Meningkatkan daya tahan tubuh bisa dilakukan dengan beragam cara. Mulai dari pola tidur yang teratur, pikiran yang bahagia, olahraga, hingga konsumsi makanan dengan gizi seimbang. Apalagi di kala pandemi Covid-19 yang tak kunjung selesai. Memenuhi asupan vitamin menjadi salah satu tindakan yang dipercaya membuat tubuh tetap fit.
Vitamin C saat ini kepopulerannya kian meningkat dan diburu banyak orang. Sebab, selain sumbernya tak bisa diproduksi langsung oleh tubuh, vitamin ini juga diyakini memiliki peran penting dalam menjaga imun. Namun, jangan sembarangan mengonsumsi vitamin C dosis tinggi tanpa petunjuk dari dokter, ya. Pahami dulu kebutuhan tubuhmu, kemudian sesuaikan dosis per harinya. Nah, berikut ini Hipwee berikan ulasan, yang telah dilansir dari Peraturan Menteri Kesehatan (yang bisa diunduh di sini).
ADVERTISEMENTS
1. Memiliki peran besar dalam kesehatan peredaran darah dan jaringan, kekurangan vitamin C bisa bikin tubuh mudah terinfeksi
Beberapa gejala kekurangan vitamin C, mulai dari permasalahan kulit, luka sulit sembuh, tubuh mudah lelah, nyeri sendi hingga penurunan berat badan. Kamu perlu tahu cara minum vitamin C yang benar supaya nutrisi terserap dengan baik. Vitamin C mudah larut dalam air, maka idealnya dikonsumsi saat perut masih kosong.
Waktu terbaik minum vitamin C bisa di pagi hari, 30-40 menit sebelum makan atau 2 jam setelah makan. Tubuh akan mengambil jumlah vitamin yang dibutuhkan dan membuang sisanya melalui urine. Ada baiknya dikonsumsi secukupnya saja.
ADVERTISEMENTS
2. Vitamin C untuk bayi kurang dari 6 bulan diperoleh dari ASI ibunya. Sedangkan di usia lebih dari 1 tahun dosisnya sebanyak 40-45 mg per hari
Kebutuhan vitamin C setiap orang berbeda, tergantung usia, berat badan, tinggi badan, dan beragam faktor lainnya. Namun, menurut pedoman yang mengacu pada Permenkes RI No.28 tahun 2019 ada kriterianya sendiri.
Dosis vitamin C anak IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) untuk usia 6-11 bulan sebanyak 50 miligram. Dosis vitamin C untuk anak-anak 1-3 tahun membutuhkan 40 miligram per hari. Sedangkan, dosis vitamin C tablet untuk anak usia 4-9 tahun sejumlah 45 miligram.
ADVERTISEMENTS
3. Mengonsumsi vitamin C untuk remaja di atas 12 tahun juga perlu diperhatikan. Untuk perempuan dan laki-laki punya dosis yang berbeda, lo
Peneliti dari University of Michigan Mark Moyad dalam jurnalnya mengatakan bahwa penting sekali memenuhi kebutuhan vitamin C untuk tubuh. Vitamin C bisa membantu pembentukan kolagen dan fungsi antioksidan untuk menetralisasi radikal bebas.
Dosis vitamin C harian untuk remaja di usia 12 tahun ke atas punya standar sendiri. Menurut Permenkes, laki-laki di usia rentang 13-15 tahun butuh setidaknya 75 miligram vitamin C. Sedangkan usia 16-18 asupan per hari disarankan 90 miligram.
Dosis vitamin C tablet per hari untuk perempuan pada masa remaja tak jauh berbeda. Akan tetapi nilainya memang lebih rendah. Dibutuhkan setidaknya 65 miligram untuk remaja perempuan berusia 13-15 tahun dan disarankan konsumsi vitamin C per hari 75 miligram untuk anak usia 16-18 tahun.
ADVERTISEMENTS
4. Ada di kisaran 75-90 miligram dosis vitamin C per hari dewasa untuk usia di atas 18 tahun. Cukup satu hari sekali, tetapi rutin dikonsumsi
Mengonsumsi vitamin C tak menimbulkan kerusakan atau efek samping berbahaya jika dilakukan dengan tepat. Jika berlebihan, nutrisinya tak dapat diserap oleh tubuh dengan baik yang justru menyebabkan masalah pencernaan seperti diare. Orang dewasa di atas 18 tahun membutuhkan dosis vitamin C sebanyak 75-90 miligram per hari. Hal ini juga berlaku sebagai dosis vitamin C untuk lansia, diatas 50 tahun yang butuh 75 miligram per harinya.
Dosis vitamin C untuk ibu hamil atau menyusui perlu diperhatikan dengan teliti, berikut ketentuan menurut Permenkes:
- Hamil trimester 1-3: tambah 10 miligram dari kebutuhan harian.
- Menyusui selama 12 bulan pertama: tambah 25 miligram dari kebutuhan harian.
ADVERTISEMENTS
5. Tak perlu memaksa mendapat asupan 1000 mg vitamin C dalam sehari, konsumsi secara berlebih justru berdampak negatif untuk tubuh
Belakangan di media sosial ramai soal warganet yang bercerita mengonsumsi 1000 mg vitamin C sehari saat isolasi mandiri. Hal ini pun ditanggapi oleh praktisi gizi yang menilai justru berlebihan. Pasalnya, rata-rata orang dewasa dalam sehari 90 mg sudah cukup, meskipun tubuh bisa menoleransi maksimum 2000 mg, seperti anjuran Kemenkes. Adapun jika berlebihan bisa menyebabkan mual atau muntah, sakit perut, diare, heartburn, sakit kepala dan insomnia.
ADVERTISEMENTS
6. Tanpa suplemen sekali pun, kita bisa penuhi kebutuhan vitamin C dari makanan. Lebih terjangkau dan minim akan risiko
Di luar sana tak sedikit yang masih mempertanyakan vitamin seribu mg yang bagus, di samping banyaknya merek yang beredar. Vitamin C nyatanya bisa didapat dari makanan sehari-hari. Harganya lebih terjangkau dari suplemen dan pastinya mudah didapatkan. Beberapa makanan mengandung vitamin C tinggi, seperti sayur kale, kembang kol, bayam, brokoli, cabai merah, paprika, pepaya, jeruk, kiwi hingga stroberi.
Untuk meningkatkan imun, pastinya bukan hanya bergantung pada vitamin C, tetapi setiap orang dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan yang lain guna menjaga fungsi tubuh. Sumber vitamin C bisa didapat dengan mudah dari pola makanan bergizi seimbang. Tak ada salahnya pula mengonsumsi suplemen, pastikan untuk selalu konsultasi supaya manfaat yang didapat bisa maksimal. Semoga informasinya bermanfaat!