Niat Puasa Ramadhan yang Benar, Lengkap dengan Artinya

Menjalankan ibadah puasa Ramadhan merupakan kewajiban setiap muslim, sebagaimana dinyatakan dalam Al-Quran Surat Al Baqarah ayat 183.  Seperti yang kita ketahui, ibadah puasa dimulai sebelum terbit fajar hingga terbenamnya matahari atau biasa disebut sebagai waktu berbuka puasa. Fungsinya selain meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT, juga membantu diri untuk mengontrol hawa nafsu.

Namun, perlu diperhatikan jika amalan yang satu ini tak bisa dilakukan dengan cara sembarangan. Ada ketentuan yang harus dipenuhi supaya ibadah puasamu diterima sesuai dengan syariat yang ditetapkan.

Salah satu syarat menjalankan puasa ramadhan yang tak boleh dilewatkan, ialah membaca niat puasa. Biasanya diucapkan pada malam hari sebelum waktu imsak tiba. Lantas apa hukum membaca niat saat bulan Ramadhan? berikut ini ulasannya.

1. Niat termasuk salah satu dari dua rukun puasa

Niat merupakan rukun puasa | Credit: Adli Wahid via unsplash.com

Niat puasa Ramadhan yang benar bisa diucapkan menggunakan bahasa Arab ataupun bahasa Indonesia. Niat menjadi rukun yang pertama dari 2 rukun puasa menurut jumhur ulama. Para ulama memiliki beberapa definisi niat, salah satunya apa yang ditetapkan oleh mazhab Al Hanafiyah:

“Bermaksud untuk taat dan mendekatkan diri kepada Allah SWT dalam bentuk mengerjakan suatu perbuatan.”

Berdasarkan buku Buka Puasa Bersama Rasulullah SAW oleh Muhammad Ridho al-Thurisinai (2010), kentuan niat puasa tertuang pada hadits Rasulullah yang diriwayatkan Abu Daud.

“Barang siap yang tidak berniat (puasa Ramadhan) sejak malam (sebelum fajar), maka tidak ada puasa baginya.” (HR Abu Daud).

2. Cara dan waktu melafalkan niat puasa ramadhan

Niat puasa sebelum terbit fajar | Credit: ‏🌸🙌 في عین الله via unsplash.com

Lafaz niat puasa Ramadhan sebaiknya diucapkan setiap malam sesudah salat tarawih ataupun di waktu fajar sebelum imsak. Menurut hadist riwayat Daud Tirmidzy, An-Nasa’I, Ibnu Majah, Al-Bahaiqi dan lainnya puasa akan dianggap sah jika dilakukan sebelum fajar tiba.

Hal yang sama juga diterangkan dalam buku Pesan-Pesan Rahasia oleh Mukhammad Fahmi (2019:79). Dalam buku itu dijelaskan bahwa niat puasa wajib diucapkan pada malam hari, yakni waktu setelah terbenamnya matahari (maghrib) sampai sebelum terbitnya fajar shadiq (sebelum masuk waktu salat subuh).

Selain itu Imam Nawawi al-Bantani dalam kitab Kaasyifatus juga menjelaskan bahwa niat puasa Ramadhan harus dilakukan setiap malam. Membca niat pada malam hari sebanarnya merupakan antisipasi untuk orang yang kerap lupa atau dalam kondisi tertentu.

Baca juga: Hukum Sikat Gigi Saat Puasa, Apakah Boleh & Tidak Batal?

3. Niat Puasa Ramadhan dan Artinya

Ucapkan niat dan ketahui artinya | Credit: Abdullah Ghatasheh via www.pexels.com

Niat puasa Ramadhan memang dilakukan dalam hati. Namun, disunnahkan juga untuk dilafalkan. Niat puasa Ramadhan Arab maupun Indonesia sebenarnya sama saja, semua tergantung dari kebulatan tekad untuk sungguh-sungguh mempraktikkannya.

Adapun bacaan niat puasa Ramadhan harian beserta artinya yang tepat sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma ghadin an’adai fardi syahri ramadlana hadzihisanati lillahita’ala.

Artinya: “Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta’ala.”

Selain niat puasa harian, ada juga niat puasa Ramadhan sebulan penuh sebagai antisipasi apabila lupa. Namun, niat ini diucapkan pada malam pertama bulan Ramadhan. Berikut pelafalannya.

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَمَضَانَ كِلِّهِ لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu souma syahri ramadhana kul’lihi lil’lahi ta’ala.

Artinya: “Aku niat berpuasa selama satu bulan penuh pada bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta’ala.”

4. Hukumnya jika lupa membaca niat puasa

Tak sengaja lupa niat | Credit: Kinga Cichewicz via unsplash.com

Jika kasusnya karena terlupa kemudian baru teringat ketika usai terbit fajar bukan karena disengaja. Maka mengucapkan niat pada pagi harinya sudah mencukupi, demikian menurut mazhab Hanafi dikutip dari Tirto.

Namun, patut dicatat bahwa niat puasa di pagi hari Ramadhan merupakan pintu darurat, seta tak dianjurkan untuk terus menerus dilakukan. Maka itu untuk mencegah kelupaan, setiap muslim dapat membaca niat puasa usai salat tarawih. Baik secara sendiri atau bersama-sama.

Baca juga: 5 Amalan Kebaikan yang Dianjurkan di Bulan Ramadhan

5. Pentingnya melafalkan niat saat puasa Ramadhan

Niat menyempurnakan ibadah | Credit: Michael Burrows via www.pexels.com

Ibadah tak terkecuali puasa Ramadhan harus dilandasi dengan niat yang kuat. Dengan niat, seseorang bisa mendapatkan balasan pahala atas amal baik yang telah dikerjakannya.

Selain itu niat juga menjadi bentuk kesungguhan seseorang dalam mendapatkan ridha Allah SWT. Maka yang berniat hanya untuk Allah SWT, niscaya ia akan bahagia di dunia maupun di akhirat. Hal tersebut didasarkan melaui surat Al Isra ayat 18-19.

Berdasarkan buku Dalam Pangkuan Sunnah oleh Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi (2013), niat juga mampu meyempurnakan amal yang kurang.

“Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya kemudian dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An Nisa:100)

Apapun yang dilakukan dengan  niat maka semua yang dijalani tak akan terasa seperti beban, apalagi dalam hal ibadah yang meminta ridha kepada Tuhan. Kini kamu sudah tahu kan bacaan niat puasa ramadhan dan keutamaan niat saat puasa?