Tahu nggak sih, ternyata nggak semua bir itu beralkohol lo. Tengok saja bir pletok. Minuman berwarna merah yang bikin hangat badan ini murni dibuat dari rempah-rempah. Sedang sisanya air dan gula. Perpaduan rempah yang wangi, pedas, dan manis plus rasa-rasa khas dari beberapa rempah lainnya membuat rasa bir pletok ini khas sekali.
Salah satu warisan kuliner khas Betawi ini hingga kini masih eksis dan tersedia di di banyak perayaan, seperti pernikahan atau khitanan misalnya. Terkadang ada juga pedagang kaki lima dan restoran-restoran tertentu yang menyuguhkan bir pletok.
ADVERTISEMENTS
Mengadopsi gaya kaum bangsawan Belanda yang kala itu kerap minum bir selepas pulang kerja, masyarakat Betawi meracik bir sendiri yang tanpa alkohol
Alkisah, kaum bangsawan Belanda senang berkumpul santai setelah pulang kerja sambil minum bir untuk melepas lelah dan penat. Nah, orang-orang Betawi yang melihat kebiasaan tuan tanahnya lalu terinspirasi dan ingin meracik sendiri bir yang tanpa alkohol — karena alasan prinsip dan keyakinan.
ADVERTISEMENTS
Terus kenapa akhirnya disebut bir pletok? Begini ceritanya…
Setelah berhasil meracik sebuah minuman ala-ala bir yang dirasa pas rasanya, awalnya minuman ini disajikan hangat. Namun seiring berjalannya waktu, minuman kaya rempah ini dijual dalam wadah bambu dan diberi es batu. Nah, kata “pletok” sendiri berasal dari suara es batu yang bertemu wedang panas tersebut.
ADVERTISEMENTS
Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk meracik bir pletok ini terbilang gampang. Semuanya asli rempah-rempah khas Indonesia
Dulunya, bir pletok diracik dengan rempah-rempah sederhana seperti jahe, daun pandan, lada, dan kayu secang. Namun sekarang, biar rasanya makin mantap, bir pletok juga menggunakan tambahan pala, kapulaga, cengkeh, serai, kayu manis, dan daun jeruk purut. Warna merah dari bir pletok sendiri asalnya dari kayu secang yang muncul ketika dimasukkan dalam rebusan air.
ADVERTISEMENTS
Langkahnya pun mudah banget! Kamu tinggal memarkan semua bahan rempahnya lalu rebus semuanya ke dalam sepanci air
Kalau sudah mengumpulkan bahan-bahannya, geprek semua rempah yang keras seperti jahe dan serai agar aromanya lebih keluar. Lalu, masukkan semua bahan-bahan yang sudah disiapkan ke dalam rebusan air yang dipanaskan dengan api sedang, kecuali kayu secang yang dimasukkan belakangan. Sambil diaduk, masukkan gula sesuai selera.
Jika racikan sudah berubah warna menjadi merah dan matang, siapkan sebuah gelas, saring hasil rebusan dan sisakan airnya saja. Bir pletok ini bisa langsung disajikan selagi hangat, atau didinginkan dengan menambahkan es batu jika ingin menikmatinya dingin. Gampang, kan?
Nggak cuma menghangatkan badan, bir pletok juga bisa melancarkan peredaran darah, menambah stamina, hingga meredakan flu atau demam. Jadi minuman ini nggak sekadar buat ikut-ikutan orang barat biar sama-sama bisa minum bir lo, ya. Selamat mencoba!