Permasalahan pelik milenial saat ini adalah memiliki rumah tapak atau rumah tinggalnya sendiri. Terbatasnya lahan, penduduk makin banyak, serta harga rumah yang makin melonjak menjadi kendalanya. Meski sudah ada beberapa jenis rumah sederhana tertentu yang bisa jadi solusi, namun lagi-lagi harus berhadapan dengan keterbatasan dana atau penghasilan yang belum mencukupi untuk membangun rumah tapak sendiri.
Tapi tenang, pemerintah telah mencanangkan program hunian secara vertikal yang diwujudkan melalui rumah susun. Nah, rumah susun sendiri ada dua macam, yakni rusunawa dan rusunami. Sebelum memilih yang pas untukmu, baiknya ketahui perbedaannya berikut.
ADVERTISEMENTS
1. Namanya hampir mirip, tapi rusunawa dan rusunami punya pengertian yang berbeda. Awas jangan sampai keliru, ya!
Rusunawa merupakan akronim dari rumah susun sederhana sewa di mana orang yang tinggal di dalamnya nggak punya hak milik, melainkan membayar sewa setiap bulannya. Sedangkan rusunami merupakan rumah susun sederhana milik. Pengguna tangan pertama rusunami ini harus membeli untuk mendapatkan hak milik.
ADVERTISEMENTS
2. Pihak pembangun dari rusunawa dan rusunami juga berbeda. Keduanya nggak serta-merta proyek dari pemerintah
Rusunawa dikembangkan oleh pemerintah daerah maupun pusat yang bekerja sama dengan Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan tujuan untuk mengatasi tingginya kebutuhan masyarakat akan hunian yang layak. Sedangkan rusunami biasanya dibangun dan dikembangkan oleh developer swasta.
ADVERTISEMENTS
3. Karena berbeda cara di sistem huninya, maka luas unit dan daya listrik rusunawa dan rusunami pun berbeda
Secara umum, luas rusunawa adalah 30 meter persegi per unitnya, dengan daya listrik sebesar 900 Watt. Sedangkan rusunami punya luas unit 21-36 meter persegi dengan dilengkapi daya listrik sebesar 900-1300 Watt.
ADVERTISEMENTS
4. Sama-sama dibangun vertikal, rusunami umumnya lebih tinggi dari rusunawa dan lebih mirip apartemen ala-ala
Kamu yang berencana tinggal di rusunawa mesti siap-siap tenaga ekstra, karena hunian yang memiliki maksimum 6 lantai ini harus dijangkau dengan menggunakan tangga. Berbeda dengan rusunami yang memang lebih tinggi dan punya lebih dari 6 lantai, namun tersedia lift untuk mobilitasnya. Jadi bisa dibilang rusunami ini mirip apartemen.
ADVERTISEMENTS
5. Spesifikasi secara umum nggak jauh beda. Cukup lah ya dihuni satu keluarga dengan satu anak
Unit rusunawa maupun rusunami umumnya terdiri dari satu ruang utama (kamar tidur) dan ruang penunjang lain di dalam dan/atau di luar ruang utama. Dilengkapi dengan sistem ventilasi dan pencahayaan buatan yang cukup, daya listrik yang cukup, serta sistem pemompaan air. Batas pemilikannya sendiri bisa berupa ruang tertutup, sebagian terbuka atau ruang terbuka.
ADVERTISEMENTS
6. Harga sewa rusunawa dan harga beli rusunami tentu berbeda. Mengingat peruntukannya bagi masing-masing golongan
Umumnya, harga sewa rusunawa sekitar 10 ribu per hari atau setara dengan 300 ribu per bulan. Sedangkan harga beli yag dipatok oleh developer untuk rusunami berkisar antara 144 juta hingga mencapai 300 jutaan. Kisaran harga ini tentu akan berbeda-beda di tiap wilayah.
7. Jenis subsidi yang diberikan juga masing-masing, rusunami punya jenis subsidi yang lebih variatif
Untuk rusunawa, pemerintah memberikan subsidi sebesar 80% dan dikhususkan untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
Sedangkan untuk rusunami, developer kerap mengistilahkannya dengan sebutan apartemen bersubsidi karena pemerintah memberikan subsidi bagi pembeli rusunami jika memenuhi syarat. Nah, yang nggak memenuhi syarat, tetap bisa membeli rusunami tapi nggak dapat subsidi. Jenis subsidi untuk rusunami sendiri bisa berupa Subsidi Selisih Bunga (SSB) hingga maksimum 5% (sesuai golongan), Bantuan Uang Muka (BUM) hingga maksimum Rp 7 juta (sesuai golongan), dan bebas PPN.
Demikian perbedaan mendasar antara rusunawa dan rusunami. Buatmu yang berencana menyewa rusunawa atau membeli unit rusunami di daerah terdekat dengan domisili, baiknya pertimbangkan terlebih dulu plus dan minusnya, ya!