebelumnya, kemudian tasyahud akhir.
ADVERTISEMENTS
Lalu, sholat Dhuha jam berapa yang paling baik? Berikut waktu sholat Dhuha yang paling dianjurkan menurut sunah
Sesuai sabda nabi Muhammad SAW dalam hadis yang diriwayatkan oleh Amr bin ‘Abasah, waktu sholat Dhuha yang dianjurkan ialah sejak matahari terbentang naik hingga condong ke barat sampai 15 menit sebelum masuk waktu Zuhur, melansir laman Liputan 6. Adapun waktu sholat Dhuha yang paling utama yakni di seperampat siang.
“Kerjakanlah sholat subuh kemudian tinggalkanlah sholat hingga matahari terbit, sampai matahari naik. Ketika matahari terbit, ia terbit di antara dua tanduk setan, saat itu orang-orang kafir sedang bersujud (menyembah Matahari).” – HR. Muslim
Sebagai panduan, kamu dapat memantau jadwal imsakiyah. Menurut jadwal, pukul 06.13 merupakan waktu tepat untuk memulai sholat Dhuha. Dan, sholat Dhuha akan masuk waktu terakhir sekitar pukul 11.17 atau sesuai jam zuhur yang tengah berlangsung, melansir laman Tirto.
ADVERTISEMENTS
Untuk menyempurnakan amalannya, bacalah juga doa setelah sholat Dhuha yang dianjurkan. Katanya, doa mustajab sholat Dhuha akan mempermudah segala urusanmu lo!
Setelah mengerjakan sholat Dhuha, kamu dianjurkan pula untuk membaca beberapa doa sebagai berikut ini:
اَللهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ
“Allāhumma innad dhuhā’a dhuhā’uka, wal bahā’a bahā’uka, wal jamāla jamāluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal ishmata ishmatuka.”
lalu dilanjut juga dengan membaca doa berikut:
اَللهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعْسِرًا (مُعَسَّرًا) فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
Allāhuma in kāna rizqī fis samā’i fa anzilhu, wa inkāna fil ardhi fa akhrijhu, wa inkāna mu’siran (mu‘assaran) fa yassirhu, wa in kāna harāman fa thahhirhu, wa inkāna ba‘īdan fa qarribhu, bi haqqi duhā’ika wa bahā’ika wa jamālika wa quwwatika wa qudratika. ātinī mā atayta ‘ibādakas shālihīn.
Menurut ulama, umat Islam yang mengerjakan sholat Dhuha berarti telah mengikuti sunah nabi Muhammad SAW. Jadi, wajar saja jika mereka selalu mendapatkan rahmat dan ampunan dari Allah SWT. Apalagi menurut hadis At Tirmizi, sholat Dhuha juga merupakan sedekah yang akan menuntunmu menuju surga nanti.
Katanya; “Siapa yang membiasakan diri (untuk menjaga) sholat Dhuha, dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan.” – HR At-Tirmizi.
Jika tak bisa membaca doa dalam bahasa Arab, kamu boleh membaca doa sholat Dhuha latin. Sepanjang niatmu memang ingin menambah amalan dan mendekatkan diri pada Allah, Insya Allah sholat sunah ini akan diterima-Nya. Mari giatkan lagi dhuha-mu demi mendapat rahmat-Nya.