Supaya nggak mudah lelah, kamu harus memiliki kualitas tidur yang baik. Karenanya, banyak orang yang berusaha untuk bisa tidur selama delapan jam setiap malam, meski sulit kenyataannya, apalagi mereka yang terbiasa begadang. Tapi, tahukah kamu, selain tidur yang biasa dilakukan pada malam hari, terdapat pola tidur lain yang cukup unik untuk dicoba. Pola tidur ini dikenal dengan nama bifasik. Manfaatnya nggak beda jauh dengan pola tidur malam delapan jam.
Nah, jika kamu penasaran seperti apa pola tidur ini, simak ulasan Hipwee Tips berikut, ya!
ADVERTISEMENTS
Mudahnya, pola tidur bifasik ialah metode tidur dengan membaginya menjadi dua sesi
Melansir laman Sleep Opolis, selain dengan nama bifasik, pola tidur ini juga dikenal dengan bimodal, diphasic, terbagi, dan tersegmentasi. Maksud dari pola tidur ini ialah membagi waktu tidur menjadi dua kali sehari; bisa siang-malam, atau malam-malam. Namun, tidur siang yang dimaksud nggak hanya untuk selingan atau sekadar ‘bayar utang’ tidur saja. Kamu perlu menerapkan bifasik ini ke dalam rutinitas harianmu.Â
ADVERTISEMENTS
Pembagian dua sesi ini bisa kamu lakukan dengan tidur siang da malam. Tapi, jika nggak bisa tidur siang, kamu bisa mengubahnya menjadi tidur malam dan malam
Tidur bifasik bisa kamu lakukan dengan tidur selama 5 sampai 6 jam di malam hari dan tidur siang selama 20 sampai 30 menit. Namun, ada juga yang terbiasa tidur malam selama 5 jam, dan tidur siang sekitar 1 sampai 1,5 jam setiap harinya. Tapi, jika kamu tipe orang yang nggak bisa tidur siang, coba biasakan tidur malam mulai pukul 19.00 hingga 21.00 lalu bangun sebentar dan lanjut tidur lagi dari pukul 12.00 hingga 06.00.
ADVERTISEMENTS
Seperti halnya dengan tidur siang, bifasik pun memiliki beberapa manfaat yang menguntungkan
Tidur dua sesi dalam 24 jam dipercaya mampu meningkatkan kemampuan kognitif dan produktivitasmu. Hal ini karena kamu mengistrihatkan tubuh di waktu yang tepat. Peneliti juga menemukan, bahwa dengan tidur bifasik kamu akan lebih mudah mengingat mimpimu. Yang mana dengan ini, kamu bisa jadi lebih waspada dan berhati-hati.
ADVERTISEMENTS
Sayangnya, nggak semua orang bisa nyaman dengan pola tidur ini karena sudah terbiasa tidur delapan jam setiap malam
Hingga saat ini, peneliti pun belum dapat menemukan apa yang membuat pola tidur ini nggak bisa dilakukan oleh sebagian orang. Namun, kemungkinan faktor genetik dan gaya hiduplah yang menjadi penyebabnya. Tapi, nggak menutup kemungkinan jika kamu ingin mencoba pola tidur bifasik ini. Barangkali, kamu masuk ke dalam kategori mereka yang cocok dengan pola tidur bifasik, kan?
Meski hingga saat ini belum banyak yang mencoba pola tidur ini, namun melihat manfaatnya, pola tidur bifasik ini patut dipertimbangkan. Supaya bisa terlaksana dengan benar, cobalah tidur di ruang yang gelap dan nggak terlalu bising, ya!