Mencari ide artikel Hipwee | Illustration by Hipwee
Terkadang, kita butuh waktu yang lama demi mendapatkan satu ide tulisan aja. Udah dituntut untuk segera menulis, tapi otak kita malah buntu. Nah, yang paling menjengkelkan lagi, ide-ide kreatif justru sering kali terlintas di waktu yang nggak terduga, saat bengong di kamar mandi, misalnya. Apakah kamu juga sering mengalaminya, SoHip?
Ide yang tak kunjung muncul hanya tantangan pertama. Para penulis artikel masih harus menghadapi tantangan lain, yakni mendapatkan ide sesuai dengan platfrom, tempat di mana tulisan itu akan ditayangkan. Sebagai penulis, kamu wajib paham nih, bahwa setiap platform memiliki identitas dan ciri khas yang membedakannya dengan platform lain. Sederhananya, nggak semua ide menarik bakal cocok ditayangkan di sebuah platform.
Sama halnya dengan Hipwee yang punya gaya tersendiri dalam mengemas sebuah tulisan. Hipwee juga memiliki standar khusus soal pencarian ide. Coba perhatikan, deh, semua artikel Hipwee memiliki benang merah yang sama. Rata-rata tulisan tersebut berangkat dari ide-ide yang populer di kalangan anak muda.
“Gimana caranya cari ide yang seperti itu?”
Nah, ini dia beberapa trik yang dirangkum dari pengalaman penulis-penulis tetap di Hipwee. Ada sekitar 6 jurus yang perlu kamu kuasai agar bisa menyajikan tulisan yang menjawab kebutuhan para SoHip. Jangan sampai nih, idemu justru nggak relate dengan pembaca setia Hipwee.
ADVERTISEMENTS
1. Mutlak nih, kamu harus punya mindset anak muda dulu sebelum mulai cari ide
Kamu harus ingat, Hipwee hadir untuk menjembatani kebaikan anak muda. Sejak lahir, Hipwee bahkan terus membawa semangat ini dalam setiap langkahnya. Nggak heran kalau Hipwee dikenal sebagai platform yang berusaha menjawab kebutuhan dan keresahan anak muda di rentang usia remaja akhir sampai dewasa awal.
Ketika menulis artikel ala Hipwee, wajib hukumnya mencari ide yang cocok untuk anak muda. Sebisa mungkin posisikan dirimu sebagai anak muda zaman sekarang. Kemudian, pahami keresahan mereka saat ini. Dari keresahan-keresahan itulah, kamu bisa mendapatkan ide. Jadi, berapa pun umurmu, meski udah nggak bisa dikatakan muda lagi, punya mindset anak muda nggak bisa ditawar kalau kamu mau menulis di Hipwee. Stay young, bestie~
Punya mindset anak muda | Illustration by Hipwee
ADVERTISEMENTS
2. Bagai pendekar menguasai ilmu bela diri, kamu harus memantau kabar terbaru di lini masa dengan lihai
Akrab dengan kabar terbaru bisa menjadi bekal untuk mencari ide. Dengan mengikuti perkembangan, kamu bisa tahu keresahan yang dirasakan oleh anak muda. Kuncinya, kunjungilah ruang-ruang maya yang biasanya jadi tempat mereka berkumpul dan bersuara. Media sosial seperti Twitter, TikTok, atau Instagram, misalnya, cukup bisa diandalkan.
Selain itu, kamu perlu rajin membaca kabar terbaru dari berbagai media online lain. Amati setiap perkembangan informasinya sekaligus bagaimana setiap media mengemas informasi tersebut. Dengan cara ini, kepekaanmu dalam menangkap fenomena dan caramu mengubahnya menjadi ide tulisan akan semakin terasah.
ADVERTISEMENTS
3. Keresahan pribadi yang berasal dari orang sekitarmu juga bisa jadi ide tulisan, lo
Meski berawal dari topik-topik populer di kalangan anak muda, artikel Hipwee menonjolkan personal story yang kuat. Bahkan, cara pengemasan ide menjadi tulisan pun menggunakan pendekatan ini. Nggak heran kalau timbul perasaan dekat ketika SoHip membaca artikelnya.
Nah, dalam mencari ide pun, kamu bisa berangkat dari keresahan pribadi yang dirasakan oleh orang-orang sekitarmu dengan rentang umur 18-34 tahunan. Cobalah lebih sering mendengarkan cerita mereka. Siapa tahu, kamu menemukan topik menarik dan inspiratif yang layak dibagi ke banyak orang. Jadi, selain mendapatkan ide dari mengamati kabar terbaru di dunia maya, cara ini juga semakin memperkaya bank ide di kepalamu.
Langkah mencari ide artikel Hipwee | Illustration by Hipwee
ADVERTISEMENTS
4. Lakukan riset sederhana untuk membedah ide-ide tersebut menjadi topik yang utuh
Ide awal yang kamu kantongi masih mentah. Artinya, ide tersebut perlu ditelusuri lagi supaya kamu bisa menentukan urgensinya untuk ditulis. Makanya, setelah menemukan ide besar, PR-mu cukup banyak, salah satunya adalah melakukan riset sederhana.
Carilah sebanyak mungkin informasi terkait ide besar tersebut sampai kamu bisa menjawab pertanyaan 5W+1H (what, who, where, when, why, dan how). Jadikan informasi awal ini sebagai pegangan sebelum menurunkan ide menjadi kerangka tulisan. Bila pemahaman tentang ide besar itu sudah cukup menyeluruh, kamu bisa beralih ke tahap selanjutnya, yakni menentukan angle tulisan.
Apa itu angle? Apa bedanya dengan angel?
Temukan jawabannya di poin berikut ini, SoHip. Cus~
ADVERTISEMENTS
5. Penting nih, menentukan angle agar tulisanmu menawarkan sudut pandang yang unik
Tahukah kamu kalau 60 persen keberhasilan sebuah tulisan ditentukan oleh angle-nya? Semakin tajam angle yang kamu pilih, semakin bagus hasil tulisannya. Dibutuhkan ketajaman berpikir serta kepekaan dalam melihat angle menarik dalam proses ini.
Pada dasarnya, menentukan angle artinya kamu memilih sudut pandang ketika menulis tulisan. Seperti yang kita tahu, satu ide kemungkinan besar mengandung banyak topik penting. Nah, sebagai penulis, kamu nggak bisa menuliskan semua topik itu dalam satu tulisan. Mengapa? Karena tulisan justru nggak punya arah dan terlalu padat. Hal ini bisa bikin pembaca lelah.
Makanya, kamu perlu menentukan satu sudut pandang dan memilih sisi penting mana yang perlu diangkat dari sebuah ide besar. Pemilihan ini disesuaikan dengan gaya dan identitas Hipwee tentunya. Jadi, piilihlah angle yang paling cocok dengan anak muda.
Contohnya nih, ada ide besar yang tengah diperbincangkan publik, yaitu isu perselingkuhan dalam sinetron. Banyak orang membicarakannya karena merasa relate dengan fenomena itu. Sebagai penulis Hipwee, kamu bisa menulis pengalaman para anak muda yang juga mengalami perselingkuhan pada masa pacaran.
Salah satu angle yang bisa ditulis adalah alasan orang selingkuh padahal udah bahagia dengan sang pacar. Hindari mengambil angle yang mengarah pada fenomena perselingkuhan dalam pernikahan sebab anak muda masih belum relate dengan bahasan ini, kecuali untuk kanal Young Mom, ya.
6. Saatnya mengumpulkan data pendukung, lalu bikin kerangka tulisan. Catat, ya~
Kalau udah melewati proses 1-5, kamu perlu mengumpulkan data-data pendukung ide. Tujuannya agar tulisanmu punya dasar argumen yang jelas dan dapat dibuktikan meskipun bentuknya opini atau pengalaman pribadi. Selain itu, dengan adanya data pendukung, bukankah idemu makin kaya informasi? Kamu juga bisa mulai menentukan apakah butuh narasumber dan siapa yang cocok jadi narasumber tersebut.
Selanjutnya, buatlah kerangka tulisan juga. Selain efektif untuk menata cara berpikir yang runtut, kerangka tulisan dapat dijadikan pegangan ketika menulis sehingga isi tulisan nggak melebar ke mana-mana, masih sesuai angle-nya~
Coba ikuti beberapa langkah ini:
Mulai dengan membuat judul sesuai dengan angle tulisan
Buat poin-poin utama yang akan dibahas dalam tulisan. Pastikan semua poin masih saling berhubungan
Jika perlu, tentukan apa aja yang harus ditulis di setiap poin utama
Sertakan referensi yang mendukung poin-poin tersebut
Itulah 6 langkah mencari ide artikel Hipwee sebelum akhirnya dieksekusi menjadi tulisan. Untuk menghasilkan tulisan yang baik, kamu perlu memilih ide yang dibutuhkan oleh pembaca, ya. Jadi, jangan egois dengan memilih ide-ide yang sekadar menarik di matamu. Hal terpenting adalah mencari ide yang memang merepresentasikan keresehan pembaca dan pastinya penting untuk diketahui publik, SoHip. Selamat berlatih, ya!