Membuat CV yang ATS friendly | Illustration by Hipwee
Jika diibaratkan, menyiapkan CV mirip dengan persiapan melamar doi di depan calon mertua. Sebisa mungkin kamu menunjukkan impresi yang bagus dan menarik sehingga calon mertua yakin kamu adalah satu-satunya sosok yang layak untuk menjadi pendamping hidup anaknya. Sama halnya dengan membuat CV nih, demi membuat HR jatuh hati, kamu pasti tampil seatraktif mungkin sebagai pencari kerja yang berkompeten.
Namun, tahukah kamu kalau CV bisa aja langsung gugur sebelum HR melihatnya? Bayangkan, kamu udah merancang isi CV dengan penuh pertimbangan, memasukkan pengalaman kerja atau organisasi, bahkan sesederhana kata-katanya pun kamu susun dengan sangat teliti. Desain CV? Nggak main-main. Kamu sengaja memilih warna atau simbol yang kira-kira menonjol untuk memberi kesan berbeda.
Kalau menengok persiapanmu yang maksimal, wajar bila kamu percaya diri. Sayangnya, semua persiapan itu bukan jaminan CV bakal lolos penilaian. Bukan gara-gara kamu kurang memenuhi syarat atau CV jelek, tapi karena nggak lolos screening ATS. Simpelnya sih, CV-mu nggak ATS friendly.
Hah?! Apa itu ATS?
Kok ATS bisa dipakai untuk menyeleksi CV pelamar kerja?
Bagaimana cara bikinnya?
Sebenarnya, ATS bukan hal baru di dunia kerja, terutama di kalangan HR. Namun, perihal ATS memang masih jarang diketahui para pelamar kerja. Makanya, nggak sedikit CV yang tersingkir lebih dulu karena nggak memenuhi ketentuan sistem.
Kamu nggak pengin, kan, CVmu terdepak begitu aja karena nggak lolos sistem ini? Nah, Hipwee Premium udah menyiapkan ulasannya secara lengkap dan eksklusif untukmu. Simak, yuk!
ADVERTISEMENTS
Mengenal lebih dekat dengan ATS biar makin paham bagian CV yang perlu kamu sesuaikan
Urutan CV dalam sistem ATS | Illustration by Hipwee
Sekitar 95% perusahaan yang masuk daftar majalah Fortune disebut-sebut telah menggunakan ATS. Perusahaan besar di Indonesia, konon katanya, juga udah mengaplikasikan Applicant Tracking System (ATS) ini untuk menyeleksi ribuan CV yang masuk. Sekalipun tidak, beberapa perusahaan mengembangkan sistem lain yang cara kerjanya sama dengan ATS, seperti yang diterapkan TopKarir.
“Portal karier ini mencocokkan kualifikasi bidang kerja yang telah dimasukkan dengan CV kandidat yang tersedia,” ungkap Fitrianti Vidya Kusuma, staf Human Resources TopKarir.
Jadi, ketika perusahaan membuka sistem, udah tersedia urutan kandidat yang paling cocok sampai kandidat yang kurang cocok. Dengan cara ini, proses rekrutmen memang lebih ramping dan HR mendapatkan data CV yang terkurasi oleh sistem. Namun, di sisi lain, sistem ini dipandang kurang menguntungkan, khususnya bagi pelamar kerja, sebab CV mereka hanya dibaca sebagai data semata.
Indikator ketidaklolosan CV dalam sistem ATS pun bisa jadi sangat sepele, misalnya jenis huruf atau jenis penyimpanan dokumen yang nggak terbaca ATS. Fakta ini mungkin kurang mengenakkan, tapi bukan berarti kamu langsung pasrah begitu aja, kan? Ada beberapa cara yang bisa diaplikasikan kok untuk meminimalisir kemungkinan CV nggak lolos screening ATS.
ADVERTISEMENTS
Wajib nih, 10 hal yang harus diperhatikan saat membuat CV agar terbaca ATS
Mengutip dokumen yang dirilis Stewart, Cooper, & Coon, sebuah firma pengembangan sumber daya manusia, ada beberapa hal umum yang bisa dijadikan patokan ketika membuat CV yang ATS friendly meski sistem pelacakan dan penyaringan CV kemungkinan besar berbeda-beda.
Warna dan desain CV kemungkinan nggak terbaca oleh sistem ATS, tapi nggak akan mempengaruhi proses penyaringan. Jadi, menggunakan warna dan desain CV tertentu masih aman
Hindari menggunakan huruf kapital dan tanda baca yang tidak tepat karena menyebabkan ATS salah memberikan informasi atau rekomendasi CV
Hindari juga penggunaan kolom yang rumit dan karakter khusus yang sering kali nggak terbaca ATS
ATS nggak mengenali nama pemilik CV jika informasi gelar ditulis setelah nama. Ada baiknya sebutkan gelar pada bagian riwayat pendidikan atau ditulis di bawah nama kandidat
ATS hanya bisa membaca dokumen CV dalam bentuk PDF. Hindari mengirim CV dalam format jpg, jpeg, png, atau doc
Gunakan jenis huruf (font) yang sederhana, seperti Sans Serif. Font ini umumnya bisa dibaca banyak sistem penyaringan CV seperti ATS
Pakai ukuran huruf sesuai standar, yakni 11. Hindari ukuran font yang lebih kecil
Sistem ATS menghapus resume grafik, logo, dan gambar apa pun. Lantaran nggak mengganggu keterbacaan, grafik/gambar masih bisa digunakan untuk meningkatkan tampilan visual
Tulis judul tiap-tiap poin dengan jelas, seperti “Riwayat Pendidikan” atau “Pengalaman Organisasi”
Tabel masih bisa digunakan dalam CV karena nggak mengganggu ATS membaca informasi
CV ATS friendly vs CV kreatif | Illustration by Hipwee
ADVERTISEMENTS
Ciri-ciri CV yang ATS friendly. Yuk, optimalkan agar masuk daftar CV yang direkomendasikan!
Selain terus berpegang pada 10 hal tersebut dalam membuat CV yang ramah sistem ATS, kamu juga perlu memahami standar dan ciri-cirinya. Saat membuat CV, mulailah dengan menerapkan beberapa poin ini sehingga CV sesuai dengan ketentuan ATS dan kebutuhan perusahaan.
Tulis CV dalam bahasa Inggris. Mengapa? ATS memang lebih mudah membaca datamu dalam bahasa tersebut
Buat CV sepadat dan seringkas mungkin. Jangan sampai lebih dari 2 halaman. Banyaknya halaman akan memengaruhi keterbacaan CV
Paling aman, gunakan jenis font standar seperti Arial, Helvetica, Times New Roman, atau font standar lainnya. Pun, ukurannya harus sesuai ketentuan ATS, yakni nggak boleh kurang dari ukuran 11
Cantumkan data diri yang berisi nama, alamat e-mail, dan nomor telepon
Buat desain CV yang simpel, nggak perlu mencolok
Masukkan kata kunci yang masih relevan dengan kualifikasi yang dibutuhkan perusahaan sehingga kamu bisa memperoleh skor yang tinggi
Menurut Fitriyani, CV yang nggak lolos sistem seperti ATS biasanya karena belum cocok kualifikasinya dengan deskripsi bidang pekerjaan yang dimasukkan oleh perusahaan. Misalnya, perusahaan memasukkan kualifikasi sarjana dengan kemampuan komunikasi dan bahasa Inggris, sistem ATS nggak akan merekomendasikan CV pelamar kerja dengan latar belakang pendidikan kurang dari sarjana dalam CV.
Untuk itu, mengoptimasi kata kunci di dalam CV menjadi proses penting yang sebaiknya nggak boleh dilewatkan. Dengan menuliskan kemampuan komunikasi atau kemampuan berbahasa Inggris sesuai kebutuhan perusahaan, ATS akan mengategorikan CV milikmu sebagai kandidat potensial sehingga kamu bisa masuk ke tahap rekrutmen selanjutnya.
Kalau sebelumnya CV yang kamu kirim masih nggak membuahkan hasil, jangan berkecil hati, apalagi berendah diri. Bisa jadi CV-mu aja yang nggak lolos sistem ATS. Kini, kamu bisa membenahi penulisan CV menjadi lebih pas sesuai dengan kebutuhan perusahaan, ya. Semoga berhasil, SoHip!