Kamu: “Duh…ini kepala kenapa pusing banget ya? Sakit gitu, rasanya kayak ditusuk-tusuk. Sampai bikin mata berkunang-kunang gitu. Masa gara-gara kehujanan kemarin? Tapi aku nggak flu sih… atau jangan-jangan… gejala kanker otak?!”
*telepon pacar* “Beb, kalau aku kanker otak gimana?”
Pacar: (diem, bingung, melongo)
Punya kecenderungan overthinking atau memikirkan sesuatu terus-menerus? Karena kecenderungan ini, kita jadi merasa punya masalah yang sebenarnya cuma ada di kepala kita. Manusia memang punya kelebihan daya imajinasi yang tinggi. Tidak heran, beberapa masalah sebenarnya hasil dari buatan kita sendiri.
Menjadi orang yang mudah panik memang kurang menyenangkan. Rasa cemas dan khawatir itu pasti membuat aktivitas kita terganggu. Terus gimana kalau kamu mudah panik dan khawatir berlebihan?
Lakukan hal-hal di bawah ini yuk untuk membantumu mengurangi kecemasan!
ADVERTISEMENTS
1. Saat memikirkan sesuatu dan mendadak terserang kecemasan, coba tanyakan pada dirimu: apakah 5 tahun lagi hal yang sama masih penting bagimu?
Kebiasaan mudah panik mengikuti kebiasaanmu yang suka memikirkan segala sesuatu berlebihan. Hal-hal sederhana menjadi lebih rumit saat kamu pikirkan, dan hal-hal yang sebenarnya tidak perlu kamu pikirkan malah sering menjadi problematika besar. Saat kamu mulai panik dan overthinking terhadap sesuatu, segera tanyakan pada dirimu. Apakah permasalahan yang kamu pikirkan saat ini akan berpengaruh untuk hidupmu 5 tahun ke depan? Jika ya, layaklah kamu memikirkannya masak-masak. Tapi jika tidak, mungkin masalah itu hanya imajinasimu saja.
ADVERTISEMENTS
2. Kekhawatiran berlebihan membuatmu susah mengambil keputusan. Jadi, tetapkan deadline saat kamu harus membuat keputusan
Terhadap suatu hal, kamu tidak pernah bisa melihatnya dengan sederhana. Misalnya, saat kamu dihadapkan pada situasi harus memilih apakah kamu harus menerima tawaran pekerjaan, ataukah fokus dulu untuk mempersiapkan kuliah S-2. Memang iya keduanya hal penting yang harus dipertimbangkan masak-masak. Tapi kebiasaanmu yang terlalu overthinking, membuatmu kesulitan mengambil keputusan. Kamu memikirkan sampai ke detil-detil kecil yang sebenarnya tidak perlu kamu pikirkan. Untuk mengatasi hal ini, cobalah deadline singkat untuk dirimu sendiri. Tekanan untuk mengambil keputusan dalam waktu singkat akan meminimalkan kebiasaanmu memikirkan segala hal.
ADVERTISEMENTS
3. Kekhawatiranmu mungkin berasal dari penggunaan waktu yang tak maksimal. Jadi, cobalah menjadi orang yang lebih aktif
Saat kamu tidak melakukan kegiatan apa-apa, biasanya pikiranmu akan melalang buana, memikirkan hal-hal yang bisa dipikirkan. Dari sini, pikiran-pikiran negative yang membuatmu panic bisa terjadi. Untuk menghindarinya, cobalah menjadi orang yang lebih aktif. Cara Manfaatkan waktu sebaik-baiknya. Caranya bisa dengan menentukn deadline. Sehingga waktumu bisa digunakan untuk mengerjaka tugas-tugas itu.
Jika kamu punya banyak waktu luang, coba isi dengan kegiatan yang bermanfaat, misalnya mengembangkan hobi. Dengan jadwal yang padat dan pikiran serta tubuh selalu sibuk, kamu tidak akan sempat memikirkan hal-hal negative yang tak penting. Dengan keseharian yang selalu aktif ini kamu juga tidak mudah panik. Pikiranmu akan terbiasa untuk bergerak cepat dan mengambil keputusan dengan cepat pula.
ADVERTISEMENTS
4. Saat kamu dalam kondisi panik dan sudah “mentok”, ambil napas dalam-dalam, dan katakan ‘stop’ pada dirimu sendiri
Saat kamu sedang dihadapkan pada suatu masalah, kamu bila blank tiba-tiba. Segala yang muncul dalam pikiranmu adalah hal-hal negative. Pikiranmu yang cemas berlebih menganggap inilah akhir dunia, dan kesalahan yang kamu buat adalah kesalahan fatal yang tidak bisa diperbaiki. Mencari solusi atas masalah tidak pernah bisa, karena kamu bahkan tidak bisa berpikir dengan jernih. Kalau ini terjadi, coba tenangkan dirimu dahulu. Duduk sebentar, ambil napas panjang, lalu katakana ‘stop’ pada pikiranmu sendiri. Saat itu, buatlah dirimu sadar, bahwa kamu hanya cemas berlebihan.
ADVERTISEMENTS
5. Tapi jika kekhawatiran itu tak hilang juga, coba pikirkan hal terburuk apa yang mungkin terjadi. Lalu mulai antisipasi
Kalau cara nomor 4 tidak berhasil, coba kamu pikirkan hal paling buruk apa yang akan terjadi sebagai efek dari pemasalahan saat ini. Setelah kamu menemukan hal terburuk yang mungkin terjadil, mulailah untuk menyusun antisipasinya. Jika kamu sudah menemukan solusi untuk kemungkinan terburuk, secara otomatis kamu akan lebih tenang karena kecemasanmu berkurang. Orang cenderung takut pada sesuatu yang belum pasti terjadi. Tapi dengan menduga-duga, setidaknya kita juga bisa memperkirakan cara mengatasinya.
ADVERTISEMENTS
6. Ingat juga bahwa realita dan pikiranmu adalah dua hal yang berbeda. Kemungkinan besar, semuanya tak seburuk yang kamu pikirkan
Untuk membuat kamu tenang, tanamkan juga dalam pikiranmu bahwa apa yang kamu pikirkan akan berpengaruh pada realitamu. Saat kamu overthinking terhadap sesuatu, kamu bisa melihat masalah-masalah yang sebenarnya tak ada. Masalah-masalah yang sebenarnya tak ada itu bisa menimbulkan masalah yang benar-benar ada, karena apa yang kamu pikirkan pastinya berpengaruh pada apa yang kamu lakukan selanjutnya.
7. Olahraga juga bisa membuat tubuhmu relaks dan santai. Selain badan jadi sehat, pikiran juga jadi jernih
Untuk mengurangi kadar ke-stressan, kamu bisa berolahraga. Jogging ringan atau ke gym sekalian. Dengan olahraga, sirkulasi darah kita menjadi lancar. Secara medis, rasa stress terjadi ketika aliran darah ke otak tidak lancar. Jadi kalau kamu rajin olahraga, tubuhmu akan lebih sehat, dan pikiranmu juga akan lebih fresh dan jernih. Jika kamu tidak bisa mengontrol pikiranmu, setidaknya melalui olahraga kamu bisa mengontrol tubuhmu untuk mengurangi kadar cemas yang kamu rasakan.
8. Hindari berdekatan dengan orang-orang yang gampang cemas juga. Temanmu mesti punya pembawaan santai saja
“Duh, aku dipanggil Pak Bos nih habis makan siang. Kira-kira ada apa ya? Aku deg-degan.”
“Oh iya? Eh aku juga dipanggil nih nanti jam 3 an.”
“Wah, apa jangan-jangan lagi ada evaluasi individu?”“Iya juga! Ah, aku deg-degan nih! Jangan-jangan bakal ada PHK besar-besaran kayak kantor sebelah!”
“Emang iya?”
“Iya katanya gitu. Dipanggilin gitu sama HRD! Ah, fix ini fix! Pasti ada masalah!”
Orang-orang di sekitar kita bagaimanapun berpengaruh dengan pola pikir kita. Jika kamu orang yang mudah panik dan selalu overthinking, dan berkumpul dengan orang yang sifatnya sama, hasilnya kepanikan kalian akan berlipat-lipat. Stres juga semakin berat. Yang kamu butuhkan adalah orang yang ceria dan selalu memandang positif pada segala sesuatu. Sehingga saat kamu mulai panik-panik tak jelas, dia bisa menanggapi dengan santai:
“Duh, tegang amat. Sini, ngopi dulu…”
9. Terimalah kenyataan bahwa kamu tidak bisa mengontrol segalanya. Terapkan saja prinsip “Ya udahlah ya~”
Terakhir dan yang paling penting, terimalah kenyataan bahwa kamu adalah manusia biasa. Kesalahan dan masalah adalah hal biasa dalam hidup manusia. Kamu toh memang tidak bisa mengontrol semuanya. Ada kejadian-kejadian yang memang di luar kuasamu. Dengan begitu, kamu akan menyerahkan semuanya kepada Tuhan. Yang penting kamu sudah berusaha untuk menghindari masalah. Tetapi pada akhirnya, que sera sera. Ya udah lah ya~
Kecemasan itu sebenarnya berasal dari ketakutanmu pada imajinasimu sendiri. Yang paling penting dari semuanya adalah menerima kenyataan bahwa kamu manusia biasa yang hidup di panggung dunia. Hal baik bisa terjadi, begitu pula dengan hal buruk. Yakin saja bahwa setiap masalah, pasti ada solusinya! 🙂