Di era serba digital ini, siapa, sih, yang kamu cari saat punya masalah perbankan ringan? Mungkin kamu akan langsung telepon banknya, atau kalau kamu nggak mau ribet, kamu langsung mention atau kirim pesan ke akun-akun customer care yang ada di media sosial. Sayangnya, kamu harus hati-hati. Sekarang, banyak akun palsu yang mengatasnamakan bank dan berpura-pura ingin membantu permasalahanmu.
ADVERTISEMENTS
Maraknya akun yang menyamar
Di Twitter, akun palsu customer care bank bisa dengan mudah ditemui. Kamu cukup tweet dengan nama bank atau mention akun bank resmi secara langsung bersamaan dengan masalahmu, dan tadaaa! Kolom reply-mu akan dipenuhi dengan customer care bodong. Mengutip Kompas.com, berdasarkan data pakar media sosial Ismail Fahmi tahun lalu, ada ratusan akun palsu customer care dan jumlahnya terus bertambah sampai saat ini.
Mereka menggunakan metode penipuan social engineering, yaitu dengan nimbrung di tweet nasabah yang sedang melaporkan masalahnya. Mereka meyakinkan nasabah kalau mereka adalah akun resmi customer care dan bersedia memberikan bantuan yang dibutuhkan. Makanya, kamu harus lebih memperhatikan dengan akun apa kamu berinteraksi. Kalau salah mengirim pesan, bisa-bisa data bankmu bocor semua ke para penipu.
ADVERTISEMENTS
Cara membedakan akun resmi dan palsu
Yang paling membedakan pastinya adalah lencana terverifikasi, yang secara resmi diberikan oleh Twitter untuk menandakan bahwa akun tersebut adalah asli. Bentuk lencana verifikasi adalah seperti yang tertera di gambar, tanda centang dengan lingkaran semacam awan. Ini juga perlu kamu ketahui, karena banyak akun palsu yang menaruh emoji centang di foto profil atau namanya.
Selanjutnya, username akun resmi yang singkat dan jelas. Misalnya, BCA dengan username @HaloBCA dan BNI dengan username @BNICustomerCare. Biasanya, akun-akun bodong menaruh huruf tambahan dan angka-angka di belakangnya. Dari sini saja, akun palsu sudah terlihat aneh.
Hal lain yang perlu kamu perhatikan adalah jumlah followers atau pengikut, di mana jumlah pengikut akun resmi pasti mencapai puluh sampai ratusan ribu. Kalau kamu memeriksa salah satu akun customer care palsu, followers mereka kebanyakan cuma ratusan dan isinya juga akun-akun palsu lainnya yang nggak aktif.
Terakhir, akun customer care palsu selalu menautkan link akun WhatsApp di tweet-nya. Bila sudah berpindah ke WhatsApp, akun palsu akan meminta data pribadi menyangkut bankmu, seperti nomor kartu, password, nama ibu kandung, dan lainnya. Hal ini nggak pernah dilakukan oleh akun-akun resmi, mereka pasti memintamu untuk datang langsung ke bank.
Kalau kamu mengalami masalah perbankan dan ingin menghubungi customer service via media sosial, pastikan kamu sudah mengecek berkali-kali akun yang kamu datangi, ya! Nggak usah terburu-buru, yang penting semua datamu berada di tangan yang tepat.