Buat kamu yang bekerja di bidang jasa, klien adalah segala-galanya. Kepuasan klien menjadi nilai tambah untuk perkerjaan atau bisnis yang sedang kamu jalani. Meski demikian, tak jarang kamu akan menemukan klien yang ribet atau menyebalkan.
Kadang kamu merasa sudah mengerjakan dengan baik, tapi klien justru mengkritik habis-habisan hasil kerjamu. Wajar kalau klien banyak maunya, karena mereka sudah membayar jasamu sehingga merasa layak untuk mendapatkan yang terbaik. Nah, sebelum kamu senewen gara-gara berhadapan dengan klien yang ribet, coba deh terapkan jurus-jurus berikut ini.
ADVERTISEMENTS
1. Sebelum sepakat bekerja sama, sebaiknya buat perjanjian kerja yang sejelas-jelasnya
Biasanya, kamu yang baru awal-awal memulai usaha di bidang jasa langsung kegirangan begitu mendapat klien pertama. Tanpa berpikir panjang, kamu menyanggupi permintaannya. Setelah proyek sudah berjalan ada banyak perubahan yang diminta dan hampir sama seperti kamu mengerjakannya dari awal. Ingin menolak tapi kamu tak bisa karena tidak punya argumen yang kuat.
Sebelum memulai perjanjian dengan klien, ada baiknya kamu membuat regulasi yang jelas tentang apa-apa yang menjadi tanggung jawabmu. Sertakan juga rincian berapa kali klien bisa mengajukan revisi dan tambahan biaya ketika kamu mengerjakan di luar kesepakatan. Intinya, kamu harus memiliki kontrak hitam di atas putih yang berisi hak dan kewajiban antara kamu dan klien. Perjanjian ini harus kamu jelaskan dengan detail di awal.
ADVERTISEMENTS
2. Tunjukkan hasil kerjamu yang sebelumnya, agar klien tahu kemampuanmu dan lebih percaya
Sebelum memulai kerja sama, ada baiknya kamu menunjukkan hasil kerjamu sebelumnya. Misalkan saja kamu yang menekuni jasa fotografi dan sedang mendapat pekerjaan membuat foto untuk profil perusahaan tersebut. Kamu bisa menunjukkan karya-karya kamu dengan klien sebelumnya kepada calon klienmu yang baru. Dengan begitu dia jadi punya pandangan tentang taste kamu yang akan diterapkan pada perusahaannya. Ini juga salah satu cara agar mereka yakin di tanganmu profil yang mereka inginkan hasilnya memuaskan.
ADVERTISEMENTS
3. Karakter klien juga harus dipelajari, agar kamu mengerti apa yang mereka ingini
Sebaliknya kamu memperkenalkan karyamu, kamu juga perlu mempelajari selera dari klienmu. Ini sangat penting. Kalau kamu sudah membuat sebaik-baiknya tetapi ternyata selera klien kamu berbeda, kerjamu akan sia-sia. Kalau klienmu itu sebuah perusahaan, coba pahami karakter dan budaya perusahaan tersebut.
Bila perlu, lihat hasil-hasil sebelumnya yang dikerjakan orang lain sebelum kamu. Kalau klien kamu perorangan, kamu bisa lihat latar belakang orang tersebut, entah itu pendidikan atau hobinya bisa membantumu menentukan treathment apa yang akan kamu berikan.
ADVERTISEMENTS
4. Demi meyakinkan calon klienmu, kuasai dulu konsep yang akan kamu sampaikan padanya
Setelah melakukan perjanjian, kamu diminta untuk segera mempresentasikan konsepmu. Sebelum kamu mempresentasikannya, kuasai betul konsep yang akan kamu ajukan. Pikirkan pertanyaan-pertanyaan yang kira-kira akan mereka brondongkan padamu. Kamu harus siap dengan jawaban-jawaban lugas dan mudah dicerna agar konsepmu dapat diterima oleh klien.
Â
ADVERTISEMENTS
5. Presentasimu harus meyakinkan, supaya mereka mantap menandatangani perjanjian
Tiba waktunya kamu mempresentasikan konsep yang sudah kamu persiapkan dengan matang. Presentasikan lah dengan tenang tak perlu terburu-buru. Bidang klien tentu berbeda dengan bidang yang kamu kuasai. Gunakanlah kata-kata yang mudah dipahami oleh klien. Mungkin kamu bergerak dibidang jasa pembuatan website, cobalah cari padu padan kata yang mudah dicerna oleh klien untuk mengganti kata-kata yang bersifat program. Kalau memang susah mencari padu padan katanya, kamu bisa membuat diskripsi yang mudah dipahami.
Â
ADVERTISEMENTS
6. Tambahkan argumen yang mendukung jika mereka meragukan konsep dan kinerjamu
Konsep yang sudah kamu paparkan dengan jelas dan rinci sangat mungkin masih belum dipahami betul oleh klien. Tak perlu dongkol, tetap ingat, bidang yang kalian tekuni berbeda untuk itu dia memintamu menanganinya. Kamu cukup menjelaskan kembali dengan terperinci alasan-alasan kenapa kamu memilih konsep tersebut untuknya. Buatlah mereka yakin kalau konsep yang kamu ajukan ini akan membuat perusahaannya terlihat lebih keren.
Â
7. Seperti saat bimbingan skripsi, sertakan arsip permintaan revisi sebagai bukti jika sewaktu-waktu dibutuhkan
Di tengah-tengah pengerjaan pasti ada saja yang perlu direvisi. Setiap ada permintaan revisi, jangan lupa untuk membuat catatan yang terarsip. Lebih baik jika permintaan revisi itu dikirim melalui e-mail sehingga kamu punya bukti perubahan yang diminta. Kalau nanti ada kesalah pahaman, kamu bisa menunjukkan hasil percakapan e-mail tersebut. Perhatikan juga revisi yang mereka minta jangan sampai melebihi jumlah yang sudah disepakati di awal. Kalau itu sampai terjadi, kamu berhak memberikan tambahan biaya sesuai dengan perjanjian.
8. Pertahankan komunikasi yang baik dengan klien. Trik ini bisa membantu menyamakan pikiran dan menjaga mood kerjamu
Komunikasi yang baik jadi kunci utama agar pekerjaan yang kamu kerjakan dapat sesuai dengan keinginan klien. Kalau komunikasi kamu dengan klien baik, tentu hubungan kalian juga baik. Dengan hubungan yang baik itu kamu bisa memiliki chemistry yang pas dengan klien, sehingga pekerjaan yang kamu kerjakan sesuai dengan permintaan mereka.
Nah, gimana? Setelah membaca tip-tips di atas, kamu nggak perlu uring-uringan lagi meski klienmu ribet dan bikin KZL. Hehehe.