Kita memang nggak bisa hidup sendirian tanpa orang lain sama sekali. Selama masih hidup, ada kalanya kita memerlukan bantuan orang lain, seperti teman, rekan, atau siapa pun yang ada di sekitar kita. Makanya, kita diajarkan untuk bisa hidup berdampingan dengan orang lain, terutama tetangga. Masih ingat dengan ungkapan ini?
Orang pertama yang bisa kamu mintai tolong adalah tetangga samping kanan dan kirimu.
Begitulah sosok penting tetangga digambarkan. Namun, hidup rukun bersama tetangga nyatanya nggak semudah yang ada di bayangan. Kamu juga sering, kan, mendengar kelakuan tetangga resek yang kerap menguras energi dan emosi? Bukannya tolong-menolong dan saling menghormati, hidup bertetangga justru diwarnai drama-drama yang biasanya juga berawal dari sesuatu yang remeh.
Memiliki tetangga yang baik dan nggak menyebalkan kadang seumpama keberuntungan, maka kemampuan menghadapi tetangga resek ada baiknya dimiliki setiap orang. Jaga-jaga kalau ternyata kita mendapatkan tetangga resek nanti, ini dia beberapa cara untuk menghadapi mereka. Cukup ampuh nih!
ADVERTISEMENTS
1. Trik menghadapi tetangga yang suka mengklaim hasil bumi di halaman orang lain adalah miliknya
Kalau mau ‘dikuliti’, hubungan antartetangga sangatlah rumit. Namanya juga relasi interpersonal, ya. Dalam ilmu psikologi, relasi ini memang kompleks karena setiap manusia memiliki karakter, latar belakang, dan pengalaman hidup yang berbeda. Makanya, konflik sering terjadi kalau nggak disikapi dengan tepat.
Salah satu kelakuan tetangga yang sering kali memicu konflik adalah mengklaim hasil bumi di ladang orang lain sebagai miliknya. Ketika pohon berbuah, si tetangga nggak segan memanen, padahal pohon itu ada di halaman atau ladang orang lain. Pernah nggak kamu mendengar tetangga yang tiba-tiba mengklaim pemilik pohon pepaya tetangga lain? Ada juga yang berseteru demi memperebutkan pohon mangga, pohon kelapa, pohon pisang, sampai bunga di pot. Hadeh~
Kalau menemukan tipe tetangga seperti ini, dua cara ini bisa diterapkan:
1. Cara pertama
Cobalah tanyakan langsung pada tetangga yang bersangkutan
Buktikan kalau pohon itu memang milikmu
Jika dia tetap ngeyel, saatnya untuk merelakan pohon itu daripada energimu habis untuk merebutkan pohon yang sebenarnya bisa ditanam lagi
2. Cara kedua
Agak aneh sih, tapi cara ini layak dicoba. Bila menanam, pastikan kamu menancapkan papan berisi namamu sebagai tanda kepemilikan
Ribut gara-gara pepaya/ Illustration by Hipwee
ADVERTISEMENTS
2. Cara ini cukup elegan untuk mengatasi tetangga yang suka buang sampah di halaman orang lain
Urusan buang sampah kadang juga bisa runyam dalam kehidupan bertetangga. Ada saja tetangga yang membuang sampah di halaman rumah orang lain, bahkan anehnya, kadang motif dia pun nggak jelas. Jika perilaku tetanggamu seperti ini, jangan naik pitam dulu, ya. Cara elegan ini bisa kamu coba.
Daripada langsung mengonfrontasi dia dengan kemarahan, sebaiknya kamu membelikan dia tong sampah beserta sapu dan alat bersih-bersih lainnya. Hadiahkan semua barang itu padanya. Jangan lupa katakan bahwa kamu berharap dia lebih bersemangat membersihkan dan membuang sampah pada tempat yang benar.
ADVERTISEMENTS
3. Punya tetangga super berisik dan nggak sadar diri? Sebaiknya kamu mencari orang ketiga sebagai mediator
Tetangga resek memang nggak cuma satu dan kelakuannya pun macam-macam. Ada beberapa perilaku yang masih bisa ditolerir dan mungkin bisa kamu hadapi sendiri. Namun, harus disadari juga, ada perilaku tetangga yang sudah melewati batas dan merugikan orang lain. Contohnya, tetangga sering kali memutar musik kencang seharian, bahkan kerap sampai tengah malam. Tentu saja ini kebiasaan yang mengganggu.
Ketika sudah beberapa kali menegurnya dan tak ada perubahan signifikan, ambil opsi untuk melibatkan orang ketiga yang cukup berwenang seperti ketua RT atau ketua RW. Utarakan keresahanmu dan minta ketua RT/RW untuk menyelesaikan masalah agar tetanggamu bisa menghentikan kebiasaan buruk tersebut.
ADVERTISEMENTS
4. Jika tetangga parkir mobil sembarangan di depan rumah orang lain, lakukan 3 langkah ini
Perkara lahan parkir ini dikeluhkan orang-orang dalam kehidupan bertetangga. Di sebuah akun Twitter yang menampung curhatan seputar tetangga, masalah ini ternyata sering dialami banyak orang, nggak terbatas di kota tertentu saja. Alasannya biasanya karena nggak punya lahan parkir, akhirnya tetangga memarkir mobil di depan rumah orang lain. Akibatnya, pemilik rumah kesulitan untuk keluar dan masuk rumahnya sendiri, apalagi kalau dia juga memiliki mobil sendiri.
Jika hal ini juga terjadi padamu, coba terapkan 3 langkah ini:
Bila mobil tetangga yang terparkir sudah sangat mengganggu, cobalah mengatakan langsung pada tetangga tersebut
Jika obrolan empat dirasa kurang berdampak, ajaklah pihak ketiga yang menjadi tokoh di lingkungan tempat tinggal, seperti ketua RT/RW
Tawarkan solusi, seperti membuat lahan parkir terbuka di wilayah pemukiman sehingga siapa pun yang nggak punya tempat parkir bisa menggunakannya dengan gratis ataupun berbayar
ADVERTISEMENTS
5. Ambil jalur ini ketika tetangga sudah melanggar privasi seperti memantaumu melalui CCTV
Sebenarnya, fenomena ini sedikit mustahil, tapi sungguhan terjadi di dunia nyata. Lebih parah lagi, nggak cuma satu atau dua orang yang memiliki pengalaman dipantau rumahnya oleh tetangga melalui CCTV. Jadi, biasanya tetangga dengan terang-terangan mengarahkan CCTV ke rumah orang lain. Lumayan mengerikan, ya?
Tindakan ini tentu sudah merugikan dan membuat risih orang lain. Hal ini akan bersinggungan pelanggaran privasi, jadi sebaiknya jangan mengonfrontasi tetangga seperti ini sendirian. Minta bantuan ketua RT/RW untuk mencari tahu kebenarannya. Jika dia memang benar memantau CCTV ke rumahmu, ungkapkan keberatan dan minta dia berhenti melakukannya.
Selain itu, ada opsi untuk membawa ke jalur hukum bila tindakan tetangga tersebut memang terbukti melanggar privasi. Namun, opsi ini sebaiknya adalah pilihan terakhir. Upayakan dulu cara-cara komunikasi langsung dengan tetangga, entah hanya dua pihak saja atau melibatkan mediator. Ketika memang tindakan tetangga sudah berbahaya, barulah pilih jalur hukum.
Pada dasarnya, menghadapi tetangga resek itu agak-agak susah. Solusinya pun tak sesederhana pindah rumah atau sekadar bersikap sabar. Diperlukan kemampuan untuk menyikapinya dengan bijaksana sehingga kamu dan tetangga bisa hidup tenang. Kunci utamanya adalah gunakan beragam pendekatan untuk menghadapi tetangga yang menyebalkan, mulai dari pendekatan yang lembut sampai pendekatan yang tegas.