A: “Mbak, njenengan niku sing ngekos teng griyone Pak Hasan?”
B: “Mboten”
A: “Lha teng pundi daleme?”
B: “Nggih”
A: *garuk-garuk kepala* *tinggal pergi*
Jika kamu berkunjung ke tanah Jawa, khususnya di daerah Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur, sudah barang pasti akan mendengar kebanyakan penduduknya menggunakan Bahasa Jawa untuk berkomunikasi. Meskipun logatnya berbeda-beda antara satu tempat dengan lainnya, namun akan cenderung sama ketika mereka menggunakan Bahasa Krama, yakni bahasa yang paling umum dipakai di kalangan orang Jawa. Pemakaiannya dianggap sangat baik untuk berbicara dengan orang yang dihormati atau orang yang lebih tua.
Nah, buatmu yang merantau ke tanah Jawa untuk kuliah, kerja atau tinggal di sana, barangkali pernah mengalami situasi di mana kamu kebingungan bagaimana harus berkomunikasi dengan penduduk lokal karena nggak ngerti bahasanya. Untuk mengatasi hal ini, alangkah baiknya kamu hafalkan beberapa istilah umum dalam Bahasa Jawa Krama berikut. Biar nggak nggih-mboten-nggih-mboten melulu bisanya.
ADVERTISEMENTS
1. Biasakan memberi sapaan pada orang lain dengan berkata sugeng… yang disesuaikan dengan waktunya
Sugeng enjing, Pak Jokowi! via politiktoday.com
Sugeng enjing = selamat pagi
Sugeng siang = selamat siang
Sugeng sonten = selamat siang
Sugeng dalu = selamat malam
ADVERTISEMENTS
2. Penunjuk arah dalam bahasa Jawa juga wajib hukumnya kamu tahu sih. Urusan kamu melek atau buta arah, itu belakangan…
Menunjukkan arah via www.kakaeynotes.com
Wetan/ngetan = timur/ke timur
Kulon/ngulon = barat/ke barat
Lor/ngalor = utara/ke utara
Kidul/ngidul = selatan/ke selatan
ADVERTISEMENTS
3. Saat ada orang yang berbaik hati padamu, ucapkan terima kasih dengan istilah matur nuwun atau suwun untuk lebih singkatnya
Ucapkan terima kasih via jti.polije.ac.id
ADVERTISEMENTS
4. Ucapkan maaf dengan istilah nyuwun pangapunten atau ngapunten jika kamu melakukan kesalahan
Meminta maaf via griyapernikahan.wordpress.com
ADVERTISEMENTS
5. Istilah nyuwun tulung bisa kamu gunakan saat kamu butuh pertolongan orang lain
Nyuwun tulung ambilkan minum, Dek… via www.jogja.co
ADVERTISEMENTS
6. Nah, saat kamu sedang bertamu atau masuk ke rumah, beri salam dengan istilah kula nuwun (baca: kulo nuwun)
Salam saat masuk ke rumah (selain dengan salam menurut keyakinan) via www.lenterahidup.com
7. Jangan ragu bertanya dengan mengucapkan istilah nderek tanglet atau bahasa sehari-harinya ‘numpang tanya’ pada orang yang ingin kamu tanyai
Nderek tanglet, Pak… via soraouji.com
8. Sedang saat kamu ingin berjalan melewati banyak orang, akan berpamitan, atau mau bilang ‘permisi’, ucapkan nuwun sewu atau monggoh
Bilang nuwun sewu saat berpamitan atau melewati orang lain via rdsaputro.blogspot.co.id
9. Sebaliknya, kamu pun bisa mempersilakan orang lain yang berpamitan dengan mengucapkan nderekaken
Nderekaken… via www.youtube.com
10. Buatmu yang pengen nawar saat belanja di pasar atau di pusat perbelanjaan tradisional, bilang saja begini, “Pas’e pinten?” yang artinya “pasnya berapa?”
Jurus menawar via www.sintiaastarina.com
11. Biar orang lain bisa lebih sabar saat menunggumu, ucapkan padanya, “ngentosi sekedhap nggih…”, yang artinya “tunggu sebentar ya…”
Ngentosi sekedhap nggih… via www.hipwee.com
12. Kalau kamu mau bilang ‘lupa’ dalam bahasa Jawa, mudah saja, katakan kesupen, ya!
Kesupen! via epizone.id
13. Ungkapkan rasa simpatimu pada orang lain yang sedang berbahagia dengan mengatakan nderek bingah atau yang berarti ikut senang
Nderek bingah via iamazinc.com
14. Ucapan selamat ulang tahun akan jadi lebih memasyarakat jika kamu katakan dalam bahasa Jawa, asal yang ulang tahun orang Jawa juga, ya!
Sugeng ambal warsa nggih, Bu… via gizi.fema.ipb.ac.id
15. Terakhir, kalau kamu nggak punya jawaban dari pertanyaan yang diajukan atau benar-benar nggak ngerti apa yang sedang dibicarakan, katakan saja, ‘mboten ngertos’
Kula mboten ngertos 🙁 via wakwuk.blogspot.co.id
Meski bukan orang Jawa, nggak ada salahnya kamu sedikit-sedikit belajar beberapa kosakatanya. Terlebih yang memang sudah biasa digunakan oleh penduduk sekitar. Seperti halnya kata peribahasa, “Di mana bumi dipijak, di situlah langit dijunjung”. Selamat mencoba, ya!