Sepertinya nggak 100% salah kalau warganet Indonesia disebut paling tidak sopan, ya. Jejak digital telah menggambarkan bagaimana beringasnya warganet Indonesia selama ini. Ketika ada konflik atau isu tertentu nih, warganet bisa bersikap reaktif. Dengan bermodal ketikan jari, mereka memberikan komentar negatif.
Masih ingatkah ulasan buruk Sungai Aare di Google Maps setelah insiden tenggelamnya Emmeril, putra Ridwan Kamil? Aksi reaktif warganet langsung menjadi sorotan dunia, bahkan ini bukan kejadian yang pertama. Beberapa kali warganet Indonesia mudah memberikan komentar negatif pada suatu hal di dunia maya.
Mirisnya, tindakan warganet sering kali hanya didasari dorongan emosi semata dan ingin menghukum pihak lain yang dianggap buruk. Tentunya ini bukan tindakan yang bisa dibanggakan, ya, apalagi dalam banyak kasus, warganet memberikan komentar yang destruktif (hujatan atau hinaan), nggak nyambung, dan salah sasaran. Ujung-ujungnya, nggak menutup kemungkinan malah si warganet sendiri yang rugi karena dituntut secara hukum, lo.
Sebenarnya keinginan untuk berkomentar buruk di dunia maya bisa diantisipasi, SoHip. Memang dibutuhkan kendali diri yang tinggi, tapi selama punya kemauan dan cara yang tepat, bersikap positif di dunia maya bukan hal yang sulit. Coba deh, ikuti resep nggak gampang berkomentar buruk ini!
ADVERTISEMENTS
1. Sebelumnya perlu dipahami dulu, apa sih yang menyebabkan kamu berpikir dan ingin berkomentar negatif?
Mengetahui alasan kamu berpikir negatif sampai ingin berkomentar buruk di dunia maya adalah hal yang penting. Jika sudah tahu penyebab, kamu bisa lebih sadar untuk mengontrol diri sebenarnya. Ketika mengetahui kabar atau isu yang kontroversial di internet, pahami dulu apa yang membuat kamu emosi?
Setelah itu, jangan membiarkannya begitu saja. Tujuan mengetahui alasannya adalah memetakan cara yang tepat untuk mengelola efek nggak nyaman yang ditimbulkan usai membaca atau mendengar kabar kontroversial. Jadi, kamu masih punya PR yang agak banyak nih.
ADVERTISEMENTS
2. Ketika merasakan dorongan untuk berkomentar buruk yang kuat, beri jeda dan waktu pada dirimu sendiri sampai keinginan itu mereda
Saat ada sesuatu yang mengusik, memang hal wajar bila kita merasa harus bersuara. Namun, ingatlah kamu hanya manusia biasa. Energi, waktu, dan tenaga yang kamu miliki serba terbatas. Pastikan kamu nggak membuang-buang energi untuk mengurusi sesuatu yang ada di luar kendalimu sendiri.
Beri waktu pada dirimu untuk merasakan perasaan nggak nyaman tersebut, tapi jangan melakukan tindakan yang merugikan seperti berkomentar yang buruk di dunia maya. Jika dibutuhkan, beri jeda dengan mengalihkan perhatian pada hal lain. Jauhkan dirimu sendiri dari gawai. Lakukan aktivitas lain dan tunggu sampai emosimu nggak meledak-ledak seperti sebelumnya.
ADVERTISEMENTS
3. Selalu ingat, kamu bukanlah pusat dunia yang harus mengomentari semua hal. Ada kalanya kamu harus sadar untuk tidak melakukan apa-apa
Bila dorongan untuk berkomentar buruk di dunia maya masih terus muncul, cobalah tanamkan pada diri sendiri bahwa nggak semua hal memerlukan komentar atau pendapatmu. Misalnya, kamu nggak berkomentar, bukankah hidup masih tetap berjalan dan kamu pun nggak dirugikan?
Ingat!/ Illustration by Hipwee
ADVERTISEMENTS
4. Jika nggak ada satu pun kalimat positif yang terpikirkan, sebaiknya kamu nggak menulis apa pun di dunia maya
Apabila hanya pikiran buruk seperti hujatan, hinaan, dan kebencian yang ada di kepalamu, ada baiknya tahan diri untuk menuliskannya di media sosial atau situs online yang menjadi ruang publik. Hindari sikap defensif/agresif yang berujung marah-marah. Tindakan yang didorong oleh kemarahan sering kali justru menjadi penyesalan. Jadi, tenangkan dirimu. Ambil dan buang napas, lakukan berkali-kali sampai kamu merasa lebih tenang.
ADVERTISEMENTS
5. Sadarilah bahwa setiap kata yang kamu tulis di media sosial membawa dampak masing-masing. Please, be wise~
Saat ingin sekali berkomentar buruk, kemungkinan besar kamu dibutakan oleh emosi dan cenderung nggak bisa berpikir rasional. Inilah yang harus kamu waspadai. Utamakan pikiran logis daripada dorongan emosional, ya. Pastikan kamu memang menulis komentar dengan kesadaran penuh sehingga nggak ada yang namanya penyesalan nantinya.
Ingat, ya, setiap tindakan selalu membawa risikonya sendiri. Kalau kamu menulis komentar bernada positif, kemungkinan besar hal baik juga yang kamu terima. Sebaliknya, jika kamu menulis komentar buruk, bisa jadi kamu mendapatkan dampak negatif. Dengan mengingat risiko tersebut, pilihlah tindakan dengan bijaksana dan bertanggung jawab.
Bila disederhanakan, sebelum menuliskan komentar buruk di dunia maya, ada beberapa tahapan yang harus dilewati. Pertama, apakah komentarmu memang dibutuhkan? Kedua, apa yang terjadi jika kamu benar-benar menuliskan komentar tersebut? Ketiga, apakah kamu siap dengan risiko dari berkomentar buruk di dunia maya? Poin utamanya adalah ambil jeda selama mungkin untuk mempertanyakan tindakanmu, SoHip.