Selain pembalut, ada yang namanya menstrual cup yang bisa dipakai untuk menampung darah haid. Penggunaan menstrual cup dinilai lebih efisien karena bisa dipakai berulang kali. Nggak cuma aman, menstrual cup juga bisa mengurangi dampak sampah plastik lo! Makanya, kampanye penggunaan menstrual cup hingga saat ini banyak digencarkan.
Nah, kalau kamu tertarik ingin mencoba menstrual cup, ada beberapa hal yang baiknya kamu perhatikan. Jangan sampai salah beli dan nantinya menstrual cup-mu nggak kepakai.
ADVERTISEMENTS
1. Untuk memastikan bahwa kamu mendapatkan menstrual cup yang sesuai, ukur panjang antara vagina dan serviks lebih dulu
Tanpa perlu ke dokter, kamu bisa mengukur panjang vagina dan serviks sendiri di rumah. Sebelum mulai mengukur, cuci tangan dulu, ya. Kemudian lakukan langkah berikut:
- Lebarkan bagian selangkangan dan masukkan jari tengah secara hati-hati ke dalam lubang labia.
- Posisikan secara lurus jari tengahmu sampai menyentuh bagian serviks, bagian ini memiliki tekstur yang lembut dan cukup kenyal.
- Panjang jari tengah yang masuk akan menentukan ukuran dari menstrual cup.
Kalau sepertiga jari yang masuk, kamu bisa memakai menstrual cup dengan ukuran paling kecil berbentuk bell-shape. Jika jarimu masuk setengah atau semuanya, pakailah menstrual cup bentuk V-shape yang berukuran sedang hingga besar.
ADVERTISEMENTS
2. Penting juga untuk mengetahui kapasitas daya tampung menstrual cupÂ
Sebelum memilih, kamu harus sudah tahu dulu seberapa banyak volume dan instensitas darah yang dikeluarkan saat haid. Umumnya, menstrual cup bisa menampung darah hingga satu ons atau dua kali lebih besar daripada daya serap pembalut. Tapi, bukan berarti kamu boleh memakainya seharian, ya! Kamu tetap perlu ganti setidaknya enam sampai delapan jam supaya nggak terjadi kebocoran.
ADVERTISEMENTS
3. Cek juga panjang menstrual cup supaya tetap nyaman ketika dipakai beraktivitas
Menstrual cup yang terlalu panjang akan terasa mengganjal ketika dipakai duduk. Memang sulit menentukan ukuran yang pas, tapi kamu bisa kok mengguntingnya kalau memang kepanjangan. Usahakan nggak terlalu pendek, supaya bisa dikeluarkan dengan mudah, ya!
ADVERTISEMENTS
4. Kamu juga harus memperhatikan material dasar pembuatan menstrual cup yang dipiilih
Kalau kamu alergi dengan bahan karet, kamu bisa memilih menstrual cup bebas lateks dan hipoalergenik. Jangan khawatir, ada juga produsen yang membuat menstrual cup dengan bahan 100 persen medical grade silikon kok. Material ini cocok dipakai buat kalian yang punya alergi dan kulit sensitif.
ADVERTISEMENTS
5. Pastikan untuk mengecek kelenturannya sebelum memutuskan untuk membeli
Menstrual cup yang kaku memang efektif mencegah kebocoran, sayangnya ini terasa mengganjal ketika dipakai. Kalau mau lebih nyaman, pakailah menstrual cup yang lentur, tapi ini lebih riskan bocor dan sulit dipakai. Kamu yang baru pertama kali mencoba menstrual cup, ada baiknya memilih menstrual cup yang kaku. Selain nggak mudah bocor, ini pun lebih mudah dilepas-pasang.
Di awal-awal mencoba menstrual cup, kemungkinan besar kamu akan sulit menemukan yang cocok. Tapi ini wajar, butuh beberapa kali percobaan supaya bisa menemukan menstrual cup yang nyaman. Pastikan juga untuk membeli menstrual cup yang sudah memiliki izin BPOM, ya!