Sakit kepala merupakan gangguan kesehatan yang setiap orang pernah mengalaminya. Rasa sakit yang dirasakan mulai dari sakit kepala ringan sampai berat di kepala, kulit kepala, dan kadang-kadang mungkin menjalar ke leher. Sementara sebagian besar sakit kepala dapat bertahan untuk waktu singkat, jenis lainnya dapat berlangsung selama berjam-jam dan kadang-kadang berhari-hari.
Sakit kepala memiliki banyak variasi dan nggak bisa diatasi dengan cara yang sama. Jangan sampai kamu keliru mengenali jenisnya dan melakukan pengobatan yang nggak tepat. Bukannya sembuh, bisa jadi justru bertambah parah. Berikut Hipwee Tips jabarkan mengenai jenis sakit kepala berikut cara mengatasinya yang dilansir dari laman Health…
ADVERTISEMENTS
1. Sakit kepala tegang (tension headache) merupakan jenis sakit kepala yang paling umum dialami dengan rasa nyeri yang terletak di atas kepala hingga leher
- Gejala
Nyeri ringan tanpa berdenyut dengan sensasi seperti diikat kencang pada kedua sisi kepala, kadang-kadang sakitnya menjalar ke belakang leher dan otot bahu. Sakit kepala ini bikin penglihatan menjadi agak memburuk.
- Penyebab
Ketegangan otot karena stres, telat makan, kelelahan, kurang tidur, atau posisi tubuh yang kurang nyaman.
- Pengobatan
Umumnya sakit kepala tegang ini nggak menghambat aktivitas, karena bisa hilang dalam waktu minimal 30 menit. Kamu bisa mengonsumsi obat penghilang nyeri yang dijual di pasaran dengan dosis yang dianjurkan. Lakukan perubahan pada gaya hidup atau pola makan, meditasi, gerakan yoga ringan, banyak istirahat dan kurangi stres.
ADVERTISEMENTS
2. Sakit kepala kluster adalah serangan nyeri yang menyiksa di salah satu sisi kepala tepatnya sekitar mata, biasanya dialami oleh cowok
- Gejala
Sakit kepala yang cukup hebat disertai rasa terbakar atau menusuk-nusuk, biasanya di sekitar salah satu mata, dan dapat mencapai puncaknya setelah 1 jam, setelah itu kemudian menghilang, tapi sehari ataupun beberapa hari kemudian akan kembali terasa. Sakit kepala kluster bisa terjadi dan bertahan hingga dua minggu.
- Penyebab
Umumnya disebabkan karena konsumsi alkohol, kafein, atau juga sering terjadi pada perokok.
- Pengobatan
Perubahan gaya hidup, pola makan, dan penggunaan obat seperti suntikan smatriptan, naratriptan, frovatriptan dan lainnya yang berfungsi meningkatkan efek seratonin dan bisa segera mengurangi nyeri namun nggak mencegah rasa sakit berikutnya.
ADVERTISEMENTS
3. Sakit kepala sinus, nyeri yang dirasakan di tulang pipi, dahi, atau hidung dan biasanya disertai dengan gerakan kepala yang tiba-tiba
- Gejala
Nyeri sekitar hidung dan mata, hidung berair, sering disertai dengan demam, rasa penuh di telinga, dan pembengkakan wajah.
- Penyebab
Umumnya disertai dengan sinusitis (peradangan pada selaput lendir), yakni kondisi di mana lapisan membran selaput lendir menjadi bengkak dan meradang.
- Pengobatan
Dokter biasanya akan memberikan antibiotik, semprotan hidung kortikosteroid, obat OTC, atau lainnya. Jika sakit kepala sinus disebabkan oleh kelainan struktur, maka jalan terakhir adalah melalui operasi. Konsultasikan dengan dokter, ya.
ADVERTISEMENTS
4. Sakit kepala migrain adalah kondisi neurologis yang disebabkan oleh gangguan pembuluh darah karena adanya perubahan serotonin
- Gejala
Sakit kepala hebat dan berdenyut yang menyerang kepala pada satu sisi, biasanya menjadi sensitif terhadap cahaya, suara dan bau, bahkan sampai mual atau muntah.
- Penyebab
Umumnya disebabkan karena stres, perubahan hormon, dan bahkan beberapa jenis makanan juga dapat memicu terjadinya migrain. Salah satunya adalah daging, karena dapat menyebabkan pembuluh darah membengkak dan memprovokasi sakit kepala. Faktor genetik juga bisa jadi penyebab migrain.
- Pengobatan
Konsumsi obat-obat migrain yang dijual di pasaran atau mintalah obat-obatan dengan resep dokter jika migrain sudah terasa sangat parah.
ADVERTISEMENTS
5. Sakit kepala berulang (rebound headache) timbul karena penggunaan obat pereda nyeri yang berlebihan
- Gejala
Terasa nyeri di bagian kepala yang terjadi berulang dan kadang kala bisa lebih parah ketika sakit kepala ini diobati.
- Penyebab
Penggunaan obat pereda nyeri atau penghilang rasa sakit yang terlalu banyak dan mengakibatkan lonjakan respon otak, akhirnya sakit kepala menjadi semakin parah. Biasanya dialami oleh orang yang terbiasa minum obat saat sakit kepala menyerang dan dialami berulang.
- Pengobatan
Sebaiknya jangan sembarangan ketika mengonsumsi obat pereda nyeri. Beri jeda penggunaan obat dengan melakukan solusi lain seperti banyak minum air putih dan istirahat.
Nah, sekarang kamu sudah tahu perbedaan jenis sakit kepala dan bagaimana cara mengatasinya. Mulai sekarang hindari mengobati sakit kepala yang berbeda dengan cara yang sama agar sakit nggak berkelanjutan, ya!