Memiliki organ intim yang sehat tentu merupakan sebuah keharusan, tak terkecuali bagi kaum adam. Laki-laki memang kerap merasa insecure terhadap kondisi Mr. P-nya sendiri. Namun, bagaimana mendeteksi apakah Mr. P dalam keadaan sehat dan baik-baik saja? Apakah ukurannya normal? Bagaimana dengan tekstur, warna dan bentuk yang seharusnya?
Kali ini Hipwee akan mengulas mengenai 7 tanda bahwa Mr. P dalam keadaan sehat dilihat berdasarkan karakteristiknya. Pastikan bahwa punyamu baik-baik saja ya!
1. Dari segi ukuran, wajar jika berbeda antara punyamu dengan yang lain. Tenang saja, punyamu sehat kok
Ukuran Mr. P rata-rata orang Indonesia pada umumnya berkisar antara 5-10 cm dalam keadaan biasa, dan 12-19 cm saat sedang ereksi. Ukuran Mr. P yang dapat berubah-ubah sebenarnya disebabkan karena setengah panjang dari penis yang sebenarnya berada di dalam tubuh, seperti sebuah pohon besar dengan akarnya yang berada di dalam tanah.
Fakta menyebutkan bahwa Mr. P dapat mengecil karena beberapa alasan, salah satu faktor terbesarnya adalah karena merokok. Merokok mengakibatkan aterosklerosis  (penumpukan plak dalam arteri). Plak ini akan menyumbat pembuluh darah jantung, termasuk pembuluh darah yang bertugas mengirim darah ke penis selama ereksi. Hal ini dapat menyebabkan ukuran penis menyusut 1-2 cm akibat pengapuran pembuluh darah.
2. Warna Mr. P yang setingkat lebih gelap dari warna kulit pemiliknya. Justru kalau lebih gelap, malah sehat!
Untuk urusan warna, ternyata Mr. P mempunyai warna setingkat lebih gelap dari warna kulit pemiliknya. Hal ini disebabkan oleh diproduksinya hormon seks adrenalin dan androgen saat memasuki usia pubertas. Androgen bertanggungjawab untuk karakteristik seksual sekunder seperti rambut wajah dan tubuh, sekaligus menyajikan pigmentasi bagi kulit, termasuk di dalamnya area vital laki-laki.
Beberapa laki-laki memiliki bintik-bintik hitam pada area Mr. P. Hal ini merupakan bagian normal dari kulit mereka. Namun, segera konsultasikan ke dokter jika timbul bercak atau noda yang baru muncul dan tidak kunjung menghilang.
3. Untuk urusan tekstur, nyatanya Mr. P memang tidak selalu mulus. Tidak masalah kok
Untuk urusan yang satu ini, Mr. P yang baik terlihat dari teksturnya yang tidak mulus dan justru berkerut. Tak jarang bahkan pembuluh darah pada penis dapat terlihat dan sedikit timbul di permukaan, terutama jika dalam keadaan terangsang. Pada dasarnya, kerutan pada Mr. P bertujuan untuk menjaga suhu agar tetap stabil. Pasalnya, saat ditarik, kerutan tersebut berubah menjadi permukaan yang luas dan keadaan itu dapat membantu mengeluarkan panas.
Di samping itu, terdapat juga bintik Fordyce, yang merupakan benjolan kecil berwarna merah terang atau senada dengan rona kulit pada batang penis atau buah zakar. Benjolan ini timbul setidaknya pada 50 % dari populasi laki – laki. Bintik Fordyce merupakan kondisi alami dan tidak memerlukan kekhawatiran khusus, tidak berbahaya dan tidak menular.
4. Jika berbicara bentuk, Mr. P diibaratkan seperti sebuah Bumerang
Banyak orang mengibaratkan bentuk Mr. P seperti sebuah Bumerang, yang jika penis bisa kita lihat secara keseluruhan sampai akar akan berbentuk panjang dan melengkung. Nyatanya, beberapa penis memang menggantung ke satu sisi dan memiliki lekukan, bahkan saat ereksi sekalipun. Kewaspadaan bisa ditimbulkan jika penis tiba-tiba bengkok akibat Peyronie’s Disease, yang merupakan penumpukan plak jinak dan menimbulkan nyeri saat berhubungan seks.
5. Kondisi kulit kulup, teruntuk yang tidak disunat
Kulit kulup adalah lapisan kulit tipis yang menutupi kepala penis pada laki-laki yang tidak disunat. Dalam keadaan terangsang, kulit kulup akan menarik diri hingga memperlihatkan kepala penis. Minyak, keringat, kotoran, dan kulit mati dapat menumpuk di bawahnya, yang dapat membentuk kerak putih atau kekuningan yang disebut smegma. Untuk itulah, sangat penting menjaga kebersihan kulit kulup agar terhindar dari infeksi.
6. Mr. P juga tentang air mani yang baik dan sehat. Punyamu berwarna putih susu hingga kekuningan? Itu normal
Air mani yang baik juga menjadi jadi salah satu tanda bahwa Mr. P dalam kondisi sehat. Meski bervariasi, jumlah air mani dalam satu kali ejakulasi biasanya kurang dari satu sendok teh. Cairan ejakulasi umumnya berwarna putih susu, dan beberapa ada yang sedikit kekuningan. Tingkat kekentalan dan adanya gumpalan pada tiap ejakulasi ternyata bisa saja berbeda. Hal ini disebabkan oleh pola makan dan asupan nutrisi terakhir sebelum ejakulasi, kapan terakhir kali ejakulasi, dan seberapa besar rangsangan yang diterima.
7. Meski tidak mengalami masa menopause, Mr. P merasakan juga adanya penurunan kadar sensitivitas
Laki – laki memang tidak mengalami masa menopause, namun, Mr. P merasakan juga adanya penurunan kadar sensitivitas seiring bertambahnya usia. Yang mengejutkan, sensitivitas akan mulai menurun di usia 25 tahun (wow, muda sekali ya), dan penurunan paling tajam terlihat pada laki-laki usia 65-75 tahun. Biasanya, sensitivitas sebuah penis diukur oleh sedikitnya jumlah stimulasi yang bisa dirasakan atau disebut dengan ambang sensorik.
Urusan organ vital yang satu ini memang tidak boleh sembarangan. Memerhatikan kesehatannya tentu jadi salah satu prioritas utama. Meski begitu, Mr. P yang sehat bukan berarti sama dengan milik yang lain. Jadi tak perlu lah kalau sampai harus membanding-bandingkan.