Temen: Eh, gue tiba-tiba harus ngantor nih, padahal temen dari luar kota uda janji mau dateng? Mau gak lo temenin dia dulu? Sekalian kenalan, siapa tahu jodoh!
Kamu: Nggak ah bro, lo kaya gak tahu aja gue kalau sama orang baru kaya gimana. Kikuk dan susah ngobrol asik. Nanti dia ilfil 🙁
Harus diakui, memang nggak semua orang bisa dengan mudah mencairkan suasana pertemuan dengan orang baru agar perkenalanmu jadi menarik dan menyenangkan. Kamu mungkin pernah mengalami masa di mana kamu merasa sangat kikuk dan bingung mencari bahan ketika berbincang dengan orang yang baru kamu kenal. Dan meskipun kamu sangat-sangat ingin agar obrolan kalian berlangsung asyik, endingnya malah jadi awkward atau canggung gak karuan.
Sebenarnya melangsungkan perbincangan yang menarik dengan orang baru tidak sesulit dan semengerikan kelihatannya. Asal kamu paham langkah-langkah mudah berikut, kamu pun bisa menghangatkan suasana serta ngobrol enak dan nyaman dengan kenalan barumu, siapa pun itu.
ADVERTISEMENTS
1. Jangan lupa sematkan senyum di wajah, karena siapa pun akan lebih nyaman untuk bicara dengan orang yang nampak ramah.
Meskipun wajar untuk merasa gugup, buat dirimu untuk rileks dan tersenyumlah dengan ramah. Jangan biarkan rasa gugup membuatmu terlihat tidak bersahabat atau malah tidak sopan. Sebisa mungkin lakukan kontak mata, jangan menunduk terus atau bicara tanpa melihat wajah kenalan barumu. Senyumlah dengan sewajarnya tidak dibuat-buat dan bicara sambil menatap matanya menandakan kamu tulus dan perhatian.
ADVERTISEMENTS
2. Sebagai pembuka ada baiknya kamu tanyakan pertanyaan-pertanyaan sederhana ini, untuk memancingnya agar lebih terbuka lagi.
“Oh iya, namanya siapa? Kalau saya Rizky…”
“Ooh, namanya Eka. Asli sini ya? Atau perantau juga kaya saya? Hahaha…”
“Aah, asli sini rupanya. Ngomong-ngomong kuliah di mana?”
Sederhana memang, terlihat sepele kadang. Tapi nggak jarang kita sering lupa atau malah mengabaikan hal-hal sederhana dan berakhir membisu karena bingung mau bilang apa. Dengan menanyakan hal-hal sederhana ini kamu bisa mengumpulkan informasi-informasi yang bisa dijadikan topik pembicaraan lebih lanjut nantinya. Seperti kondisi kampus teman bicaramu, keadaan kampung halamannya dan semacamnya.
ADVERTISEMENTS
3. Tak perlu berpura-pura memiliki minat dan pengetahuan yang benar-benar sama, yang kamu perlukan adalah jadi diri sendiri apa adanya.
“Gue suka banget olahraga Capoera, kalau kamu?”
“Eh? Uh, um, i-iya dong! Aku juga suka, suka banget! Apalagi kalau lagi lompat dari gedung ke gedung gitu aku paling jago.”
Bukannya terlihat keren, kamu malah terlihat bodoh karena yang kamu maksud itu Parkour bukan Capoera.
Kamu nggak perlu berpura-pura suka, mengerti atau selalu tahu akan semua hal yang kenalan barumu bicarakan. It’s okay, untuk menyuarakan pikiranmu apa adanya selama tidak menyinggung lawan bicara. Apabila kamu benar-benar tidak mengerti soal olahraga Capoera ya katakan saja.
“Ooh, kamu suka olahraga. Kalau aku kebetulan lebih hobi membaca atau main musik.” Misalnya.
Kalau kamu tidak tahu tentang hobi yang digelutinya ya sudah katakan saja, tidak perlu memaksa sok tahu tapi malah berakhir malu. Jangan salah, bukannya mematikan topik, ketidaktahuanmu malah bisa kamu pakai sebagai pemicu pembicaraan baru. Kamu jadi bisa bertanya-tanya tentang hal-hal yang tidak kamu ketahui tersebut.
ADVERTISEMENTS
4. Coba kamu cari tahu siapa saja orang yang sama-sama kalian berdua kenali. Dengan begini jadi ada jembatan bagi kalian untuk berbicang lebih jauh lagi.
“Kalau kamu kuliah di Komunikasi UGM… hmmm, kamu kenal Priscilla nggak? Cantik, rambutnya panjang… Iya yang itu! Nah dia teman SMA-ku!”
Nggak ada salahnya kamu coba cari tahu siapa sajakah orang-orang yang kemungkinan kalian sama-sama kenal. Sering kamu dengan ungkapan “Dunia memang sempit!”, bukan? Karena bisa jadi memang kalian berbagi beberapa benang merah berupa orang-orang yang sama-sama kalian kenali.
Cari tahu dengan menandalkan logika ya, seperti mencari hubungan berdasarkan almamater atau tempat kerjanya. Kalau hubungannya terlalu jauh dan sama sekali nggak nyambung, kamu malah bakal terlihat mengada-ada.
“Kalau kamu orang Kalimantan, kamu kenal Farid dong? Dia temenku, orang Bandung tapi sempat lahir di Kalimantan…”
Contoh yang seperti ini jelas nggak nyambung sama sekali dan bikin geli.
ADVERTISEMENTS
5. Percayalah tidak ada yang menarik untuk dibicarakan dengan orang yang meragukan dirinya sendiri, maka agar obrolanmu lancar jadilah orang yang percaya diri.
“Maaf kalau boleh tahu kamu asli mana ya? Eh maaf, tapi kalau kamu nggak mau cerita juga nggak apa-apa kok!”
atau
“Maaf ya kamu harus ngobrol sama aku… membosankan ya? Sorry ya…”
atau
“Aku sih memang nggak suka kucing… maaf, kamu suka ya? Bukan nggak suka sih tapi, aku, jadi, anu, suka tapi…”
Pernah nggak kamu merasa tidak percaya diri dan berpikir semua yang kamu lakukan salah ketika sedang berbincang dengan orang lain? Tanpa kamu sadari sikapmu yang sangat rendah diri dan terlalu hati-hati itu bisa-bisa malah membuat lawan bicara menjadi tidak nyaman. Tidak ada yang menarik untuk dibahas dengan orang yang terlalu minder.
Jadilah percaya diri, utarakan pendapatmu dengan penuh rasa pasti dan tanpa ragu. Apabila ada perbedaan pendapat dalam percakapan itu adalah hal biasa. Ekspresikan dirimu apa adanya, yang penting tetap sopan dan sewajarnya.
ADVERTISEMENTS
6. Meskipun kamu penasaran, hal-hal pribadi yang sifatnya terlalu sensitif tidak perlu kamu pertanyakan. Kecuali lawan bicaramu sendiri yang memang berniat mengutarakan.
Terkadang kamu sendiri pernah mengalami saat seperti ini, saat di mana ada orang baru yang mengajakmu ngobrol dan lambat laun pertanyaannya mulai terlalu bersifat pribadi.
“Sudah nikah belum? Berapa gajinya kerja di sana? Ayah kerja apa memangnya?”
Di atas adalah sekelumit contoh pertanyaan yang lazim didengar namun tanpa sadar membuat yang ditanyai tidak nyaman. Apakah kamu nyaman menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti ini, lebih-lebih dari orang yang baru kamu kenal? Tentu tidak bukan? Jadi hindarilah pertanyaan yang terlalu pribadi atau memojokkan. Namun apabila lawan bicaramu memang nyaman mengutarakannya persilahkan saja ia bicara.
7. Apabila kamu menyadari bahwa ada jeda yang membawa kesunyian dalam percakapanmu, jangan panik dulu. Jeda itu malah bisa membuat waktu ngobrol kalian terkesan bermutu.
Tak jarang dalam sebuah percakapan ada masa-masanya muncul jeda kekosongan, yaitu ketika tidak satu pun di antara kamu atau teman bicaramu mengatakan sesuatu. Akhirnya tercipta kesunyian di antara kalian berdua, percakapan seolah berhenti dan suasana serasa menjadi sepi. Kamu tidak perlu panik dulu; tidak usah buru-buru mencari topik atau celetukan baru untuk menghentikan kesunyian itu.
Hanya karena kalian berdua sama-sama diam, bukan berarti kamu harus melemparkan celotehan-celotehan tidak penting hanya agar kesunyian tersebut berakhir. Percaya atau tidak, jeda dalam pembicaraan malah membuat kesan kalau perbincanganmu dan lawan bicaramu tidak dipaksakan, tidak membebani atau menekan kedua belah pihak. Akhirnya ada suasana nyaman dan santai yang tercipta di sana.
8. Yakinlah kamu tidak akan kehabisan bahan pembicaraan. Coba buat dirimu untuk menjadi tertarik tentang diri lawan bicara, akan ada banyak hal yang bisa dibahas dari sana.
Dale Carnegie, motivator legendaris asal Amerika Serikat pernah berkata:
“It’s much easier to become interested in others than it is to convince them to be interested in you.”
Kurang lebih artinya, lebih mudah bagi kita untuk tertarik pada orang lain daripada meyakinkan mereka untuk tertarik pada diri kita sendiri.
Mungkin kamu akan menemukan saat ketika kamu benar-benar tidak tahu harus mengangkat perihal apa lagi. Dia juga nampaknya tidak ada niat untuk melontarkan topik baru, atau bahkan tidak nampak berniat bertanya tentang dirimu. Tenang saja, dapatkan bahan pembicaraan baru dari memperhatikan lawan bicaramu. Tanyakan hal-hal yang sepertinya dia gemari, atau menarik minatnya. Hobinya, gaya pakaiannya, selera musiknya, almamaternya, niscaya dia akan menjadi antusias lagi dalam obrolan kalian.
Sabar, kalau suasana di antara kalian sudah menghangat biasanya lawan bicaramu juga akan tergerak untuk gantian menanyakan tentang dirimu. Kalau pun tidak, tak mengapa; yang penting kalian berdua merasa nyaman, bukan?
9. Kamu juga tak perlu pusing memikirkan jawaban atau segala hal yang harus kamu katakan berikutnya. Cukup menjadi pendengar dan pengamat yang baik akan sangat berguna.
Di sebagian besar waktu, perbincangan dengan orang lain menjadi tidak mengalir atau tidak nyambung justru karena salah satu pihak atau keduanya terlalu over-thiking atas hal selanjutnya yang ingin diutarakan. Bukannya mendengarkan dengan tulus dan seksama, kamu malah sibuk memikirkan kata-kata berikutnya yang menurutmu akan terdengar keren dan memukau si lawan bicara.
“Ya, jadi saya ke sini memang mau berobat. Katanya fasilitas kesehatan untuk pengobatan kanker di kota ini lebih maju dari pada di kota say-”
“Eh! Sudah tahu belum kalau Rihanna mau kolaborasi lagi sama Kanye West, pasti bakal keren tuh! Hahaha… uh oh, tadi kamu ngomong apa ya?”
Coba bayangkan kalau kamu lebih perhatian dan peduli dengan apa yang lawan bicaramu utarakan, pasti kamu akan menjadi teman ngobrol yang jauh lebih menyenangkan. Dengan menaruh perhatian, kamu akan dengan mudah menanggapi percakapan tersebut dan membuatnya menjadi lebih mengalir dan menarik.
10. Dan apabila setelah semua usahamu untuk menghangatkan suasana terlihat sia-sia, tidak mengapa dan janganlah putus asa. Masih banyak orang lain yang akan bersedia mengenalmu dan menjadi terbuka.
Ada kalanya kamu akan bertemu orang-orang yang sebaik apapun kamu coba dekati sama sekali tidak mau menanggapi. Tidak mengapa, tidak masalah, tidak perlu kamu patah semangat dan dimasukkan ke dalam hati. Mungkin mereka sedang lelah, sedang ada masalah, sedang tidak mood atau memang tidak berminat memulai percakapan dengan orang lain. Kamu nggak perlu ngoyo dan lebih baik tinggalkan orang itu, daripada dianggap mengganggu. Masih banyak orang-orang lain yang akan tertarik untuk berbincang denganmu. Tetaplah percaya diri dan berpikir positif ya!
Itu tadi 10 langkah sederhana agar kamu selalu bisa mencairkan suasana dan melangsungkan perbincangan asyik nan menarik dengan siapa pun, terutama dengan orang baru. Mulai sekarang mengobrol dengan kenalan barumu bukanlah sebuah momok lagi. Jangan lupa untuk banyak berlatih, karena selain mengasah keterampilan sosial skill-mu kamu akan bertemu dengan banyak teman baru. Selamat mencoba! 😀