Penyebab Kamu Tidur Terlalu Lama. Hati-hati, Bisa Jadi Karena Penyakit

Setelah produktif seharian, tidur jadi salah satu kesempatan untuk mengembalikan energi kita. Selain itu, tidur yang cukup juga berperan penting untuk kesehatan. Kalau kamu kurang tidur, kamu bisa kelihatan lesu, gampang marah, dan sakit. Tapi, apa artinya kamu boleh tidur berlebihan? Nggak juga. Sesuatu yang berlebihan nggak pernah baik, termasuk tidur.

Waktu tidur yang disarankan

Tidur di sofa dengan selimut | Foto oleh Pixabay dari Pexels via www.pexels.com

Kebutuhan tidur setiap orang berbeda-beda, tergantung pada usia, tingkat aktivitas, kesehatan, dan gaya hidupmu. Umumnya, para ahli merekomendasikan orang dewasa yang sehat untuk tidur rata-rata 7 hingga 9 jam per malam. Kalau kamu merasa butuh tidur lebih dari 9 jam per harinya, hati-hati. Mungkin, kamu punya beberapa masalah kesehatan.

Penyebab tidur berlebihan

Tidur berlebihan nggak membuat kamu sakit, malah sebaliknya. Ketika kamu sakit, kamu akan lebih banyak tidur. Mengutip Kompas, kondisi-kondisi ini berpotensi jadi penyebab kamu tidur terlalu lama.

1. Kurang tidur

Seorang wanita tertidur di saat belajar | Foto oleh George Milton dari Pexels

Tidurmu kurang dari 7 jam per harinya? Pantas saja kamu ngantuk dan butuh tidur lebih di siang hari. Ini wajar terjadi untuk kamu yang sibuk dengan pekerjaanmu. Sebagai saran, coba lebih memprioritaskan tidurmu. Terutama, setelah kamu selesai dengan kesibukanmu.

2. Gangguan tidur dan neurologis

Wanita tertidur di dalam ruangan | Foto oleh EKATERINA BOLOVTSOVA dari Pexels via www.pexels.com

Ada lebih dari 80 gangguan tidur yang bisa memengaruhi tidurmu, loh. Beberapa gangguan ini bisa membuatmu tidur lebih lama dari biasanya atau kesulitan untuk tetap terbangun di siang hari. Beberapa penyebab umum termasuk:

• Narkolepsi: Gangguan neurologis yang mempengaruhi cara otak mengatur tidur dan bangun. Ada periode ketika penderita narkolepsi punya keinginan yang nggak tertahankan untuk tidur.
• Parasomnia: Perilaku tidur yang nggak biasa, seperti berjalan dalam tidur, berbicara, atau aktivitas lain.
• Sindrom kaki gelisah: Saat tidur, kaki mungkin terasa kesemutan, nyeri, atau ada dorongan untuk bergerak.
• Obstructive sleep apnea (OSA): Penderita OSA berhenti bernapas sesaat ketika tidur.

3. Kondisi medis

Seseorang terbaring di ranjang rumah sakit | Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels via www.pexels.com

Ketika kamu terinfeksi sakit, respons tubuhmu adalah dengan meningkatkan kebutuhanmu untuk tidur. Tubuhmu membutuhkan tidur ekstra untuk sembuh, loh. Selain itu, kondisi medis khusus yang bisa menyebabkan kelelahan, diantara lain:

• Sindrom kelelahan kronis (CFS): Penyakit yang ditandai dengan kelelahan yang mendalam, kelainan tidur, nyeri, dan gejala lain yang diperburuk oleh aktivitas.
• Hipotiroidisme: Kadar hormon tiroid yang rendah menyebabkan kelelahan.
• Anemia: Kekurangan zat besi atau vitamin B-12 dapat menyebabkan anemia, salah satu alasan paling umum untuk kelelahan.
• Fibromyalgia: Kondisi yang mengganggu fungsi sendi, ligamen, otot, saraf dan tendon, serta tulang belakang disertai dengan kelelahan, tidur, memori, dan masalah suasana hati.

4. Depresi dan kecemasan

Seorang wanita memegang kepalanya karena stres berlebih | Foto oleh Kat Smith dari Pexels via www.pexels.com

Orang dengan depresi atau kecemasan bisa menyebabkan masalah tidur, seperti sulit tidur atau tidur berlebihan. Walaupun berbeda bagi setiap orang, depresi dan kecemasan dapat membuat kamu merasa sangat lelah, loh!

5. Obat-obatan

Orang memegang pil dan kapsul | Foto oleh Dids dari Pexels via www.pexels.com

Periksa efek samping yang tercantum pada obat-obatan kamu, deh~ Kebanyakan obat punya efek samping mengantuk, terutama obat penenang dan anti-kecemasan, obat nyeri, antihistamin, antidepresan, dan obat untuk mengatasi mual.