Menjaga kebersihan telinga memang gampang-gampang, susah ya. Nggak seperti bagian tubuh lain yang bisa dibersihkan dengan dicuci begitu saja, masih banyak banget orang yang belum tahu bagaimana cara membersihkan dengan baik. Biasanya sih, kebanyakan orang membersihkan telinga pakai cotton bud, padahal ini bahaya banget, lo. Cotton bud bisa menimbulkan luka pada kulit bagian dalam telinga, kotoran telinga juga bisa terdorong masuk, lebih bahaya lagi kalau sampai mengenai gendang telinga.
Selain itu, penggunaan earbud atau alat bantu dengar juga bisa kadang menimbulkan luka pada telinga, membuat telinga jadi mudah kotor dan lembab. Jika sudah begini, apa akibatnya? Nah, supaya lebih paham dan aware dengan kondisi telinga kita, yuk kenali beberapa gejala infeksi pada telinga yang nggak bisa dianggap remeh!
ADVERTISEMENTS
1. Sering merasa gatal di bagian daun telinga hingga lubang telinga, bisa jadi gejala awal infeksi telinga
Rasa gatal ini biasanya pertanda bahwa ada sesuatu yang tidak beres di telinga kita, misalnya terjadi lecet ringan, produksi kelenjar minyak berlebih, terdapat kotoran bahkan infeksi. Dilansir dari Halodoc, pada banyak kasus infeksi telinga terjadi ketika tabung eustachius atau tabung yang menghubungkan telinga dengan bagian belakang tenggorokan mengalami pembengkakkan, penyumbatan atau terdapat penumpukan cairan.
Rasa sakit pada telinga juga biasanya berhubungan dengan sakit pada hidung dan tenggorokan. Penyebabnya bisa karena kebiasaan membersihkan telinga yang tidak benar, merokok, alergi debu, infeksi sinus, pilek dan produksi air liur berlebih.
ADVERTISEMENTS
2. Daun telinga kemerahan, gatal dan terasa nyeri di bagian tonjolan depan telinga
Jika kamu merasakan gejala sakit telinga bagian luar, ditandai dengan gatal dan kemerahan dibagian daun telinga hingga liang telinga, rasa nyeri di bagian depan lubang telinga, bahkan hingga membengkak, kamu perlu waspada terkena infeksi telinga bagian luar (otitis eksterna). Infeksi telinga ini bisa juga disebut dengan swimmer’s ear karena sering terjadi pada perenang.
Dilansir dari AloDokter, Otitis eksterna biasanya disebabkan karena kondisi lubang telinga yang terlalu lembab, liang telinga tergores atau lecet, dan iritasi yang biasanya diakibatkan karena kulit sensitif yang terkena sampo, lotion dan pembersih wajah. Jika kamu mengalami gejala ini jangan ragu untuk periksa ke dokter, karena infeksi di bagian luar telinga bisa menjadi gejala awal infeksi telinga dalam yang sudah kronis.
ADVERTISEMENTS
3. Keluar cairan atau nanah dari dalam telinga yang dihasilkan dari infeksi telinga bagian tengah
Infeksi telinga bagian tengah atau bagian dalam dari gendang telinga (otitis media akut) biasanya terjadi pada anak-anak. Infeksi ini biasanya terjadi karena bentuk anatomi telinga anak-anak masih kecil dan mudah tertutup saat terjadi infeksi saluran pernapasan atas, misalnya pilek yang cukup lama. Dilansir dari Alodokter, pada kondisi yang parah, infeksi ini akan menyebabkan keluarnya cairan yang lebih banyak meski sudah diberi antibiotik, bahkan bisa menyebabkan gendang telinga pecah atau robek.
ADVERTISEMENTS
4. Terdapat gelembung-gelembung seperti lepuhan kecil yang menimbulkan rasa nyeri dan gatal
Peradangan gendangan telinga (miringitis bulosa) disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri yang menyerang gendang telinga karena kondisi telinga yang kurang bersih. Infeksi ini menimbulkan lepuhan kecil hingga bagian luar telinga. Pada kondisi yang kronis, infeksi gendang telinga disertai demam dan sakit kepala berdenyut.
ADVERTISEMENTS
5. Bengkak di bagian telinga belakang, terasa nyeri, kemerahan dan disertai demam
Telinga bagian belakang merupakan tulang mastoid yang terhubung dengan telinga bagian tengah. Jika bagian ini mengalami bengkak, maka kamu perlu waspada terkena mastoiditis akut atau infeksi tulang mastoid. Dilansir dari SehatQ, infeksi ini biasanya terjadi setelah mengalami infeksi telinga bagian tengah. Pada kondisi yang kronis, infeksi telinga bagian belakang ini disertai keluarnya cairan dari dalam telinga dan telinga luar yang membengkak.
ADVERTISEMENTS
6. Nyeri telinga, disertai pusing berputar (vertigo), mual hingga muntah, gangguan pendengaran
Nyeri telinga disertai pusing berputar biasanya terjadi karena adanya peradangan pada saraf vestibular, yakni saraf keseimbangan tubuh. Gejala ini juga biasa disebut vestibular neuronitis atau labirinitis yang umumnya terjadi karena infeksi virus.
7. Nyeri telinga, disertai sakit kepala, lesu, demam, mual, muntah hebat. Muncul ruam di sekitar telinga hingga leher dan wajah
Kondisi ini bisa jadi kondisi infeksi telinga paling parah yang disebabkan oleh infeksi virus herpes zoster. Selain menimbulkan ruam infeksi ini juga bisa menyebabkan kelumpuhan otot wajah dan kehilangan pendengaran. Biasanya infeksi telinga ini terjadi ketika kekebalan tubuh menurun akibat terinfeksi virus cacar air. Perlu penanganan serius ketika menjumpai gejala herpez zoster telinga ini, supaya tidak terjadi kehilangan pendengaran secara permanen.
Nah, apakah kamu pernah mengalami gejala-gejala tersebut? Jangan sampai ya, karena nggak kebayang bagaimana jika telinga mengalami infeksi, otomatis aktivitas kita bisa terganggu. Untuk itu, mulai sekarang hal yang bisa dilakukan adalah mencegah infeksi telinga dengan cara menghindari kebiasaan yang mengakibatkan lecet atau iritasi telinga. Misalnya kurangi penggunaan earbud, hindari penggunaan cutton bud untuk membersihkan telinga.
Kotoran telinga sebenarnya akan keluar sendiri, jadi cukup bersihkan dengan tisu di bagian luar saja. Selain itu usahakan kondisi telinga selalu kering atau jangan sampai lembab, karena bisa menimbulkan jamur dan bakteri. Ingat-ingat, ya mencegah lebih baik daripada mengobati! Tapi kalau memang perlu, ya jangan ragu untuk segera konsultasi ke dokter THT ya~