Siapa sih yang nggak pengen punya barisan gigi yang rapi dan senyum yang menawan? Nggak bisa dipungkiri lagi, dalam satu dekade terakhir tujuan penggunaan kawat gigi sudah meluas. Tidak hanya semata-mata untuk alasan kesehatan saja, namun juga untuk alasan estetika.
Selain untuk alasan kesehatan, pemakaian kawat gigi sudah dianggap sebagai sesuatu yang dapat mendongkrak penampilan dan rasa percaya diri. Bahkan, nggak sedikit yang dibela-belain asal pakai kawat gigi, lho! Bukan dari dokter spesialis atau tidak dengan alat yang memadai, hanya karena ingin terlihat gaya ketika giginya sudah dihiasi kawat yang diberi karet warna-warni.
Padahal, masalah penggunaan kawat gigi tidak sesederhana itu, salah-salah kamu bisa merusak kesehatan mulutmu. Nah, biar nggak salah kaprah ketika kamu memutuskan untuk menggunakan kawat gigi, sebaiknya pikirkan kembali beberapa hal berikut ini, ya!
ADVERTISEMENTS
1. Sebelum datang ke dokter ortodonti, kamu wajib punya alasan yang kuat kenapa ingin memakai kawat gigi
Selain untuk alasan kesehatan, bukan berarti kamu tidak boleh memakai kawat gigi karena alasan untuk estetika dan penampilan saja, boleh kok! Tapi kamu harus mempertimbangkan sisi kesehatanmu juga. Sebelum memasang kawat gigi, dokter spesialis ortodonti-mu biasanya akan memberikan sesi konsultasi mendalam dan pemeriksaan awal untuk melihat kondisi gigimu. Apakah kamu membutuhkan perawatan kawat gigi, seberat apa masalah gigimu, apa saja yang harus dipersiapkan sebelum pemasangan kawat dan semacamnya.
Ada kalanya gigimu sudah rapi dan tidak perlu dipasangi kawat gigi lagi, atau malah sebaiknya tidak diberikan perawatan ortodonti. Di saat seperti ini kamu harus ingat dan mengutamakan kesehatan jangka panjang dari gigi dan mulutmu, jangan keras kepala hanya demi penampilan dan kemudian menyesal selamanya. Oh iya, kawat gigi juga dapat digunakan oleh segala umur selama masih punya gigi yang kuat dan sehat, jadi tidak ada batasan usia tertentu untuk dapat menggunakannya.
ADVERTISEMENTS
2. Jangan mudah tergiur harga yang lebih murah. Datang ke dokter spesialis jelas lebih aman daripada memilih pergi ke tukang gigi
“Kenapa sih, kenapa harus ke spesialis ortodonti? Kan ada dokter gigi biasa, atau tukang gigi yang pasti jasanya lebih murah!”
Ini nih yang sering jadi salah kaprah dalam hal pemasangan kawat gigi. Perawatan kawat gigi membutuhkan ilmu dan keahlian khusus yang tidak dimiliki oleh dokter non-spesialis ortodonti. Bukan perkara asal tempel kawat di gigi begitu saja, tapi juga ada pertimbangan aspek-aspek kesehatan lain. Banyak teknik-teknik perawatan ortodonti dan keahlian khusus mengenai perawatan kawat gigi yang hanya diketahui secara mendalam oleh para ortodontist. Bahan-bahan dan alat-alat yang dipakai para dokter spesialis ini juga sudah pasti berdasarkan standar yang terbaik.
Para dokter spesialis kawat gigi menghabiskan waktu setidaknya 3 tahun sendiri untuk menyempurnakan ilmu mereka, tentu berbeda kompetensinya dengan dokter gigi yang non-spesialis ortodonti. Kalau pasang kawat di dokter gigi non-spesialis kawat gigi saja bisa beresiko besar, apalagi di tukang gigi yang sama sekali tidak pernah mengenyam pendidikan soal kesehatan gigi? Nggak jelas abis, masa depan gigimu bisa jadi suram! Alih-alih gigi rapi, malah jadi rusak berantakan dan bakal keluar duit lebih banyak lagi buat memperbaikinya. Ingat gigi permanen jika sudah rusak atau tanggal tidak akan tumbuh penggantinya loh.
ADVERTISEMENTS
3. Pasang kawat gigi nggak bisa instan, kamu harus siap dengan proses pemasangan yang panjang!
Sudah yakin kamu memang perlu kawat gigi? Sudah menemukan dokter spesialis yang cocok? Sekarang siapkan mentalmu untuk menjalani proses pemasangan yang lumayan panjang. Pertama, gigi kamu harus diperiksa dulu oleh dokter yang bersangkutan, gigimu akan dicetak. Setelah itu kamu harus melakukan foto roentgen panoramik agar dokter dapat mengetahui kondisi gigimu secara lebih jelas.
Kebanyakan pemasangan kawat gigi membutuhkan pencabutan gigi untuk membuat ruang bagi gigi yang akan digeser, jadi siap-siap saja ya! Setelah pencabutan gigi-gigi tersebut, kamu masih harus menunggu sekitar satu minggu agar gusimu sembuh dulu sebelum dipasangi kawat gigi. Pemasangan pesawat ortodonti sendiri bisa memakan waktu sampai 2 jam, di mana mulut kamu bakal ‘dipaksa’ untuk terbuka selama waktu pemasangan itu juga. Fiuh! tapi kalau sudah bertekad kuat tentu saja serangkaian proses ini nggak ada apa-apanya buatmu ‘kan?
ADVERTISEMENTS
4. Bukan cuma proses pemasangan yang panjang, setelahnya kamu pun harus siap menanggung berbagai penderitaan
Rasa ngilu dan sakit setelah pemakaian itu sudah hampir pasti! Kamu bakal kesulitan untuk makan-makanan padat selama beberapa minggu setelah pemakaian kawat gigi. Sebab gigi dan gusi kamu sedang digerakkan untuk menyesuaikan diri dengan kondisinya yang baru. Mungkin, rasanya seolah semua gigimu mau rontok.
Eits, belum selesai sampai disitu! Dengan adanya keberadaan benda asing yang merupakan pesawat ortodonti tadi dalam mulut kamu, maka mau tidak mau akan terjadi pergesekan antara bahan metal tersebut dengan bibir atau bagian dalam mulutmu. Pergesekan ini biasanya menimbulkan sariawan yang menambah ketidaknyamanan saat makan atau berbicara. Tapi tahan-tahanin aja deh, kalau kamu memang udah niat untuk merapikan gigimu agar sehat dan cantik.
ADVERTISEMENTS
5. Dedikasikan dirimu untuk memberi perhatian ekstra. Soal kebersihan mulut dan kawat gigimu harus selalu dijaga
Ketika pakai kawat gigi, perhatian yang kamu berikan untuk merawat dan membersihkan gigimu harus lebih besar karena kondisi gigimu sekarang lebih rentan. Kamu nggak boleh lagi malas gosok gigi. Bahkan kamu nggak bisa lagi hanya gosok gigi sehari dua kali. Setiap setelah makan selalu gosok gigimu karena sisa-sisa makanan sekarang lebih mudah tertinggal dan tersangkut di antara gigi dan kawat di dalam mulutmu.
Tusuk gigi juga akan menjadi salah satu teman baik terbarumu, karena bakal sering sekali terdapat makanan yang nyangkut di kawat gigimu. Jangan menyepelekan perilah kebersihan gigimu ya, apabila lalai bisa-bisa gigimu malah rusak, berubah warna dan jadi nampak jelek setelah kawat giginya dilepas. Karena plak dan kuman yang bersarang di sela-sela kawat kamu dibiarkan selama bertahun-tahun.
ADVERTISEMENTS
6. Ucapkan “selamat tinggal” pada makanan-makanan kesukaan yang kini jadi haram untuk disantap
Ada lagi hal yang harus kamu relakan ketika kamu sudah berniat untuk berkawat gigi, yaitu kebebasan untuk makan makanan apapun yang kamu suka. Nggak sedikit dari daftar pantangan ini yang merupakan makanan favorit banyak orang. Contoh makanan yang sebaiknya kamu hindari saat menggunakan kawat gigi adalah jagung, apel, kacang, daging, keripik, coklat, hingga minuman bersoda. Nah, gimana? Masih semangat mau pasang kawat gigi, atau udah nggak kuat kalau harus puasa makan coklat?
7. Soal biaya perawatan kawat gigimu juga harus dipikirkan, jadi sudahkah kamu menyiapkan dananya?
Selain biaya pemasangan awal yang berkisar mulai dari 5 juta sampai puluhan juta rupiah—tergantung pada tarif jasa dokter, fasilitas dan jenis pesawat ortodonti yang dipakai—masih ada biaya kontrol perawatan setiap 3 atau 4 minggu sekali yang harganya bervariasi pada setiap praktek dokter ortodonti.
Yup, kamu harus rajin ngapel ke dokter gigimu juga setiap minimal sebulan sekali. Malas kontrol bisa menghambat progress rapinya gigi kamu dan bahkan dapat memperburuk kondisinya. Kontrol ke dokter juga membantu kamu buat menjaga kesehatan gigi yang sedang dirawat, karena biasanya gigi akan dibersihkan dengan lebih saksama oleh sang dokter untuk menghilangkan plak dan karang gigi yang rawan menyerang gigi berkawat.
8. Bukan cuma dengan pacar, kamu pun harus siap menjalin komitmen kuat dan hubungan jangka panjang dengan kawat gigimu
Pakai kawat gigi juga nggak bisa sebulan dua bulan saja. Kamu nggak bisa bilang bosen lalu melepas kawat gigimu begitu saja. Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan bisa jadi kamu harus pakai kawat gigi selama bertahun-tahun. Lamanya perawatan tergantung beberapa faktor seperti tingkat kesulitan masalah pada gigi kamu, jenis kawat yang digunakan, seberapa rajin kamu mengontrol gigimu dan sebagainya.
Setelah pemakaian kawat gigi cekat selama beberapa tahun itu, kamu pun masih harus menggunakan retainer selama paling sedikit 6 bulan. Hal ini dimaksudkan untuk menstabilkan posisi baru gigi dan gusi dan juga mencegah agar gigi tidak kembali ke posisi yang semula atau relapse. Retainer juga perlu dipakai sewaktu-waktu di kemudian hari, setelah perawatan kawat gigi selesai. Karena lambat laun jika tidak dijaga gigimu bisa kembali berantakan seperti sewaktu belum dirawat.
Nah, gimana? Sudah semakin mantap untuk pasang kawat gigi, atau kamu justru ingin mengurungkan niatmu? Memilih memasang kawat gigi memang boleh dibilang merepotkan. Tapi jika bisa menjalaninya dengan sungguh-sungguh, kamu akan mendapatkan hasil yang memuaskan.