Challenge untuk diet media sosial | Illustration by Hipwee via www.hipwee.com
Sebagian orang mungkin menganggap jika media sosial adalah bagian dari kehidupan mereka. Mulai dari bangun tidur, di sela-sela kesibukan, di mana pun, di berbagai kegiatan apa pun, hingga pergi tidur lagi, media sosial selalu digunakan di setiap ada kesempatan. Bahkan, ada yang tiap 10 menit merasa harus membuka notifikasi atau sekadar scrolling time line tanpa tujuan. Hayo siapa nih yang sampai begini?
Melansir dari Medium, di tahun 2019 Indonesia menempati posisi ke-7 dunia dalam penggunaan media sosial. Rata-rata orang Indonesia menghabiskan waktu 3 jam 16 menit tiap hari untuk bermain media sosial. Angka tersebut pastinya meningkat saat pandemi, di mana orang lebih sering melihat informasi dan melakukan komunikasi lewat media sosial.
Orang-orang menggunaan media sosial | Credit by Camilo Jimenez on Unsplash
Sobat Hipwee, berapa lama nih biasanya kamu main media sosial tiap hari?
Intensitas penggunaan media sosial yang tinggi bisa memicu beberapa masalah kesehatan, lo. Secara fisik penggunaan media sosial yang berlebihan memicu mata yang lelah, otot leher dan jari tangan terasa kaku, hingga sakit kepala. Selain itu, juga bisa menyebabkan kelelahan mental seperti cemas, kurang percaya diri, over thinking dan lain sebagainya.
Beberapa orang mungkin juga merasa kurang menikmati hidup dan kehilangan momen di sekitar karena terlalu asyik bermain media sosial. Hal ini tentu berdampak pada masalah komunikasi dan hubungan sosial di dunia nyata. Apalagi penggunaan media sosial dalam waktu lama bisa menyebabkan rasa malas, hingga beberapa pekerjaan harus tertunda.
Nah, kalau kamu merasa kebiasaan main media sosial udah nggak sehat dan menyebabkan beberapa masalah di atas, yuk coba tantangan Hipwee Premium untuk melakukan diet media sosial, berani nggak?
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Jika media sosial sudah menjadi candu, kelelahan fisik serta mental mulai mengganggu, inilah saatnya kamu harus mulai ‘diet’!
Main media sosial bikin capek | Credit by Mikotorav Photographer on Pexels
Kebutuhan mengakses media sosial tiap orang memang berbeda-beda, karena ada yang menjadikannya sekadar hiburan, alat komunikasi, bahkan ada yang bekerja lewat media sosial. Berbagai kebutuhan tersebut didukung oleh arus informasi yang sangat cepat, beragam dan terhubung dengan berbagai macam orang. Kemudahan akses informasi ini membuat pengguna merasa up to date karena bisa mengikuti perkembangan informasi. Namun, di sisi lain justru menyebabkan kecanduan, lo.
Melansir dari Healthline, setiap kali menggunakan media sosial, sinyal dopamin
di otak akan meningkat karena berhubungan dengan kesenangan. Otak akan mengidentifikasi aktivitas ini sebagai aktivitas yang bermanfaat dan positif sehingga harus diulang. Sayangnya, reaksi ini hanya sementara, maka saat reaksi dopamin hilang otak akan memerintahkan untuk kembali melakukan aktivitas serupa terus menerus, bahkan cenderung meningkat.
Kecanduan akan menjadi sangat berbahaya jika menyebabkan masalah seperti kesehatan fisik, kelahan mental hingga terganggunya hubungan sosial.
Jika kamu merasa intensitasmu dalam bermain media sosial sudah tinggi hingga menyebabkan beberapa permasalahan semacam itu, maka inilah saatnya untuk diet media sosial sejenak. Tenang, yang namanya diet pasti tetap bisa bermain, tapi intesitasitanya diturunkan sedit demi sedikit. Melansir dari Huffpost, idealnya waktu yang diperlukan untuk bermain media sosial adalah 30 menit per hari. Wah, padahal rata-rata orang Indonesia bermain media sosial hingga lebih dari 3 jam, Bisakah, jika dikontrol hingga 30 menit saja?
ADVERTISEMENTS
Diet media sosial yang konsisten bisa sangat bermanfaat bagi kehidupan dari sisi kesehatan fisik, kesejahteraan mental dan sosial. Worth it banget untuk dicoba!
Diet media sosial jadi punya waktu lebih buat produktif | Credit by Ketut Subiyanto on Pexels
Secara umum, mungkin kamu akan membayangkan jika diet media sosial bisa bermanfaat untuk menyisihkan waktu supaya lebih berharga, daripada sia-sia kerena bermain media sosial tanpa tujuan. Namun, manfaat diet media sosial nggak hanya itu saja, lo. Berikut beberapa manfaatnya!
Merasakan pikiran dan perasaan yang lebih tenang karena bisa mengurangi arus informasi yang harus dicerna dengan baik
Mengurangi risiko kelelahan fisik, terutama akibat dari screen time yang lama saat bermain media sosial
Bisa lebih fokus dengan kegiatan, karena bisa mengurangi distraksi
Menikmati momen nyata yang biasanya terlewat karena main media soial
Nggak membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain yang ditemui di media sosial
Membangun interaksi sosial secara langsung dengan lebih baik tanpa perantara media
ADVERTISEMENTS
Biar diet nggak terasa berat, ikuti beberapa tips berikut yuk!
Batasi interaksi di media sosial | Credit Omkar Patyane on Pexels
Jika kamu mengalami kecanduan media sosial, bisa jadi diet yang dilakukan akan terasa berat. Sebab, itu artinya kamu harus menahan hasrat untuk membuka, mengurangi intensitas waktu dan mungkin menyeleksi beberapa akun yang nggak bermanfaat. Perhatikan beberapa tips berikut, supaya diet medias sosilmu lebih mudah:
Lakukan secara bertahap, jangan langsung mengurangi intensitas penggunaan secara drastis
Buat pengaturan waktu otomatis pada perangkat yang digunakan untuk mengingatkan
Menyeleksi beberapa media sosial yang kurang bermanfaat
Jika punya beberapa akun pada satu media sosial, maka tutuplah satu per satu dan gunakan yang paling penting
Hindari berkomentar pada topik yang ramai, biar nggak perlu memantaunya terlalu lama
Batasi orang yang bisa berinteraksi denganmu, misalnya membuat close friend dan melakukan privasi
Komitmen dengan diri sendiri supaya bisa konsisten sampai 30 hari
ADVERTISEMENTS
Yuk, mulai tantangan 30 hari diet media sosial!
Mulai diet media sosial | Credit by Pixabay on Pexels
Hal yang perlu kamu ingat saat melakukan diet ini adalah memahami prioritas penggunaan media sosial. Jika kamu menggunakan media sosial untuk bekerja, maka gunakanlah di jam kerja dan hanya untuk kepentingan pekerjaan. Di luar itu, maka ‘jatah’ penggunaan media sosial harus dikurangi. Jika rata-rata orang Indonesia mengunakan media sosial selama 3 jam per hari, maka untuk memulai diet ini kita bisa menguranginya secara bertahap hingga 30 menit sehari.
Minggu ke-1: Mari mulai dengan mengurangi jatah media sosial hanya 2 jam atau 120 menit per hari. Lakukan aturan ini selama 8 hari pertama. Kamu boleh mengatur sendiri jam atau jadwal penggunaannya dan dilakukan pada semua media sosial yang kamu miliki
Minggu ke-2: Masuk hari ke-9, jatah media sosial harus dikurangi lagi menjadi 90 menit per hari. Lakukan aturan ini selama 7 hari. Di minggu ini, cobalah untuk mengurangi 1 akun media sosial yang kamu gunakan, jika kamu punya beberapa akun dalam 1 platform. Di hari ke-13, coba kurangi 1 akun lagi, ya.
Minggu ke-3: Di hari ke-16, jatah media sosial harus dikurangi lagi menjadi 60 menit per hari. Lakukan aturan ini selama 7 hari. Di hari ini, coba seleksi media sosial yang kamu gunakan. Hapus aplikasi yang paling jarang kamu gunakan. Di hari ke-21, lakukan seleksi lagi dan hapus aplikasi yang menurutmu kurang bermanfaat.
Minggu ke-4: Di hari ke-23, jatah media sosial harus dikurangi lagi menjadi 30 menit per hari. Lakukan aturan ini selama 8 hari. Di minggu terakhir tantangan ini, cobalah untuk menggunakan 2 media sosial saja yang kamu anggap paling penting dan bermanfaat. Yey, tantangan selesai hingga hari ke-30!
Meski tantangan diet media sosial sudah selesai, kamu tetap bisa melanjutkan beberapa aturan dan tips-tips di atas, lo. Bahkan, hal ini bisa melatih kita untuk mengendalikan penggunaan media sosial supaya nggak kecanduan. Kamu juga bisa melakukan tantangan ini secara berkala, misalnya setiap 4-6 bulan sekali, sekalian untuk detoks media sosial dan istirahat dari arus informasi yang terlalu cepat. Coba deh, rasakan manfaatnya!
Nah, untuk memudahkanmu mengikuti tantangan diet ini, kamu bisa melihat alur diet di bawah ini. Tinggal ikuti alur sesuai panduan di atas dan lakukan check list tiap hari. Yuk mulai diet media sosial, kalau bukan diri kita sendiri yang mengendalikan, mau siapa lagi?