“…Kerjakan paper-nya, minimal 3000 kata, kumpulkan di meja saya besok jam 7 pagi. Have fun!”
– Dosen Of The Month
Sebagai mahasiswa, bukan tidak mungkin kamu mendengar ucapan ini dari dosen tercinta. Menugaskanmu menulis panjang dalam waktu yang singkat, beliau berharap karyamu berkualitas. Kamu pun pusing memikirkan cara memenuhi tuntutan beliau. Masa’ kamu harus plagiat? Nggak banget, deh.
Lalu bagaimana cara mengerjakan tugas dalam waktu singkat tanpa terjerumus relung plagiarisme? Tips dari Hipwee berikut mungkin bisa membantu.
ADVERTISEMENTS
1. Bikin outline secara umum dari tugas yang ingin kamu kerjakan
Kunci dari keberhasilan bekerja ialah perencanaan yang baik, termasuk saat mengerjakan tugas kuliah. Makanya kamu perlu membuat kisi-kisi dari apa yang akan kamu tulis nantinya. Kalau perlu, begitu dosen mulai menugaskan kamu di kelas kamu udah punya bayangan bagaimana kamu mau mengerjakannya nanti di rumah. Lakukan semuanya di dalam kepala kamu, tapi jika perlu catat apa yang terlintas di benakmu pada buku maupun ponsel.
ADVERTISEMENTS
2. Singkirkan yang tidak berguna untuk tugasmu ini. Jangan biarkan pikiranmu terdistraksi
Selain harus melawan rasa malas, kamu juga harus menjauhkan diri dari hal-hal yang bikin kamu terdistraksi. Matikan TV dan ponsel karena dua benda ini akan menyita perhatian kamu paling banyak. Jika memungkinkan, kerjakan tugas kamu di ruangan yang terpisah dari ponsel dan TV. Musik bisa membantumu berkonsentrasi, namun jangan gunakan musik dari koleksi mp3 kamu sendiri. Dengarkan lagu-lagu dari radio saja, karena kamu gak akan terpancing buat gonta-ganti lagu seperti di pemutar mp3 sendiri.
Jika kamu menggunakan komputer untuk mengerjakan tugas, segera log out dari Facebook, Twitter, dan situs-situs untuk melihat foto kucing favoritmu. Ingat, kamu hanya menyentuh jaringan internet jika itu berkaitan dengan tugas kuliahmu.
Oh ya, mungkin kamu juga perlu memberitahu keluarga/teman kos kalau kamu lagi butuh privasi dan gak mau diganggu.
ADVERTISEMENTS
3. Kerjain tugas berdasarkan target waktu, maka kamu akan terpacu
Jika kamu punya waktu yang sempit, maka jadikan waktu itu sebagai pembantu kamu. Paksakan dirimu untuk memenuhi target dalam jangka waktu tertentu, misalnya dalam 10 menit berapa banyak kalimat yang udah harus kamu tulis. Berapa paragraf yang bisa kamu hasilkan dalam 30 menit. Lalu lihat kerjaanmu setelah 1 jam. Beri penilaian, apakah kamu cukup cepat sejauh ini? Atau terlalu lambat? Jika kamu merasa harus menulis lebih banyak dari itu, maka kamu harus meningkatkan temponya.
ADVERTISEMENTS
4. Kerjakan tugas dengan tema yang familiar denganmu
Di masa kuliah, kamu akan disuruh bikin paper berkali-kali, nggak cuma sekali. Kalau memang tugas paper yang ini mendadak banget, ambil saja tema yang sudah pernah kamu bahas di karya tulismu yang sebelumnya. Ambil sudut pandang atau fokus yang belum pernah kamu jamah dari tema tersebut. Misalnya, kalau kamu anak HI dan dulu sudah pernah membahas soal intervensi kemanusiaan dari sudut pandang kaum Pluralis, sekarang bikin saja intervensi kemanusiaan dari sudut pandang kaum Solidaris. Karena temanya sudah lebih familiar denganmu, kamu bisa lebih cepat mengerjakan tugasnya.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
5. Jangan mengejar kesempurnaan. Lagian kesempurnaan hanyalah milik… Tuhan
Kalau tugasmu datang mendadak, “cukup bagus” saja sudah cukup. “Cukup bagus” disini bukan berarti asal-asalan, ya. Pokoknya, perkirakan tugas seperti apa yang akan dosenmu hargai. Berusahalah penuhi standarnya. Kalau tidak bisa melebihinya, tidak apa-apa. Lupakan obsesi membuat tugas yang sempurna dan menjadikanmu pemenang Nobel.
Ketika kamu sudah mulai gatal menulis tugas yang “wow”, ingatkan dirimu sekali lagi bahwa waktumu luar biasa sedikit. Lebih baik tugasmu cukup baik dan jadi daripada bagus banget nan sempurna…tapi masih ada di kepala.
6. Kecerobohan bisa menjerumuskanmu ke plagiarisme.
Perilaku plagiat bukan hanya soal menjiplak dan mengakui hasil karya orang lain sebagai karyamu doang. Plagiarisme bisa nggak disengaja, menimpa orang yang gak punya niat mencuri ide/karya orang lain. Ya, inilah yang disebut “accidental” plagiarism.
Namun plagiarisme merupakan perihal serius, apalagi pada level akademik. Alasan “saya gak sengaja/lupa” gak akan diterima oleh dosen kamu. Bahkan jika ini ditemukan dalam penulisan skripsi, bisa-bisa gelar kamu dicabut. Makanya, saat mencari sumber daring pastikan dirimu gak ngasal nyatut dan copy paste. Jangan ceroboh, tolong.
7. Temukan sumber yang jelas dan bisa dipercaya. Hindari Wikipedia
Wikipedia memang situs yang bisa kamu andalkan, tapi jangan terlalu bergantung pada situs ini. Pada dasarnya, semua orang bisa menulis konten di Wikipedia. Belum tentu semua bisa kamu percaya. Supaya kamu lebih yakin dengan konten yang kamu baca di Wiki, selalu klik daftar rujukan yang terdapat di bawah laman. Jika laman itu gak punya sumber rujukan, kamu bisa segera tutup laman gak jelas itu.
Hipwee anjurin kamu mencari sumber dari jurnal-jurnal online yang diterbitkan universitas dari dalam dan luar negeri. Misalnya saja: JSTOR, Cambridge Journals, dan ProQuest.
8. Pelajari standar penulisan baku yang diterima kampusmu sebelum kamu melakukan sitiran
Menyitir atau menyantumkan sumber (citing) adalah salah satu cara untuk menghindari plagiarisme. Ada bermacam-macam cara menyitir. Kamu harus memahami dulu standar penulisan baku yang diterima kampus kamu. Apakah kampus kamu menggunakan standar APA, MLA, Chicago atau yang lain untuk penulisan ilmiah? Kalau perlu, tanyakan itu langsung pada dosen yang memberi tugas, karena tergadang beberapa dosen memiliki gaya menulis kesukaan masing-masing. Menyitir emang terlihat mudah, tapi sitiran yang ngasal dan gak jelas bisa dianggap sebagai tindakan plagiarisme.
9. Gak ada yang suka dikutip secara salah. Kamu harus ekstra hati-hati saat mengutip
Saat mengutip perkataan atau isi buku, pastikan kamu menampilkan kutipannya sesuai apa yang tertera di sumbernya. Gak satu pun penulis yang senang jika kamu memelintir kata-katanya, walaupun cuma salah ketik atau typo. Sekali lagi kamu harus berpedoman pada standar pengutipan yang dipercaya oleh kampus kamu.
Pada dasarnya kutipan yang panjang (lebih dari 40 kata/ 3 baris) harus dipisahkan dari opinimu. Kutipan harus diberi spasi yang berbeda serta inden. Ribet, sih, tapi harus dilakukan dengan benar untuk menghindari tuduhan plagiarisme.
10. Supaya tak kebanyakan kutipan, lebih baik parafrase opini orang
Kamu udah jadi mahasiswa. Sekarang udah saatnya kamu tahu cara mem-parafrase kalimat orang lain. Jadi ketika kamu menemukan sumber yang pas untuk tugas kuliahmu, bacalah dengan seksama dan pahami kata-kata kuncinya. Kemudian coba tulis kembali sumber tersebut dengan kata-katamu sendiri, menggunakan pemahaman yang kamu tangkap dari hasil membaca tadi. Pastikan kamu gak copy paste kata demi kata sebanyak 2 kata berturut-turut dari sumber bacaan asli.
Jika kamu emang harus menggunakan lebih dari dua kata yang sama, maka kamu harus menggunakan tanda kutip dan memakai teknik sitiran dan/atau kutipan sesuai dengan konteksnya.
11. Jangan lupa cantumkan daftar referensi
Mencantumkan sumber rujukan/referensi di akhir tulisanmu merupakan hal yang paling krusial untuk menghindari plagiarisme. Jangan malas-malas untuk menyertakan satu halaman ekstra yang dikhusukan untuk memuat daftar rujukan (atau daftar pustaka, you name it). Lagi-lagi, pemuatan daftar rujukan ini mesti mengikuti aturan yang ada dan dilakukan dengan sangat teliti karena selain menyertakan nama penulis, kamu juga harus menyertakan judul karyanya, tanggal publikasi, dan tautannya jika kamu menemukan rujukan tersebut di ranah daring.
Terlepas dari teknis-teknis penulisan, kunci dari penulisan yang terbebas dari ancaman plagiarisme ialah tetap jujur pada diri sendiri. Jangan berpikir “asal tugasnya selesai” atau “asal dosen senang”. Coba pikirkan betapa malunya jika tugasmu isinya jiplakan semua. Pikirkan akibatnya jika kamu ketahuan menjiplak. Mulai dari sekarang jadilah mahasiswa yang teliti saat menyatut buku dan sumber, ya. Semoga sukses dengan tugas mendadakmu!