Zaman sekarang semua orang bisa menyampaikan pendapat demikian mudahnya. Fitur share, retweet, dan repath dari sosial media juga memudahkan orang menyampaikan cuitan orang lain yang sependapat dengan mereka. Di satu sisi kita gak perlu bingung lagi jika punya sesuatu untuk disampaikan. Tinggal ketik di HP, unek-unek kita akan muncul dan terbaca di ribuan HP lainnya.
Di sisi lain, banyak juga orang yang sering lupa kalau membagikan sesuatu via sosial media itu ada aturannya. Asal nge-share dan retweet, padahal informasi yang dibagikan salah kaprah. Asal setuju, padahal artikel yang di-share nyuruh pembacanya menebar kebencian. Sosial media yang tadinya penuh foto-foto dan status menyenangkan, jadi dicemari link yang menghasut dan informasi sensasional nan asal.
Capek nggak sih? Coba deh timbang kembali. Sebelum menge-share link di sosial media, sudahkah kamu pertimbangkan hal-hal ini?
ADVERTISEMENTS
Kamu mungkin memencet tombol share karena menikmati apa yang kamu baca. Tapi, yakinkah kamu teman-temanmu akan merasakan manfaat yang sama?
Umumnya, orang-orang di sosial media lebih menginginkan informasi yang menyenangkan, menghibur, dan ringan untuk mereka konsumsi. Kenapa? Karena kehidupan nyata sudah cukup bikin capek. Gak baik deh, nambahin beban pikiran dengan hal-hal yang berat, cukup bagikan aja tips-tips dan cerita yang positif di halamanmu yang bisa mereka saksikan.
Ada baiknya kamu mempertimbangkan hal di atas sebelum menge-share sesuatu di sosial mediamu. Soalnya, membagikan tautan yang kontroversial dan memicu keributan berarti akan “mencekoki” teman-temanmu sendiri dengan sesuatu yang belum tentu mereka mau. Mereka mau melihat hal yang menyenangkan dan lucu-lucu, kenapa justru ada (maaf) foto jenazah korban kecelakaan di timeline mereka? Mereka mau ketawa-tawa, eh masih aja ada teman Facebook yang ribut soal pemilu satu tahun yang lalu. Mungkin entah kenapa kamu menikmati hal-hal di atas. Tapi, apakah kamu yakin semua temanmu di sosial media juga sama?
ADVERTISEMENTS
Banyak media menerbitkan berita sensasional yang tak akurat dengan tujuan menarik pembaca. Jika kamu langsung percaya, kamu yang jadi korbannya. Yuk, coba konsumsi lebih dari satu media?
Semua media punya standar tersendiri dalam meracik dan memilah informasi, dan mengusung pemahaman tersendiri di baliknya. Oleh karena itu, gak heran kalau satu berita bisa dilihat dari berbagai sudut pandang. Agar tidak terjebak satu pandangan saja, ada baiknya kamu memperkaya diri dengan membaca berbagai informasi dari sumber yang berbeda.
Perlu diperhatikan juga bahwa media online hidup dari pageview dan jumlah visitor. Karena itu, mereka ditekan untuk memproduksi artikel semenarik mungkin. Banyak lho yang tidak bertanggung jawab dan sengaja menyebarkan informasi yang salah demi menarik pembaca.
Cobalah mengkonsumsi lebih dari satu media karena ini akan membentukmu menjadi lebih obyektif. Lagipula gak oke juga ‘kan, terjebak pemikiran yang salah karena terburu-buru membagikan tautan yang berhasil mengomporimu?
ADVERTISEMENTS
Ada situs-situs tertentu yang sebaiknya tidak usah kamu share artikel-nya. Banyak informasi dari mereka itu salah, menyudutkan, dan menyulut keributan. Malu kali nge-share!
Di balik publikasi setiap informasi, ada kepentingan yang berbeda-beda. Bukan rahasia pribadi lagi jika ada media yang benar-benar menjunjung tinggi asas jurnalistik, dan ada yang membangkang demi sekedar kepentingan pribadi atau kelompok. Ketika suatu laman sudah ketahuan tidak obyektif, kurang riset, dan bersifat menghasut, lebih baik kamu cepat-cepat cabut dan berhenti membagikan tautan dari laman tersebut.
Apa yang kamu share membentuk image dirimu di mata orang lain. Dan disadari atau tidak, menge-share artikel-artikel dari situs yang penuh kebencian itu akan membuat image-mu terlihat mudah dihasut, asal omong, dan tak menghargai orang lain. Duh…
ADVERTISEMENTS
Hoax alias informasi palsu akan diterbitkan berulang-ulang oleh media agar terlihat nyata. Jangan sampai kamu percaya
Dunia maya sangat rawan informasi-informasi palsu dan tak akurat. Parahnya, informasi ini kadang diulang-ulang publikasinya. Secara periodik media akan mengeluarkan lagi informasi yang sama. Semuanya, agar informasi hoax ini terlihat nyata dan layak dipercaya.
Sebelum kamu menge-share artikel tertentu, pastikanlah bahwa apa yang ada di dalamnya bukan hoax. Dan ketika kamu tahu temanmu membagikan informasi berisi hoax, janganlah ragu untuk secara halus mengirim pada mereka link berisi informasi yang sebenarnya.
ADVERTISEMENTS
Berita yang sedang trend pun tak melulu baik untuk dibagi. Apalagi jika satu timeline-mu isinya trend itu semua — kasihan yang membaca!
Walaupun tautan yang kamu bagikan sedang nge-trend dan kamu ingin ikut terlihat kekinian dengan membagikannya, pastikanlah bahwa apa yang kamu bagikan itu belum dibagikan sebelumnya oleh teman-temanmu yang lain. Kalau tidak, teman-temanmu (dan kamu) pun pasti muak karena berita yang sama di-share berkali-kali oleh orang yang berbeda.
Sayang kalo kamu menghabiskan waktumu untuk mewarnai halamanmu dengan hal-hal yang bikin orang lain bete karena navigasinya dipenuhi dengan post-post darimu yang mereka rasa kurang bermanfaat. Apalagi kalo ternyata trending topic yang senantiasa kamu share itu adalah hoax juga. Wah, bisa mati gaya.
ADVERTISEMENTS
Selalu sikapi artikel apapun dengan kepala dingin. Tergesa-gesa dan emosional hanya akan bikin orang lain mengajakmu piknik
Mendinginkan kepala sebelum menyikapi internet adalah golden rules supaya kamu gak terjebak di alam penuh tipu daya ini, dimana informasi bisa dimanipulasi dan diubah sesuka hati. Tak usahlah ikuti kesalahan banyak orang, mulailah bijaksana pada dirimu sendiri agar tidak tersesat nantinya.
Mungkin kamu sudah geram dengan perilaku banyak orang yang kamu rasa kurang bijak di Internet, namun bukan berarti kamu dapat membalas perlakuan mereka dengan ikut-ikutan nge-share hal yang sama gak pentingnya. Yuk, nikmati dunia maya tanpa harus membebani orang lain!