Di kalangan masyarakat yang hobi berkebun, kepopuleran pupuk kompos sudah tak perlu dipertanyakan lagi. Pupuk kompos adalah salah satu pupuk organik yang proses pembuatannya dibantu oleh mikroorganisme hidup baik secara sengaja maupun tidak. Umumnya, pupuk kompos terbuat dari sisa tanaman organik yang mengalami pelapukan, tapi ternyata memungkinkan juga jika pupuk kompos berasal dari sampah rumah tangga maupun kotoran hewan.
Harga pupuk kompos sebetulnya tak begitu mahal, tapi bakal lebih hemat dan ramah lingkungan lagi kalau membuatnya sendiri. Untuk bahan pupuk kompos, bisa menggunakan sampah rumah tangga ataupun daun kering yang ada di sekitar rumahmu. Meski pupuk kompos dan pupuk kandang termasuk jenis pupuk yang sama-sama berasal dari bahan alami, namun pupuk kompos lebih banyak dipilih karena selain mudah didapat juga praktis proses pembuatannya. Jika kamu tertarik membuatnya, ulasan berikut bisa dijadikan pedoman, ya!
ADVERTISEMENTS
Meski sama-sama berbahan alami, pupuk kompos dan pupuk kandang tidaklah sama. Berikut perbedaan keduanya
Pupuk kandang sendiri adalah semua produk buangan dari hewan yang dapat dimanfaatkan untuk menambah unsur hara tanah serta memperbaiki fisik tumbuhan. Bahan pupuk kandang seperti kotoran ayam, sapi, maupun kambing bisa dipakai setelah mengalami proses fermentasi dalam kurun waktu tertentu. Tapi ketiganya memiliki karakteristik berbeda. Sedang pupuk kompos merupakan bahan organik yang mengalami pelapukan berkat bantuan bakteri, jamur, ragi, atau hewan tanah lainnya. Seperti yang disebutkan sebelumnya, pupuk kompos juga bisa dibuat dari kotoran hewan.
Pada dasarnya, kedua pupuk ini terlihat mirip, hanya saja dalam pembuatan pupuk kompos, pupuk kandang justru dijadikan sebagai salah satu bahannya. Kedua pupuk ini juga sama-sama bisa dimanfaatkan untuk mengolah tanah, tapi dosisnya tentu nggak sama — disesuaikan dengan luas tanah.
ADVERTISEMENTS
Pupuk kompos dibedakan jadi beberapa jenis. Ada yang berwujud butiran padat dan juga cair
1. Pupuk kompos cair
Pupuk ini dibuat dengan cara pengomposan basah. Dibanding akar, pupuk kompos cair lebih sering diberikan pada daun tanaman kecuali pada sistem hidroponik karena lebih mudah terserap.
2. Pupuk kompos aerob
Pada kompos aerob, pupuk dibuat melalui proses biokimia dengan melibatkan oksigen. Bahan baku utamanya yakni sisa tanaman dan campuran kotoran hewan. Umumnya, proses pembuatan pupuk kompos aerob memakan waktu 40 sampai 50 hari tergantung jenis dekomposer dan bahan bakunya.
3. Pupuk kompos bokashi
Ciri khas pupuk ini ada di jenis inokulan atau bahan aktif penguraian yang digunakan sebagai pengurainya, yakni memanfaatkan efektif mikroorganisme atau EM4. Jenis mikroorganisme yang terdapat dalam EM4 di antaranya ialah Lactobacillus sp., Actinomycetes, Khamir, dan Streptomyces.
Selain ketiga jenis kompos di atas, ada juga kompos bagase yang terbuat dari ampas tebu, serta kompos cokelat dari sampah organik cokelat seperti jerami ataupun sisa kayu, dan kompos hijau yang berasal dari sisa sayuran.
ADVERTISEMENTS
Semua jenis pupuk kompos aman digunakan dan memiliki banyak manfaat. Tak cuma untuk tanaman saja, tapi juga bagi para penggunanya
Berikut beberapa manfaat pupuk kompos selain sebagai penyubur tanaman semata.
- Pupuk kompos menyediakan banyak vitamin dan juga hormon yang secara aktif bisa membantu pertumbuhan tanaman baik tanaman hias maupun sayur.
- Pupuk kompos juga akan menekan pertumbuhan penyakit pada tanaman.
- Tanah yang diberi pupuk kompos cenderung lebih gembur dan mudah ditanami tumbuhan apapun. Nggak perlu repot mencangkul dalam-dalam, cukup cangkul secukupnya lalu beri saja pupuk kompos.
- Daya serap air tanah juga bisa lebih bagus jika diberi pupuk kompos dulu sebelumnya.
- Bagi petani, bahan alami pembuatan pupuk kompos dapat menekan bujet perawatan tanamannya, namun tanpa memengaruhi tingkat kesuburannya.
- Karena memanfaatkan tanaman organik atau sampah sisa, pupuk kompos jelas lebih ramah lingkungan. Selain mengurangi potensi limbah kimia, pupuk kompos juga dapat menyuburkan dan menyeimbangkan unsur hara tanah untuk tanaman.
ADVERTISEMENTS
Mengingat manfaatnya yang begitu banyak, nggak ada salahnya untuk mencoba mengolah sendiri pupuk kompos untuk tanamanmu. Cara membuat pupuk kompos cukup mudah kok!
Banyak contoh pupuk kompos buatan rumah tangga yang bisa ditiru. Beberapa di antaranya bahkan hanya memanfaatkan sampah dari makanan sayur sisa. Berikut panduan singkat proses pembuatannya.
1. Cara membuat pupuk kompos dari daun
Sebelum membuat pupuk, siapkan dulu semua bahan dan alat yang dibutuhkan. Seperti sekop, cangkul, semprotan air, ember, kantong kompos, gergaji, martil, dan juga paku. Sediakan juga larutan EM4 yang bisa dibeli di toko serta kayu dan terpal untuk media pengomposannya.
Berikut langkah pembuatannya:
- Buat media pupuk kompos di area yang lembap dan cukup luas, bisa dibuat menggunakan kotak persegi dengan penutup di atasnya. Biasanya, media kompos berukuran 1×2×1 meter. Setelah itu, buat kantong pengomposan lalu lubangi di bagian bawahnya supaya bisa digunakan untuk menyaring air.
- Campur daun basah dan kering menggunakan perbandingan 1:3 kemudian tempatkan di ember lalu hancurkan daunnya.
- Kamu boleh menggunakan sabit atau gunting untuk mempercepat proses penghancuran daun. Campurkan daun-daun ini dengan potongan rumput supaya lebih hemat waktu saat penambahan nitrogen nanti.
- Sebelum dimasukkan ke media pengomposan, tambahkan sedikit tanah di daun-daun tadi kemudian lapisi lagi dengan daun, dan ulangi sampai daun habis.
- Masukkan daun ke media kompos lalu padatkan dengan menggunakan sekop dan siramkan cairan EM4 yang sudah dilarutkan.
- Tutupi media kompos menggunakan plastik atau terpal dan biarkan selama 6 minggu.
- Selama proses berjalan, tambahkan nitrogen yang berasal dari ampas teh maupun sayuran. Nah, setelah didiamkan selama 1 sampai 2 minggu, aduk kompos menggunakan sekop, lalu aduk lagi di minggu ketiga. Pastikan terpal dan plastik tertutup rapat agar kompos benar-benar bisa jadi di minggu ke-6.
ADVERTISEMENTS
2. Pupuk kompos dari sampah organik
Siapkan semua bahan dan alat-alatnya dulu, seperti:
- Wadah berukuran besar dengan penutup, bisa tong atau ember
- Sarung tangan
- Sampah rumah tangga, seperti: sayur sisa, bekas tisu, bulu hewan yang rontok, potongan rambut, serta kotoran hewan
- Tanah
- Air
Berikut cara membuatnya:
- Pisahkan sampah organik dengan sampah plastik, kemudian bagi dua dan sisihkan di wadah.
- Masukkan tanah secukupnya ke dalam wadah besar yang sudah diisi dengan sampah organik pilihan. Ketebalannya bisa disesuaikan dengan banyaknya sampah organik yang dipakai.
- Siram permukaan tanah menggunakan air secukupnya lalu masukkan kembali sisa sampah organik yang sudah dipilah.
- Ratakan sampah menggunakan sekop hingga ketebalannya setara dengan tanah. Kemudian tutup lagi dengan tanah sampai sampah benar-benar tak terlihat.
- Tutup wadah rapat-rapat dan diamkan selama tiga minggu. Pastikan wadah nggak terkontaminasi air atau terpapar sinar matahari agar proses pengomposan bisa berhasil.
- Cek di minggu ketiga, jika semua sudah tercampur dan berbentuk pupuk maka bisa langsung digunakan.
Pada dasarnya, cara menggunakan pupuk kompos sama dengan pupuk lainnya. Tapi berbeda dengan pupuk kompos cair yang lebih efektif jika disemprotkan langsung ke bagian daun tanaman atau dimasukkan ke dalam media tanam air seperti pada budidaya hidroponik. Nah, kalau kamu berniat membuat pupuk kompos, mending pilah sampah rumah tanggamu mulai dari sekarang!