Fenomena gerhana matahari di Indonesia bukan yang pertama, tapi setiap orang tetap selalu antusias menyambutnya. Seperti halnya gerhana yang akan terjadi di tanggal 9 besok. Nggak cuma di 12 provinsi yang seratus persen dilewati fenomena ini yang sibuk melakukan persiapan dari jauh-jauh hari. Daerah, lain seperti Jogja yang meski hanya dilewati sekitar 85 persen ternyata juga sudah mempersiapkan lokasi serta alat untuk nonton bareng gerhana matahari.
Cukup lamanya periode terjadinya fenomena ini, jadi penyebab orang sangat bersemangat untuk nggak melewatkannya. Tapi, sebelum menyaksikan serangkaian fenomena ini, kamu harus tahu dulu beberapa hal pendukungnya. Pokoknya, jangan sampai kamu kecewa karena nggak bisa melihat secara maksimal keseluruhan fenomena, atau terjadi hal-hal lain yang nggak diinginkan.
1. Pengen dapat pemandangan yang bagus untuk mengikuti serangkaian fenomena? Kamu perlu mencari informasi tentang tempat serta waktu gerhana ini terjadi.
Sekali pun daerah kamu berpotensi mengamati gerhana matahari total. Perihal mencari tempat yang benar-benar menjanjikan untuk mendapatkan pemandangan yang pas juga nyaman itu perlu. Apalagi para photo hunter yang memang wajib mendapatkan fenomena ini dengan ciamik dan beda dari yang lain. Tapi, kalau nggak ingin ribet cari spot tersendiri, ya kamu bisa datang ke tempat-tempat yang memang sudah disediakan.
Selain tempat, kamu juga harus tahu waktu berlangsungnya fenomena dari awal hingga akhir. Gerhana matahari biasanya berlangsung selama dua sampai tiga jam, dan puncaknya sekitar setengah jam atau bahkan cuma 3 menit. Nah untuk fenomena rabu besok itu, di wilayah Indonesia bagian barat gerhana dimulai dari jam 6.19 WIB pagi dan puncaknya pada jam 7.21 WIB. Sedangkan di Indonesia bagian tengah terjadi jam 7.29 WITA, dan wilayah bagian timur jam 8.38 WIT. Jangan sampai kamu kelewat fenomena ini ya!
2. Pastikan juga kamu tahu keadaan cuaca di tempat itu saat gerhana berlangsung.
Sudah dapat tempat yang pas, dan waktu berlangsungnya juga sudah tahu. Eits, itu juga masih belum menjamin kamu bisa melihat gerhana matahari dengan baik. Ingat, ada cuaca yang mempengaruhi kondisi langit. Lokasi boleh bagus, tapi kalau cuacanya nggak mendukung seperti misalnya mendung. Wah, bisa-bisa rencana kamu mendapatkan momen itu gagal total. Makanya, pastikan kamu tahu dengan pasti perkiraan cuaca di lokasi pilihanmu.
3. Karena melihat matahari secara langsung bisa merusak rentina mata kamu. Menyediakan alat penunjang untuk melihat keseluruhan gerhana matahari itu wajib.
Pernah dengar, Kalau melihat gerhana matahari total secara langsung bisa membuatmu mengalami kebutaan? Sekedar meluruskan mitos yang berkembang, menatap matahari langsung meskipun nggak saat gerhana tetap berpotensi merusak rentina mata. Karena itu, menyediakan alat penunjang melihat gerhana seperti kacamata yang terbuat dari rol film itu perlu.
4. Tapi menonton gerhana tanpa memakai alat juga masih tetap bisa. Asalkan kamu tahu tahapan gerhana matahari yang aman untuk dilihat dengan mata telanjang.
Kesibukan membuat kamu nggak sempat menyiapkan alat untuk melihat penampakan matahari saat gerhana. Tenang, kamu masih bisa menyaksikan puncak gerhana saat matahari tertutup sempurna oleh bulan dengan mata telanjang. Sebelumnya kamu cuma perlu tahu tahapan-tahapan dari gerhana.
Dimulai dari baily’s bead, di mana matahari sudah tertutup bulan tapi masih ada cahaya matahari yang menembus pinggiran bulan. Lalu cincin berlian, di tahap ini masih ada satu titik cahaya matahari yang terlihat. Setelah itu, tiba lah gerhana penuh saat matahari benar-benar tertutup sempurna. Tapi, kamu perlu waspada juga dengan pergerakan bulan ya. Jangan sampai, saking asyiknya melihat gerhana penuh, kamu meleng dan nggak sadar kalau matahari sabit yang mulai muncul. Di tahap terakhir itu melihat matahari dengan mata telanjang nggak aman buatmu.
5. Alat untuk melihat gerhana juga bisa kamu buat sendiri loh. Ini dia caranya!
Bingung mendapatkan kacamata dari rol film? Kamu bisa membuatnya sendiri kok. Â Cuma bermodal rol film baru dan karton. Sedangkan caranya, kamu gunting rol film tadi di tiap frame. Lalu temple film itu di kerangka kacamata yang terbuat dari kertas karton.
Oh iya, selain kacamata dari rol film, kamu juga bisa mengubah kardus bekas seukuran sedang menjadi proyektor. Dan bahan-bahan penunjang yang lain yaitu selembar kertas putih, beberapa aluminium foil, pisau kerajinan, gunting, pin gambar, lakban dan lem.
6. Kebiasaan selfie kekinian membuat kamu juga ingin mengabadikan momen gerhana ini. Tapi pastiin juga keamanan kamu saat mengambil gambar.
Nah, pasti banyak juga dari kamu yang sudah berencana mengabadikan fenomena ini dengan ber-selfie selama gerhana berlangsung. Sah-sah aja sebenarnya, Tapi sekali lagi pastikan kamu mengikuti panduan yang nggak jauh beda dengan melihat gerhana. Melihat sinar matahari dari ponsel memang nggak berbahaya. Karena yang berbahaya itu, saat kamu asyik mengatur komposisi foto, dan nggak sadar melihat matahari langsung dengan mata telanjang.
7. Ketahui juga teropong biasa atau sunglasses bukan alat yang tepat untuk melihat fenomena ini
Terakhir, tapi nggak kalah penting. Buat kamu yang menganggap teropong atau sunglasses bisa jadi alat alternatif melihat gerhana. Kamu hasus tahu kenyataannya, jika keduanya bukan alat yang tepat. Sunglasses cuma bisa meredupkan sinar matahari. Sedangkan radiasi elektromagnetik dari matahari yang berbahaya untuk rentina matamu itu masih tetap bisa menembus lensa kacamata.
Ingat ya, pastikan kemananan dan kenyamanan dirimu saat menyambut fenomena gerhana matahari yang cukup langka ini. Karena, diperkirakan gerhana matahari total akan ada lagi di tahun 2042 dan 2053, sementara gerhana matahari cincin akan melintasi wilayah Indonesia di tahun 2023 dan 2049. Selamat menonton gerhana, gais!