“Organik: ditanam atau dipelihara tanpa menggunakan bahan kimia sintetis (tentang makanan)” – Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring
Akhir-akhir ini, semakin banyak orang yang memilih untuk mengonsumsi makanan-makanan organik. Toko-toko khusus yang hanya menjual barang atau produk organik pun mulai bermunculan di mana-mana. Diantara berbagai makanan yang versi organiknya mulai populer, beras organik adalah salah satu yang paling laris di pasaran. Lihat saja tuh menu nasi di restoran cepat saji pun sekarang ada pilihan yang nasi organik ‘kan!
Meskipun sudah populer, banyak orang tampaknya belum begitu paham tentang perbedaan makanan organik dengan non-organik selain label lebih sehat dan harganya yang berkali-kali lipat. Termasuk soal beras organik. Nah, buat kamu yang sedang tertarik mencoba beli beras organik, baca dulu ulasan Hipwee kali ini. Siapa tahu bisa lebih mencerahkan~
ADVERTISEMENTS
1. Seperti definisinya, beras organik Proses budidaya beras organik dan non organik berbeda lo. Beras organik nggak pakai pestisida sama sekali – pakai pupuk alami
Ciri khas yang paling membedakan beras organik dan beras non organik adalah cara budidayanya. Mulai dari penanaman, perawatan, sampa pemanenan, beras organik nggak mengggunakan bahan kimia sama sekali. Alih-laih menggunakan pestisida, budidaya beras organik memakai bahan-bahan alami. Misalnya, proses pemberantasan hama dengan memanfaatkan pestisida alami yang terbuat dari daun dan buah. Keduanya difermentasi secara alami agar menjadi pengusir hama.
Sementara itu, beras organik masih memakai pestisida yang berbahan kimia. Contohnya bahan piperonyl butoxide, malathion, dan carbaryl untuk membasmi gulma dan serangga. Untuk pupuk pun berbeda, beras organik menggunakan pupuk organik seperti kompos yang lebih ramah lingkungan.
ADVERTISEMENTS
2. Beda budidaya, pun beda manfaatnya pula. Beras organik diklaim lebih `ramah` untuk penderita diabetes lo
Diolah dan dibudidayakan dengan bahan-bahan alami, beras organik diklaim lebih banyak manfaat. Terhindar dari bahan kimia, beras organik dapat mencegah tubuh dari kandungan zat kimia berbahaya seperti urea yang bisanya da di dalam pupuk kimia. Karena nggak tercemar bahan kimia, kandungan gizi beras organik lebih terjamin bila dibandingkan dengan beras non organik. Selain itu, beras organik memiliki karbohidrat dan protein yang mudah terurai dalam tubuh. Sehingga beras organik aman buat pengidap diabetes.
Jenis beras organik hitam bahkan sering diandalkan untuk memulihkan stroke. Mengandung antioksdian yang tinggi, beras hitam organik pun ampuh menyembuhkan gangguan ginjal. Keunggulan lainnya, tekstur beras organik lebih pulen dibandingkan beras biasa. Volumenya pun lebih banyak. Karena tidak memakai bahan pengawet dan pemutih, warna beras organik cnederung kusam. Dengan manfaat dan keunggulan itu, wajar bila banyak orang beralih ke beras organik, ya.
ADVERTISEMENTS
3. Karena bebas pestisida, beras organik disebut-sebut lebih kaya nutrisi dibandingkan beras non organik
Dari segi nutrisi pun, beras organik dinilai lebih kaya ketimbang beras biasa. Nutrisi yang terkandung meliputi kalium, magnesium, pigmen antosianin, asam amino, dan zat besi. Sedangkan beras hitam organik memiliki zat flavonid yang tinggi lo dibandingkan beras non organik. Apalagi beras organik diolah tanpa bahan kimia dan pengawet, maka warna beras ini pun aman dikonsumsi.
Diketahui kaya nutrisi seperti mineral, glukosa, karbohidrat dan protein mudah dicerna tubuh, beras organik digunakan untuk program diet. Beras ini juga dikonsumsi oleh penderita kanker dan jantung karena dapat mencegah pertumbuhan dua penyakit tersebut. Meskipun diklaim lebih kaya nutrisi, bukan berarti beras non organik berbahaya dan tidak bernutrisi, ya. Beras non organik tetap aman dikonsumsi kok asalkan takarannya tepat dan nggak berlebihan.
ADVERTISEMENTS
4. Memiliki kandungan yang danggap lebih sehat, harga beras organik lebih mahal ketimbang beras non organik
Bisa dikatakan proses pengolahan dan perawatan beras organik tak mudah. Prosesnya lebih rumit dibandingkan budidaya beras non organik. Apalagi pembudidaya harus memastikan setiap padi organik tumbuh tanpa terkena serangga tanpa bahan kimia. Dengan alasan itu, harga beras organik lebih mahal. Ditambah beras organik tidak tercemar bahan kimia, membuat harganya relatif tinggi. Beras organik juga harus melalui proses sertifikasi yang cukup rumit dan lagi-lagi makan biaya. Lihat nih daftar pihak-pihak yang bisa memberikan sertifikasi organik. Semua itu akhirnya berimbas terhadap harga jualnya yang jauh lebih tinggi dari beras non-organik.
Nah, bila SoHip tertarik mengonsumsi beras organik, ada beberapa merk beras organik yang bisa dipertimbangkan seperti beras organik pandan wangi atau beras organik o rice. Kamu bisa mendapatkan beras organik di indomaret atau beras organik di alfamart. Bila Sohip masih bingung membedakan beras organik dan non organik, nggak apa-apa lo kalau mau mencari tahu dulu gambar beras organik dan contoh beras organik di internet. Selamat mencoba!