Seberapa penting menurutmu pengenalan tentang organ intim dan sistem reproduksi sendiri?
Mungkin bagi sebagian orang, sistem reproduksi masih menjadi hal yang kurang dianggap penting untuk diketahui. Nggak heran deh apabila ada sedikit ketidakberesan yang dialami, seseorang jadi mudah panik karena nggak ngerti apa yang terjadi dan penyebabnya. Parahnya karena ogah cari tahu, seseorang bahkan bisa saja nggak ngeh kalau ada gangguan pada dirinya.
Contohnya nih tentang sperma encer yang dapat dialami para cowok. Bagi sebagian orang, sperma encer mungkin dianggap normal-normal saja sedangkan bagi pria lain itu membingungkan dan menjadi gejala sesuatu yang nggak beres terkait kesuburannya. Nah, biar nggak bingung lagi, kali ini Hipwee akan mengajak kamu mengulik fakta di balik sperma encer. Jadi apa sih yang dimaksud sperma encer dan sebenarnya itu normal nggak sih? Simak penjelasannya ya!
Sebelum membahas sperma encer, kamu patut tahu sperma yang sehat dan normal itu umumnya seperti apa. Para cowok kudu paham nih!
Seperti dilansir dari Alodokter, air mani normal yang bertugas mengangkut sperma umumnya berkonsistensi kental dan berwarna putih atau keabu-abuan saat dikeluarkan. Air mani yang telah dikeluarkan saat berejakulasi akan mencair setelah 5-40 menit.
Lantas seperti apakah ciri-ciri sperma encer itu? Hayo, para cowok jangan cuek-cuek saja soal ini
Sebenarnya yang encer itu cairan mani atau semen yang bertugas sebagai media transportasi mengangkut sperma untuk melakuan tugasnya. Nah, air mani encer umumnya terjadi ketika tubuh memproduksi sperma dalam jumlah yang rendah atau di bawah rata-rata jumlah sperma normal. Teksturnya lebih cair, warnanya cenderung lebih jernih dan tipis.
Ternyata penyebab sperma encer nggak cuma satu. Ada beberapa faktor yang bisa memicu sperma seseorang jadi encer lho
Ada sejumlah pemicu kenapa sperma seorang pria bisa menjadi lebih encer. Beberapa di antaranya adalah sistem reproduksi belum terlalu matang, terlalu banyak frekuensi ejakulasi, kekurangan zat zinc atau seng, gaya hidup yang tidak sehat dan tubuh terlalu sedikit memproduksi sel sperma. Nah, alasan yang terakhir ini sangat terkait hubungannya dengan kesuburan seorang pria, karena umumnya ada sekitar 15 juta sel per mililiter air mani.
Dilansir dari Alodokter, ada beberapa kondisi yang dapat memicu rendahnya produksi sperma seorang pria. Salah satunya bisa karena gejala suatu penyakit tertentu lho
Ada beberapa kondisi yang patut kamu waspadai saat terus-terusan mengalami sperma encer, terutama untuk kamu yang merasa jarang berejakulasi tapi sperma tetap saja encer dan bening. Cek beberapa pemicunya berikut ini ya.
- Gejala oligospermia, kondisi di mana jumlah sperma yang diproduksi sangat rendah. Hal ini dapat disebabkan oleh penyakit menular seksual, peradangan organ reproduksi, tumor, ketidakseimbangan hormon, dan varikokel
- Ejakulasi retrograde atau ejakulasi terbalik, yaitu kondisi di mana sperma tidak keluar, namun malah masuk ke kandung kemih
- Riwayat pernah menjalani operasi prostat umumnya menjadi penyebab utama terjadinya ejakulasi retrograde
- Munculnya antibodi antisperma, yakni antibodi yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh, yang keliru menanggapi sperma sebagai benda asing. Antibodi antisperma ini dapat muncul pada pria maupun wanita
- Kecelakaan atau cedera pada organ yang berfungsi untuk menyalurkan cairan sperma.
Banyak yang berpikir, sperma encer itu sangat erat kaitannya dengan kesuburan seseorang. Mitos atau fakta nih?
Untuk dapatmenentukan air mani dan sperma seorang pria itu sehat dan normal, tentu tak cukup dengan hanya melihatnya secara fisik. Dibutuhkan pemeriksaan analisis sperma dan konsultasi dengan dokter spesialis urologi atau andrologi untuk dapat memastikannya. Analisis sperma bertujuan untuk memeriksa kualitas, kuantitas, dan kesehatan sperma maupun air mani.
Kekentalan air mani memang dapat memengaruhi pergerakan sperma untuk membuahi sel telur. Namun, sperma encer ternyata tidak selalu terkait dengan masalah kesuburan. Memiliki jumlah sperma rendah juga tidak mutlak menghilangkan kemungkinan untuk hamil. Untuk memastikannya, periksakan ke dokter spesialis ya.
Tenang, dalam beberapa kasus, sperma encer bersifat sementara saja kok. Agar nggak mengalami sperma encer, kamu bisa menerapkan beberapa tips mudah ini
Jika penyebab sperma encer hanya karena kamu masih muda dan organ reproduksi belum matang, tentu kondisi ini hanya bersifat sementara. Sama halnya seperti karena terlalu banyak berejakulasi, yang menyebabkan jumlah sel sperma yang dikeluarkan menurun. Ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi sperma encer, di antaranya adalah sebagai berikut:
- Mengatur pola makan dan hidup sehat. Penting untuk selalu mengonsumsi makanan yang bergizi tinggi, terutama makanan yang mengandung zinc, seperti kacang-kacangan dan daging tanpa lemak.
- Menjaga berat badan ideal. Obesitas diketahui dapat memengaruhi kualitas dan jumlah sperma lho. Penelitian menunjukkan bahwa pria yang memiliki berat badan berlebih lebih berisiko untuk mengalami penurunan kualitas dan jumlah sperma.
- Hindari paparan zat beracun zat-zat beracun yang terdapat pada polusi dan zat kimia tertentu dapat memengaruhi kualitas sperma.
Pada beberapa kasus, nggak dibutuhkan obat atau terapi khusus untuk mengatasi sperma encer, cukup menjaga gaya hidup sehat dan mengurangi frekuensi berejakulasi saja. Namun jika dokter mendiagnosis sperma encer sebagai gejala dari penyakit lain yang berisiko membahayakan, maka tentu dibutuhkan pemeriksaan dan pengobatan secara intensif. Intinya sih pekalah terhadap kesehatan tubuhmu selalu. Semoga artikel ini bisa bermanfaat ya!