Hipwee yakin para warganet zaman now sudah banyak yang tahu betapa kejamnya dampak sinar UV pada kulit meski kadang suka malas untuk mempedulikannya. Selain bisa memicu penuaan dini, kanker kulit juga jadi risiko yang mengancam. Nah, sebagai tindakan preventif umumnya sih ada beberapa hal yang selalu dianjurkan, seperti menghindari terpapar sinar matahari dalam waktu yang lama, menggunakan topi atau payung saat bepergian di bawah sinar matahari dan mengenakan tabir surya seperti sunscreen atau sunblock.
Nah, kamu udah tahu nih bahwa demi menangkal efek buruk sinar matahari kamu perlu pake produk tabir surya. Tapi kamu sudah tahu belum, bedanya produk sunscreen dan sunblock? Jangan-jangan kamu kira sama! Eits, sebelum keburu salah kaprah dan memilih pelindung yang keliru, baca dulu nih ulasan Hipwee tips kali ini sampai tuntas!
ADVERTISEMENTS
Pertama, kamu perlu tahu ada 3 tipe sinar UV dari matahari yang patut diwaspadai, yaitu UV A, UV B dan UV C. Bedanya apa ya?
Dilansir dari hellosehat.com, ada 3 tipe sinar UV yang perlu kamu pahami. Yang pertama adalah sinar UV A, yaitu ultra violet yang merujuk pada ‘aging‘ atau penuaan dini, dan yang kedua adalah UV B, dan B-nya merujuk pada ‘Burning’ atau ‘terbakar’ alias membakar kulit. Yang ketiga adalah sinar UV C yang paling berbahaya dan mematikan, namun umumnya sudah terfilter sebelum sampai ke bumi sehingga relatif nggak terlalu berisiko (kecuali kamu jalan-jalan di luar angkasa).
ADVERTISEMENTS
Setelah tahu bedanya, kamu perlu tahu produk apa yang sebaiknya kamu pilih. Nggak sulit kok, cek saja dari tulisan di kemasannya!
Dulu tabir surya yang populer adalah tabir surya untuk melindungi kita dari sinar UV B alias anti gosong. Namun seiring perkembangan zaman, kini banyak produsen kosmetik dan perawatan kulit yang peduli soal ini dan memasukkan formula anti UV A pada produknya. Nah, alangkah lebih baik lagi kalau kamu pilih produk tabir surya dengan tulisan ‘Broad Spectrum’ yang menandakan kalau produk yang kamu gunakan memberikan perlindungan maksimal terhadap sinar UV A dan UV B.
ADVERTISEMENTS
Jangan abaikan tulisan SPF dan PA++ di produk tabir surya kamu. Kedua tulisan ini penting untuk menentukan sejauh apa perlindungan yang akan kamu dapatkan
SPF merupakan singkatan dari Sun Protection Factor yang akan memberikan informasi untukmu, berapa lama produk tabir surya tersebut dapat efektif melindungi kulitmu dari sinar UV. Angka SPF adalah penentu seberapa lama kamu bisa berada di bawah sinar matahari tanpa terbakar selama memakai produk tersebut. Jadi kalau biasanya kulitmu yang tak terlindungi tabir surya dapat terbakar sinar matahari setelah 15 menit, maka dengan menggunakan produk SPF 10 akan memperpanjang waktumu hingga 10 kali lipat lebih lama sebelum terbakar.
Hitungannya kira-kira begini kalau kamu pakai produk SPF 10 :  15× 10 menit = 150 menit alias 2,5 jam. Jadi kalau produk UV kamu mencantumkan SPF 30, artinya produk tersebut dapat memberikan perlindungan 15 x 30 menit = 7,5 jam sebelum kamu harus mengaplikasikan ulang produk tersebut.
Sedangkan PA merujuk pada Protection Grade of UVA yang dikembangkan oleh produsen tabir surya Jepang yang artinya produk yang kamu gunakan sudah memasukkan formula perlindungan anti sinar UV A yang berisiko pada kerusakan kulit yang menyebabkan penuaan dan berisiko kanker kulit. Nah tanda + di belakang PA umumnya menunjukkan tingkatan seberapa baik dan kuat perlindungan yang diberikan. Jadi kalau ada pilihan produk bertanda PA+ dan PA+++ sudah paham kan sebaiknya kamu pilih yang mana?
ADVERTISEMENTS
Ada dua produk tabir surya yang beredar di pasaran, sunscreen dan sunblock. Itu sama saja atau bagaimana sih? Ini lo jawabannya!
Terkesan sama, padahal sunscreen dan sunblock sedikit berbeda lo! Sunscreen atau kerap disebut sunscreen chemical merupakan produk kimiawi yang bertindak menyaring sinar matahari  lalu mengubahnya menjadi energi panas yang dikeluarkan melalui kulit. Jika kamu menggunakan produk sunscreen maka tetap akan ada sebagian sinar matahari yang terserap oleh tubuhmu. Jadi sunscreen chemical nggak memblokir sinar matahari sepenuhnya, ya. Nah, sunscreen chemical yang umumnya mengandung bahan-bahan seperti aminobenzoic acid, avobenzone, cinoxate, dioxybenzone serta berbagai kandungan lainnya. Teksturnya cenderung lebih tipis, ringan dan tak kasat mata.Â
Sedangkan, tabir surya yang umumnya dikenal sebagai sunblock merupakan sunscreen physical yang umumnya cenderung lebih kental, memberikan hasil akhir wajah ‘putih’ (atau meninggalkan whitecast, kalau menurut istilah kecantikan) sehingga lebih kentara saat digunakan apalagi kalau berlebihan. Produk sunscreen physical umumnya mengandung zinc oxide atau titanium dioxide yang membangun lapisan di atas permukaan kulit, berfungsi sebagai dinding penghalang kulit dari sinar matahari.
ADVERTISEMENTS
Pilih yang mana? Tergantung kebutuhanmu kok, Guys. Namun untuk aktivitas di bawah sengatan sinar matahari berjam-jam, sunscreen chemical lebih direkomendasikan
Kalau kamu berencana berjemur dan berpanas-panasan dalam waktu cukup lama, apalagi yang rentan berkeringat dan terbilas air sebaiknya pilih sunscreen chemical atau sunblock yang anti air atau waterproof dapat memberikan perlindungan terbaik. Dilansir dari hellosehat.com, para ahli merekomendasikan untuk menggunakan pelindung matahari yang memiliki fitur tahan air dengan jangkauan SPF 30 hingga 60. Selain itu, pastikan setiap produk yang kamu gunakan mengandung komposisi penangkal UVA seperti zinc oxide, titanium dioxide, avobenzone, ecamsule, and oxybenzone.
ADVERTISEMENTS
Ada beberapa bentuk produk tabir surya yang beredar di pasaran. Jangan sekadar ikut-ikutan, tentukan saja sesuai dengan kebutuhan
Sebenarnya semua produk tabir surya, dengan fitur pelindung UV A dan UV B (bisa kamu lihat dari adanya tulisan SPF dan PA tadi ya!) punya kelebihan dan kekurangan masing-masing, jadi tinggal kamu sesuaikan saja dengan kebutuhan. Di pasaran, kamu bisa menemukan produk tabir surya berbentuk stik, berbentuk gel, krim bahkan spray. Apa pun itu, pilih yang sesuai dengan aktivitas dan jenis kulitmu. Untukmu yang sehari-hari beraktivitas outdoor tentu beda dong ya perlindungannya dengan yang lebih banyak menghabiskan waktu beraktivitas indoor~
Mengaplikasikan perlindungan matahari secara tidak merata atau tidak cukup sering dapat mengurangi efektivitasnya. Berapapun tingkat SPF dari produk yang kamu gunakan, gunakan ulang secara merata baik setelah jangka waktunya habis atau segera setelah selesai berenang atau berkeringat. Atau pilih produk yang waterproof untuk aktivitas di pantai atau kolam renang, tapi biasanya agak terasa kurang nyaman dikenakan sehari-hari.
Nah, sudah nggak perlu pusing lagi kan menentukan produk tabir surya apa yang kamu gunakan? Yang pasti, pilih yang sesuai bujet, sesuai kebutuhan, aktivitas dan terpisah dari perlindungan yang tercantum di kosmetik. Meski eyeshadow atau alas bedakmu sudah mencantumkan ‘perlindungan tabir surya’ alangkah baiknya tetap menggunakan produk sunscreen sekitar 15 menit sampai 20 menit sebelum keluar ruangan. Yuk, sayangi kulitmu dan jangan malas pakai tabir surya!