Teknologi mutakhir bernama gadget game pada konsepnya bisa memberi kemudahan dan kesenangan buat siapa saja. Dari kamu, adikmu, ponakan sampai bahkan mungkin orangtuamu bisa menikmati serunya bermain Angry Bird atau Threes kapanpun dan di manapun kalian mau. Saking serunya, zaman sekarang kita sampai nggak kenal lagi istilah “bete”. Bosan menunggu teman yang telat janjian? Bad mood gara-gara baru dapat kabar negatif dari dosen pembimbing atau perusahaan yang sedang kamu lamar? Main game aja.
Tapi pernahkah kamu berpikir untuk istirahat sebentar dari permainan gadget? Sebagai gantinya, coba deh balik lagi bermain board game seperti Monopoli, Scrabble, dan Diplomacy. Tentu ada ratusan board game lainnya yang bisa kamu coba kalau sudah bosan dengan salah satu game-nya.
Jangan anggap remeh dulu. Ada banyak lho manfaat yang bisa kamu ambil dari board game dan pensiun sebentar dari gadget game. Simak penuturan Hipwee di bawah ini yuk!
ADVERTISEMENTS
Pada taraf normal, bermain game dalam gadget memang menyenangkan. Tapi beda cerita kalau kamu sudah kecanduan.
Pada dasarnya, game memang dibuat sebagai sarana untuk senang-senang dan mengisi waktu luang. Karena itulah perusahaan developer game berlomba-lomba untuk mengeluarkan karya yang semenghibur dan seadiktif mungkin. Ide-ide game yang mereka kembangkan pun sederhana tapi cerdas. Threes sebenarnya “hanyalah” aktivitas menjumlahkan angka, yang pernah bikin kita sebal dan malas banget sewaktu SD dulu. Sementara konsep Flappy Bird cuma sesederhana burung botak yang harus kita bantu supaya bisa tetap terbang tanpa menabrak pipa yang menjulang-julang.
Kekurangannya, game-game seperti ini bisa bikin kita benar-benar lupa waktu. Mau bangun tidur sudah kepikiran untuk lanjut bermain game yang tadi malam, habis pulang kerja yang ada di kepala cuma lanjut main game. Kalau sudah begini, artinya kamu kecanduan.
Kalau sudah kecanduan, kita bakal mulai curi-curi waktu untuk main game tersebut — bahkan di luar waktu luang. Produktivitas jadi dikorbankan demi game kesukaan. Kasihan ‘kan?
ADVERTISEMENTS
Sadar nggak sadar, game gadget adalah mainan antisosial. Semakin seru buatmu, semakin bikin bete orang di samping kamu
Keseruan game gadget itu ada syaratnya: yang bisa menikmatinya cuma kamu aja. Jari-jarimu terikat pada gawai dan kepalamu pun harus menunduk. Kalau game over kamu bakal teriak sendiri, marah-marah sendiri, balik meja sendiri. Kalau top score, kamu bakal cengar-cengir dan bangga sendiri. Gimana dong nasib Ayah, Ibu, Om, Tante, Eyang, tetangga, saudara sampai pacar yang kebetulan duduk di sampingmu? Kalau kamu kesal pas harus kalah, mereka nggak bakal bisa merasakan kekesalanmu. Kalau kamu menang, mereka paling cuma senyam-senyum dengan sabar. Soalnya, game gadget memang cuma bisa dinikmati sendirian.
ADVERTISEMENTS
Bukan itu saja. Berjam-jam memelototi gawai juga bisa membuatmu terpapar radiasi gelombang berlebihan dan berbagai masalah kesehatan.
Berlama-lama di depan gadget bukanlah hal yang baik. Pasalnya, gadget selalu menerima dan memancarkan gelombang sinyal terus-menerus. Itu yang bikin kita kadang merasa pusing kalau udah berlama-lama main di depan ponsel atau laptop tersayang. Kamu yang selalu ngebela-belain begadang demi mengejar high score, bukankah sudah terlalu sering merasakan hal ini?
ADVERTISEMENTS
Sementara board games nggak cuma bebas radiasi. Rasanya melawan manusia juga pasti lebih menantang daripada melawan komputer!
Rasanya bermain games melawan komputer atau AI (artificial intelligence), dibandingkan dengan melawan orang asli, bakal berbeda. Tentu lebih sulit melawan manusia asli, daripada melawan sebuah robot yang fungsinya terbatas dan tidak bisa berganti strategi. Bermain melawan manusia asli juga melatih mentalmu dan kemampuanmu dalam memecahkan masalah secara adaptif; dua hal yang nggak kamu dapat dari melawan robot!
ADVERTISEMENTS
Dengan board games, tak perlu ada yang merasa tersisih dan dianggurkan. Kamu dan pacar, orangtua, atau saudara bisa bersaing dengan seru dan menyenangkan.
Bermain game yang membiarkan temenmu “sekadar nonton” doang itu gak adil banget. Nah, dengan board games, kamu bisa berkompetisi dengan banyak orang sekaligus, entah itu Catur, Halma, Monopoli, Othello, atau Ludo. Hitung-itung bisa meningkatkan keeratan di antara kalian, bukan?
ADVERTISEMENTS
Board game juga mendidikmu untuk jadi realistis. Premis game yang terlihat sederhana ternyata tak semudah kelihatannya.
Berbeda dengan game-game gadget yang kebanyakan sudah menganut sistem pay-to-win (membayar untuk menang), pada board games kita dituntut untuk menjadi realistis. Tidak ada pilihan bantuan yang menawarkan item spesial yang bisa kamu tebus dengan gold; kamu bermain dengan jujur dan adil layaknya pemain lainnya.
Jika kamu kalah, ya sudah terima saja, sebab waktu tidak dapat kamu putar kembali untuk mengoreksi langkah bidakmu yang salah. Kamu juga tidak akan bisa selalu menang; satu-satunya cara untuk terus menang dalam board games adalah menerima kekalahan dan banyak berlatih… Sebuah aturan realita yang sudah banyak orang lupakan.
Dalam kesehatan, board games dan gadget games berbanding terbalik. Kalau yang satu bisa membahayakan tubuh, yang lain justru akan membuatmu sehat.
Banyak berlatih dan bertemu lawan main yang baru, bisa melatih mentalmu untuk menjadi mental jawara; dan mental jawara akan membantumu menghadapi stres yang biasa menghadangmu pada setiap aspek hidup ini. Latihan-latihan ringan yang biasa jadi menu harian pemain catur profesional bahkan mengandung aktivitas jogging dan renang, yang bila kamu praktikkan, akan membantumu tetap fit.
Di masa di mana hidup serba tertekan ini, permainan yang sekadar menghibur bukanlah solusi. Permainan yang baik untukmu adalah yang membahagiakanmu dan menyehatkanmu, serta menambah teman-temanmu. Yuk, ajak kamu dan teman-teman kembali main board games!