Hai, Assalamualaikum para penghuni surga ~
Ya, di episode Hipwee Jurnal kali ini saya dimandati untuk menulis apapun tentang saya, seseorang yang sebenarnya awam soal sosial media.
Jadi kalau boleh jujur, saya adalah orang yang sangat sangat suka belanja. Belanja apapun, dari mulai baju, jilbab, skincare, make-up sampai bumbu dapur, semua saya sikat habis. Saya juga suka takjub melihat suasana mal, supermarket atau pasar tradisional yang dipenuhi ibu-ibu sosialita sampai berdaster. Menurut saya, mereka ini luar biasa dan patut diajdikan panutan, khususnya dalam hal tawar menawar.
That’s why, saya lebih suka jalan-jalan ke pusat perbelanjaan daripada nonton film di bioskop atau berjam-jam di salon.
…
Tapi please, kalian jangan salah sangka dan menganggap saya ini perempuan boros dan berpotensi memoroti dompet suami, ya! Saya memang hobi belanja, tapi tetap pada jalur yang benar di mata Allah. Maksudnya, saya selalu pilih-pilih setiap akan belanja dan nggak lantas membeli tanpa pikir panjang. Saya tetap berpatokan pada istilah, “dahulukan kebutuhan daripada kepentingan!”. See, saya adalah shopaholic yang tetap merakyat!
Di luar semua itu, saya hanya suka membeli barang-barang dengan harga murah namun tetap punya kualitas. Simpelnya, saya ogah kok kalau harus beli baju bermerek di mal, selagi para pedagang kecil di toko masih jualan baju-baju lucu tapi harganya nggak sampai 100.000.
FYI, saya nggak pernah beli baju yang harganya sampai 100.000. Bagi saya, ini pemborosan yang nggak termaafkan!
Nggak cuma saat beli baju, milih skincare buat perawatan sehari-hari juga butuh effort buat milih yang benar-benar murah. Bukannya nihil kualitas, skincare murah ini harus mengandung sedikit bahan kimia dan nggak peduli apapun mereknya. Buat apa mahal, tapi nggak cocok buat kulit? Sama seperti milih pasangan, yang penting ‘kan nyaman, bukan cantik atau tampan!
Jadi, saran saya buat teman-teman yang susah ngontrol hobi belanjanya, jangan galau dulu! Kamu tetap bisa kok memaksimalkan tabungan, walau di mal atau olshop-olshop lagi banyak diskonan. Kamu hanya perlu memahami apa yang jadi kebutuhanmu, dan jangan pernah malu nawar harga jika itu memungkinkan.
Soal memilih tempat makan aja, saya nggak pernah selektif dan ribet. Yakali, milih makanan mahal tapi nggak sehat dan kurang cocok di lidah, buat apa? Bukankah jauh lebih baik kalau makan di warteg, daripada restoran mahal yang nama menunya lebih sulit dari soal UN? Duh!
Percayalah, bahwa hasrat belanja itu anugerah dari Tuhan YME, tinggal bagaimana kamu mengaturnya supaya nggak ganggu biaya nikah dan cicil rumah.
Semoga Hipwee Jurnal dari saya, si tukang belanja yang tetap merakyat ini bermanfaat buat teman-teman, ya! Kalau mau sharing soal belanja atau update info diskonan, silahkan kontak saya ke email (silvia.agung@gmail.com), ya. Terimakasih banyak…
ADVERTISEMENTS
#HipweeJurnal adalah ruang dari para penulis Hipwee kesayanganmu untuk berbagi opini, pengalaman, serta kisah pribadinya yang seru dan mungkin kamu perlu tahu
Baca tulisan #HipweeJurnal dari penulis lainnya di sini!