Ketika kamu harus bertransisi menuju kedewasaan, menjadi istri seseorang, dan menjadi ibu pada saat yang bersamaan, kamu pasti akan membutuhkan banyak bantuan dan bimbingan. Akan ada banyak hal menakjubkan yang kamu alami untuk pertamakalinya dalam masa-masa ini.
Seiring dengan hal tersebut, kamu juga akan dihadapkan pada banyak tantangan baru yang belum pernah kamu temu sebelumnya. Salah satu yang paling sulit adalah mengatur urusan finansial keluarga. Kali ini Hipwee akan memberikan saran khusus untuk megatur keuangan bagi kamu yang baru memulai perjalananmu sebagai seorang istri dan ibu.
ADVERTISEMENTS
1. Persiapan Mental adalah Modal Utamamu
Persiapkan mentalmu untuk sepenuhnya bisa bertanggungjawab atas kehidupan manusia lain. Ketahuilah bahwa nanti anak dan keluarga akan jadi tanggungjawab terbesar dalam kehidupanmu. Maka pengeluaran yang berhubungan dengan kebutuhan domestik dan urusan buah hati selayaknya menempati prioritas tertinggi.
Walaupun memang susah, tapi tanamkan dalam pikiranmu bahwa kamu pasti bisa! Lihatlah ibumu atau wanita-wanita lain yang jadi panutanmu! Mereka bisa, kamu juga pasti bisa!
Tapi juga perlu diingat bahwa kamu tidak akan bisa mengurus orang lain dengan baik, jika kamu sendiri tidak terurus atau tidak dalam keadaan prima. Penting untuk tetap memiliki keseimbangan. Terutama di usia muda. Ingatlah bahwa kamu masih harus mengejar pembelajaran kedewasaan juga.
Jadi jangan terlalu keras pada dirimu jika kamu melakukan kesalahan. Anggaplah ini bagian dari proses tersebut dan berusahalah untuk terus jadi lebih baik tiap harinya. Kamu juga harus selalu ingat bahwa kamu tidak pernah sendiri dalam proses ini. Andalkan dan bekerjasamalah dengan pasangan. Lengkapi kekurangan satu sama lain. Jangan biarkan emosi menggelapkan tujuan akhir kalian; keluarga yang bahagia dunia dan akhirat.
ADVERTISEMENTS
2. Sejak Awal, Rencanakanlah Perkembangan Keluarga Dengan Pasangan
Memiliki rencana yang mumpuni dalam membentuk keluarga adalah kunci kesuksesan kemapanan finansialmu. Akan sangat sulit merencanakan pengeluaranmu yang lain jika kamu harus tiba-tiba mempersiapkan kedatangan buah hati. Padahal menanggung satu anak lagi bukan pengeluaran yang bisa dikesampingkan.
Sejak awal hubungan, bicarakan rencana jangka pendek dan jangka panjang kalian. Mau tinggal di mana, kapan mulai mencicil rumah, mau punya anak berapa, sampai memutuskan jarak kelahiran antar anak. Dengan rencana yang matang di tangan, kamu dan pasangan akan lebih punya gambaran bagaimana harus mengatur keuangan.
ADVERTISEMENTS
3. Ketahuilah dengan Pasti Berapa Pendapatan dan Pengeluaran Keluarga Kecilmu
Kamu harus menjadi ahli dalam keuanganmu sendiri. Ketahuilah secara pasti pemasukanmu dan pasangan tiap bulan. Baik yang tetap dan tidak tetap. Lalu secara mendetail, catat pengeluaranmu tiap bulannya. Dengan catatan tersebut kamu akan dapat mengetahui mana pengeluaran wajib, mana yang sebenarnya bisa dikesampingkan.
Bedakanlah antara kebutuhan dan keinginan. Karena saat nanti buang hati datang, pasti banyak prioritas yang akan tergeser dan keinginan yang tidak dapat terpenuhi. Tapi bukankah menikah dan memiliki anak memang tentang belajar menjadi manusia yang lebih tidak egois?
ADVERTISEMENTS
4. Fokuskan Kemampuan Finansialmu Untuk Menabung dan Berinvestasi, Bukan Konsumsi
Walaupun pengeluaranmu secara signifikan akan meningkat, ingatlah bahwa pengeluaran jangka panjang untuk menjamin masa depan keluarga dan anak akan jauh lebih besar dan penting. Maka selalu berusahalah untuk menyisihkan pendapatanmu untuk ditabung atau diinvestasikan.
Pasangan yang baru pertamakali menjadi orang tua biasanya terlarut dalam eforia menyambut anak pertama. Seringkali pengeluaran untuk baju, kereta bayi, atau mainan membengkak. Ingatlah bahwa pengeluaran ini sifatnya sangat sementara. Bayimu akan tumbuh dengan sangat cepat dan tidak akan sempat memakai semua baju yang sudah kamu beli. Jadilah calon orang tua yang cerdas dan berinvestasilah untuk masa depan mereka sedini mungkin.
ADVERTISEMENTS
5. Biasakan Keluargamu Untuk Hidup Sesuai Dengan Kemampuan
Sering kali, hal yang membuat sebuah keluarga bangkrut mendadak adalah gaya hidup yang kurang sesuai kemampuan. Gajimu dan pasangan masih di level entry manager tapi setiap malam makan di luar. Kamu dan pasangan juga terburu-buru mengambil cicilan kendaraan di tahun awal pernikahan, padahal sebagian besar tabungan sudah habis untuk DP KPR.
Sebagai wanita yang juga berperan sebagai manajer keuangan keluarga, penting bagimu memastikan bahwa keluargamu hidup sesuai dengan kemampuan. Sesuaikan pengeluaran dan gaya hidup kalian dengan besarnya pemasukan. Jangan biarkan anak dan keluargamu hidup bermewah-mewah, tapi kondisi keuangan keluarga tiris tanpa tabungan.
ADVERTISEMENTS
6. Bahkan Sejak Masih Lajang, Penting Bagimu Punya Tabungan Darurat
Kebutuhan darurat tidak bisa diperkirakan kapan datangnya. Biaya berobat yang cukup besar yang harus dikeluarkan secara mendadak, anggaran perbaikan tempat tinggal dan kendaraan, hingga dana sosial lainnya. Kebutuhan mendadak ini justru akan semakin banyak jumlahnya selepas kamu menikah dan membangun keluarga sendiri.
Karena itu, bahkan sedari masih lajang, penting bagi kamu para cewek untuk punya tabungan darurat yang dipersiapkan demi kebutuhan jangka panjang. Sisihkan 5-10% dari penghasilanmu per bulan ke rekening darurat yang dibuat khusus tanpa ATM. Tujuannya tentu agar kamu tak tergoda mengambilnya demi kebutuhan sehari-hari.
Kelak, dana darurat yang dengan disiplin kamu simpan ini akan terasa manfaatnya saat kebutuhan-kebutuhan datang tanpa pemberitahuan sebelumnya.
7. Pilihlah Rencana Investasi Yang Sesuai dengan Kemampuan Finansialmu Saat Ini
Memberikan yang terbaik untuk calon buah hati dan keluarga pasti menjadi harapan utama tiap wanita. Tidak jarang kamu akan tergoda ikut asuransi jiwa, asuransi pendidikan anak, sampai asuransi kendaraan dan jaminan kesehatan. Memang tak ada yang salah yang dengan bergabung ke mekanisme perlindungan diri jangka panjang.
Tapi ingat, pelan-pelan saja! Buatlah prioritas investasi yang kamu kira dapat dibuat terlebih dahulu. Asuransi jiwa, kesehatan, atau pendidikan penting untuk direncanakan sedini mungkin. Tapi ketahuilah batasan finansialmu terlebih dulu sebelum memutuskan.
8. Tanamkan Pada Dirimu: Kebahagiaan dan Keakraban Keluarga Adalah Investasi yang Tak Bisa Terbayar Dengan Materi
Disamping pendidikan, kesehatan, cicilan rumah, dan rancangan jangka panjang lain, saat kelak sudah berkeluarga jangan lupa untuk juga berinvestasi terhadap hal-hal yang membuatmu dan keluargamu tambah bahagia dan akrab. Tidak harus tiap tahun merencanakan liburan keluarga atau hal-hal mahal lainnya.
Cukup lewat hal-hal kecil seperti membeli buku favorit atau ke bioskop bersama. Lakukanlah secara rutin supaya orang-orang terkasihmu selalu tahu besarnya rasa sayangmu kepada mereka. Hal tersebut seringkali terlupakan dalam kesibukanmu menjadi istri, ibu, dan mendewasakan diri.
9. Jangan Lupakan Mimpimu Sendiri, Rangkaikanlah Mimpimu dengan Mimpimu untuk Keluargamu
Ingatlah untuk dapat menjadi ibu dan istri terbaik, kamu harus dapat menjadi versi terbaik dari dirimu. Jangan ada penyesalan di hari kemudian dengan menggunakan ‘membesarkan anak’ dan “mengurus keluarga” sebagai alasan. Menikah dan memiliki anak adalah sebuah pilihan yang konsekuensinya selalu bisa diatasi. Jangan biarkan hal ini membatasimu mengejar mimpi.
Selalu berusahalah mensejajarkan keinginan pribadi dan kebutuhan keluarga. Kamu memang tak bisa lagi egois mengejar keinginan pribadi tanpa mempertimbangkan kepentingan keluarga kecilmu. Tapi, asal ada niat, selalu ada jalan tengah yang bisa kamu upayakan. Mempekerjakan ART agar kamu tetap bisa bekerja, misalnya. Atau membayar day care yang tidak murah supaya anakmu tetap terurus dengan baik.
Kamu masih berhak mengejar mimpi. Bukanlah hal yang egois untuk tidak berhenti mengejar mimpimu ketika kamu sudah berkeluarga, bahkan telah memiliki anak
10. Jangan Pernah Berhenti Belajar dan Mencari Tahu Karena Menjadi Istri dan Orang Tua Adalah Pekerjaan Seumur Hidup
Jangan berhenti bertanya dan mencari informasi melalui orang tua, teman-teman, atau berbagai sumber informasi yang sekarang tersedia tentang bagaimana menjadi istri dan ibu yang lebih baik.
Berbeda dari pekerjaan lain yang ada pilihan resign dan cuti, menjadi ibu dan istri tak pernah memberimu kesempatan untuk berhenti. Ini bukan pekerjaan yang dapat diambilalihkan atau dihentikan. Konsekuensinya, kamu memang tak boleh berhenti belajar demi perkembanganmu sebagai pribadi, kemajuan keluarga, dan tentu si buah hati.
Semoga tips-tips diatas dapat membantu kamu merancang dan menentukan prioritas finansialmu sebagai istri dan ibu muda. Jangan selalu melihat usiamu sebagai kelemahan, lihatlah sebailknya. Kamu justru memiliki waktu yang lebih banyak untuk belajar dan mendampingi keluargamu nantinya. Selamat mencoba!