Menapaki usia dewasa, kita akhirnya tahu rasanya punya uang sendiri. Meski belum seberapa, dengan uang ini kita bisa hidup dari hari ke hari. Tapi ada satu nih yang sampai sekarang masih sulit kita lakukan: mengisi pundi tabungan.
Ah, gajiku ‘kan kecil. Wajar lah kalau nggak bisa nabung…
Eits, sebentar dulu. Banyak anak muda yang menjadikan kecilnya gaji mereka sebagai alasan susah menabung setiap bulannya. Padahal, ini seringkali karena gaya hidup mereka yang boros saja. Sudah tahu biaya hidup makin tinggi, tetap saja gak tahan belanja-belanji. Sudah tahu harga satu barang setara dengan 1/3 gaji, tetap saja nggak tahan beli. Hayo… apakah kamu juga begini?
Supaya tabungan masa depan bukan lagi cuma impian, pandai-pandailah menyetop pemborosan. Lakukan 6 hal di bawah ini, maka kamu nggak akan boros lagi!
ADVERTISEMENTS
1. Sisihkan Rp300.000 per bulannya. Agar semangat, bayangkan semua hal yang bisa kamu lakukan dengan uang ini saat sudah terkumpul beberapa lama
Buatlah target finansial yang realistis setiap bulannya. Minimal Rp300.000 dari gaji bulananmu harus tetap utuh dan “aman” sampai akhir bulan. Apapun yang terjadi, uang ini keramat dan tidak boleh diapa-apakan. Target finansial bulanan yang konkret seperti ini akan menolongmu mengontrol pengeluaran.
“Ih, kayaknya beli sepatu baru oke juga deh. Tapi gaji tinggal 500.000… Gak usah beli sepatu deh, ntar gak bisa nabung 300.000 lagi bulan ini.”
Tetapkan juga apa yang ingin kamu lakukan dengan Rp300.000 itu dalam waktu 3, 4, atau 5 bulan. Misalnya:
Dalam 3 bulan: Rp300.000 x 3 = 900.000 — beli satu dress lucu, uang sisanya tetap ditabung.
Dalam 6 bulan: Rp300.000 x 6 = 1.800.000 — traveling 3 hari 2 malam ke mana aja!
Dalam 1 tahun: Rp300.000 x 12 = 3.600.000 — bantu uang sekolah adik, beli gadget baru, main saham online atau investasi emas.
Jika sudah tahu apa yang akan kamu lakukan dengan uang tabunganmu, kamu akan lebih bersemangat menyisihkan sebagian gajimu.
“Sepatu yang itu bagus sih… Diskon lagi. Tapi kalau beli sekarang, aku gak bisa ngumpulin duit buat traveling ke Medan bulan depan. Jangan beli dulu deh!”
ADVERTISEMENTS
2. Tetapkan budget untuk semua keperluan di awal bulan. Supaya kamu tahu batas maksimal mengeluarkan uang
Tahu nggak kenapa gajimu selama ini habis terus? Karena kamu nggak bikin anggaran di awal bulan. Tanpa anggaran, kamu nggak tahu uang paling banyak yang bisa kamu keluarkan untuk aktivitas-aktivitas sehari-hari seperti makan, nongkrong, dan jalan-jalan. Tanpa anggaran, kamu nggak akan punya “pagar” finansial. Kamu akan merasa sah-sah saja mengeluarkan berapapun untuk makan/nongkrong/jalan-jalan. Padahal…
Daripada gagal menabung lagi bulan ini, cobalah untuk menetapkan anggaran untuk nongkrong, makan, dan aktivitas lainnya.
Makan: Rp25.000 x 30 = Rp750.000
Nongkrong/hiburan: Rp100.000
Uang darurat: Rp200.000
Uang untuk tabungan bulanan: Rp300.000
Tentu saja itu belum budget versi lengkapnya. Utak-atik dan sesuaikan dengan kebutuhanmu sendiri, ya.
ADVERTISEMENTS
3. Tantang dirimu untuk melakukan no-spending day seminggu satu kali. Selama satu hari penuh ini, kamu gak boleh keluar uang sama sekali
Mau makan? Bikin sendiri gih, masih ada telur sama mie instan kok di dapur
Minum air putih yang banyak. Nggak usah ke kafe deh. Besok aja pas weekend, sekalian nongkrong.
Cuci baju sendiri, jangan manja!
Demi penghematan yang lancar jaya, tak ada salahnya melakukan no-spending day seminggu sekali. Selama no-spending day ini, kamu tak boleh mengeluarkan uang untuk apapun sama sekali. Mau makan? Bikin sendiri dengan bahan yang ada di dapur. Haus? Nggak usah beli minuman aneh-aneh, minum aja air putih yang gratis.
Kamu akan menyadari, uang yang bisa kamu hemat lewat cara ini signifikan sekali. Kamu juga akan sadar: berhemat itu nggak sesulit yang kamu pikirkan kok!
ADVERTISEMENTS
4. Kurangi merokok dan ngemil berlebihan. Bukankah ada banyak hal lain yang lebih dibutuhkan?
Rokok dan camilan adalah musuh untuk dompet. Sudah sebenarnya nggak kamu butuhkan, gaya hidup seperti ini juga mahal. Satu pak rokok saja sekarang minimal Rp13.000 di minimarket. Beli batangan, lebih mahal lagi. Sementara camilan bisa membuatmu keluar uang Rp10.000-20.000 dalam sehari. Ya ampun, masa’ kamu rela mengeluarkan Rp600.000 sebulan hanya untuk jajan?
Mengurangi kedua hal ini memang sulit, tapi bukan berarti tak mungkin. Pelan-pelan saja — sampai nantinya kamu terbiasa.
ADVERTISEMENTS
5. Sering dihutangi teman? Mulai sekarang, bawa uang pas supaya mereka gak bisa lagi nebeng bayar
“Cappuccino gue boleh lo bayarin dulu gak? Gue lupa bawa dompet~”
“Aduh sori, duitku pas nih.” *Sambil mengibas-ngibaskan lembar 20.000-an*
Mungkin kamu adalah orang nggak enakan yang kebetulan sering bawa uang pecahan besar. Alhasil, teman-temanmu sering meminta tolong supaya kamu membayarkan pesanan mereka dulu. Kadang mereka juga menitipkan beberapa lembar uang ke kamu dan kamu yang membayarkan ke kasir. Parahnya, mereka nggak ikut menghitung pajak restoran sehingga sebenarnya, uang yang mereka titipkan kurang. Kamu pun harus membayarkan bagian mereka dengan uangmu sendiri. Lho, kapan kayanya kalau kayak gini?
Makanya, untuk mencegah semua ini, bawalah uang pas tiap kali kamu nongkrong di kafe/restoran. Dengan begini, gak bakal lagi deh ada teman yang bisa numpang minta dibayarin. Hehe.
ADVERTISEMENTS
6. Kirim uang bulanan rutin ke orangtua. Tiap mau boros, wajah Ayah-Ibu di rumah akan langsung berkelebat di kepala
Mau habis-habisin uang buat beli apa? Kalau ngotot beli itu, tahu ‘kan kamu nggak akan bisa kirim uang untuk orangtua? Aduh, nggak malu bisanya cuma minta? Masa’ udah umur segini nggak bisa kasih apa-apa…
Supaya kamu tak boros-boros lagi, berjanjilah untuk mengirim uang ke orangtua tiap bulannya. Ini akan mengingatkan bahwa uangmu (yang masih belum seberapa itu) bisa digunakan untuk hal-hal yang lebih berguna daripada nongkrong di kafe tiap hari atau belanja-belanji.
Punya tips lain untuk menyetop pemborosan? Ada trik yang sudah sukses kamu lakukan untuk terus mengisi tabungan? Kasih tahu Hipwee dong di kolom komentar! 🙂