Hamil merupakan proses yang sangat menakjubkan. Ada manusia kecil yang tumbuh di dalam perut seorang ibu. Prosesnya yang tak terlihat langsung dengan mata telanjang membuat segala bentuk perkembangannya menjadi hal yang mendebarkan, terutama untuk orang tua si bayi. Nggak heran, saat istri sedang hamil, banyak suami yang over protective terhadap istrinya. Bukannya apa-apa, tapi keselamatan ibu dan bayi adalah nomor satu. Doa yang dipanjatkan pun makin kencang agar sampai proses persalinan semua berjalan lancar dan lahir dengan sempurna.
Tapi, nggak semua orang beruntung. Ada yang diberikan Tuhan special case, sehingga harus menerima kenyataan bahwa anak yang dilahirkan memiliki kelainan bawaan. Sedih? Pasti. Tapi hidup harus jalan terus, dan ada anak yang bagaimanapun kondisinya harus dirawat dengan penuh cinta dan kasih sayang.
Nah, untuk calon Ibu yang berbahagia, baiknya kita memahami ada hal-hal yang menyebabkan kelainan lahir pada bayi yang dinamakan virus TORCH. Apakah itu? Yuk kita belajar sama-sama.
Kelainan bawaan bisa disebabkan oleh banyak hal, salah satunya karena virus TORCH
TORCH merupakan singkatan dari Toxo, Rubella, CMV, dan Herpes. TORCH adalah penyakit yang diakibatkan dari infeksi salah satu virus atau gabungan dari virus Toxoplasma gondii (Toxo), Rubella, Cyto Megalo Virus (CMV), Herpes Simplex Virus (HSV) yang terdiri dari HSV1 dan HSV2 serta kemungkinan oleh virus lain yang dampak klinisnya lebih terbatas (Misalnya Measles, Varicella, Echovirus, Mumps, virus Vaccinia, virus Polio, dan virus Coxsackie-B).
Pembawa utama dari virus dan parasit TORCH adalah makanan dan hewan yang ada di sekitar kita; seperti ayam, kucing, burung, tikus, merpati, kambing, sapi, anjing, babi dan lain sebagainya. Untukmu yang punya hewan peliharaan, mulai sekarang periksakanlah hewan peliharaan tersebut secara rutin ke dokter hewan. Pastikan selalu bersih ya.
Toxoplasma sering disebut dengan virus kucing. Benarkah demikian?
Dalam dunia medis, Toxo sering disebut juga dengan virus kucing. Padahal sebenarnya virus Toxo merupakan salah satu virus yang dibawa darah. Tapi sebutan virus kucing itu cukup punya alasan karena menurut penelitian di dalam maupun di luar negeri, 70% penyebab penyakit ini berasal dari kotoran kucing.
Orang dengan virus Toxo tampak sehat dan baik-baik saja, tapi ketika sedang hamil mulai muncul beberapa gejala. Gejala yang sering terjadi adalah flek pada wanita yang sedang hamil. Flek ini bisa terjadi terus menerus sepanjang kehamilan, selain itu kelainan lainnya adalah; janin di dalam rahim tidak berkembang, hamil anggur, atau bayi meninggal pada usia kandungan 7-8 bulan. Bahkan yang seringkali terjadi adalah keguguran.
Sebenarnya Toxo bukanlah penyakit yang menular kepada pasangan, tetapi menular pada keturunan. Bisa jadi anak pertama dan kedua sehat, tetapi anak ketiga cacat atau mengalami Epilepsi dan autisme. Tetapi ada baiknya dilakukan uji laboratorium. Baik anak pertama maupun anak kedua sesungguhnya turut terinfeksi dan sama-sama mempunyai potensi untuk menjadi lebih parah.
Sedangkan Rubella akan menjadi sangat berbahaya dampaknya jika diderita oleh ibu hamil
Rubella atau campak jerman lebih berbahaya lagi dampaknya jika diderita oleh ibu hamil. Pada kasus ini, ibu hamil tidak mengalami keguguran atau bayi meninggal saat lahir, tetapi yang sering terjadi adalah bayi dilahirkan dengan mengalami glukoma atau kebutaan, kerusakan atau pengapuran pada otak, bibir sumbing, tuna rungu dan sulit bicara. Tentu saja semua yang disebutkan tadi merupakan hal-hal yang jangan sampai dialami, ‘kan?
Lain lagi pengidap CMV pada ibu hamil. Efeknya bayi yang dilahirkan bisa dalam kondisi Hidrosefalus
Sedangkan pada pengidap CMV (Cyto Megalo Virus) yang diderita seorang ibu saat sedang hamil, ia akan mengalami keguguran terus menerus, atau bayi yang dikandungnya lahir dalam keadaan cacat fisik, seperti Hidrosefalus (pembesaran kepala), Microsefalus (pengecilan kepala), lahir dengan usus keluar tubuh, tubuh transparan atau kaki dan tangannya jadi bengkok.
Bagaimana dengan Herpes? Sama saja. Bisa berimbas buruk terhadap janin yang sedang dikandung
Kemudian, untuk penyakit Herpes lain lagi. Kemunculannya ditandai dengan bintik – bintik pada tubuh dan pada alat genital. Seorang yang mengidap Herpes, di samping kesakitan, juga terasa panas. Bagi wanita hamil sering keguguran atau bayinya lahir dalam keadaan cacat. Herpes juga biasa terjadi pada tangan dan kaki yang ditandai dengan adanya bintik-bintik berisi air yang meninggalkan gosong.
Sebenarnya, baik tua, muda, anak kecil atau orang dewasa sama-sama bisa terkena virus TORCH. Tapi memang efeknya lebih besar jika menyerang wanita
Toxo. Rubella, CMV serta Herpes bukan hanya jenis virus yang menyerang ibu hamil saja. Siapa pun bisa terinfeksi virus TORCH. Baik dia orang dewasa, remaja, anak-anak, lansia, maupun balita. Namun, efeknya lebih besar jika menyerang wanita karena bisa menyebabkan rusaknya fertilitas. Sel telur maupun inti sel dirusak oleh virus tersebut sehingga sel telurnya mengecil dan tidak bisa dibuahi. Infeksi TORCH pada wanita juga bisa menyebabkan terbentuknya mioma, penyumbatan atau perlengketan, sehingga sel telur tidak bisa dibuahi atau mengakibatkan sulit hamil.
Itu mengapa meski nggak murah, screening TORCH sebaiknya dilakukan sebelum semuanya terlambat
Biaya screening TORCH berkisar antara 1.7 hingga 2 jutaan. Mahal juga ya! Tapi, biaya ini nggak seberapa jika dibandingkan dengan budget yang harus kamu keluarkan kalau nanti bayi yang dikandung lahir dengan cacat bawaan. Nah, untuk mencegah hal buruk tersebut terjadi, sebaiknya screening TORCH dilakukan sebelum terjadi kehamilan. Jika ternyata hasil screening menunjukkan positif terkena salah satu virus TORCH, dokter akan memberikan tindakan agar virus tersebut hilang dan menunda kehamilan adalah pilihan terbaik hingga nanti tubuh benar-benar sudah terbebas dari virus tersebut.
Namun, jika sudah dalam kondisi hamil, screening TORCH tetap bisa dilakukan pada trimester awal kehamilan (atau sesuai petunjuk dokter) agar jika nantinya hasil dari screening tersebut terdapat beberapa poin positif yang mengarah kepada virus TORCH, dokter dapat menangani lebih cepat dan tepat. Ya, walaupun screening TORCH memang tidak diwajibkan bagi setiap ibu hamil, tapi untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, rasanya pilihan ini bukan menjadi keputusan yang salah. Bukannya menakut-nakuti, justru artikel ini mengajak kamu untuk waspada dan tahu lebih dini tentang bahaya TORCH.
Hamil memang proses yang menakjubkan. Maka dari itu, seluruh prosesnya harus dijaga dan dirawat sebaik mungkin agar nanti hingga proses persalinan semua berjalan lancar dan bayi yang dilahirkan sehat dan sempurna. Karena manusia tempatnya berusaha sedangkan Tuhan Maha Penentu segalanya, nggak ada salahnya kita memaksimalkan usaha untuk mendapatkan yang terbaik. Screening TORCH ini salah satunya. Bukankah mencegah lebih baik daripada mengobati?