Cara meminta tolong yang benar | Illustration by Hipwee
Menjadi manusia artinya belajar untuk jadi nggak sempurna. Kita perlu sadar bahwa ketika mengalami kesulitan, terkadang kita nggak bisa mengatasinya sendirian. Meminta bantuan orang lain pun bukanlah hal yang memalukan. Sebaliknya, kita justru tumbuh menjadi manusia kuat karena berani mengakui keterbatasan kita. Namun, meminta bantuan juga bisa berujung hancurnya hubungan kita dengan orang lain jika… kita nggak tahu cara mengungkapkannya dengan benar.
Eh, pinjem uang, dong. Boleh, kan? Masa nggak boleh? Kan, kamu banyak uang.
Mendengarkan kalimat tersebut rasanya jengkel, kan? Bukannya minta tolong, malah terkesan menyuruh. Belum lagi kalau doi ngambek dan balik menuduh kita nggak punya perasaan ketika kita nggak sanggup memberi bantuan. Ini namanya meminta tolong atau memaksakan kehendak, ya?
Kesan angkuh dan bossy saat meminta bantuan seharusnya disudahi. Cara meminta tolong seperti ini bikin orang lain nggak nyaman, bantuan pun tak datang. Nah, agar permintaan tolongmu diterima dan nggak menyakiti orang lain, ada baiknya terapkan beberapa cara sopan ini!
ADVERTISEMENTS
1. Pilih waktu yang tepat, terutama saat yang dimintai tolong sedang luang dan nggak terhimpit kesibukan
Meskipun sedang membutuhkan bantuan secepatnya, kamu nggak punya hak untuk mendesak orang lain segera menolongmu. Ingat bahwa setiap orang punya kesibukan dan prioritas masing-masing. Lagipula, bukankah rasanya nggak enak jika ada orang yang menuntut bertemu, padahal kamu sedang repot? Jadi, tahan dirimu untuk bersikap buru-buru. Tawarkan waktu yang tepat untuk bertemu dengan mempertimbangkan kondisinya. Pastikan ia punya waktu luang dan sedang dalam kondisi yang siap untuk diajak ngobrol empat mata.
Jika mahir bersikap seperti ini, terrbangun kesan positif karena kamu nggak berpikiran egois. Di tengah situasi yang tentu nggak mudah, kamu tetap memilih untuk menghormati dan menghargari waktu orang lain. Etika juara yang layak dijaga~
Cara meminta tolong yang benar | Illustration by Hipwee
ADVERTISEMENTS
2. Ucapkan kata “tolong” saat meminta bantuan agar nggak berkesan angkuh. Wajib nih~
Meminta bantuan tanpa mengucapkan kata “tolong” akan membangun kesan angkuh dan arogan. Kalau cara mengucapkannya nggak hati-hati, bisa jadi nada memerintah atau menyuruh yang terdengar. Katakan tolong dengan sopan dan kerendahan hati. Ini beberapa contoh kalimat yang bisa kamu sontek:
Aku sedang kesulitan, bolehkah aku meminta tolong?
Saat meminta tolong, jelaskan pula keadaanmu yang genting. Berikan pemahaman agar orang lain tahu keadaanmu yang sesungguhnya. Dengan memberikan penjelasan, kesalahpahaman di antara kalian bisa diminimalisir. Pun, ia bisa mempertimbangkan keputusan yang tepat.
Saking saktinya kata “tolong”, banyak relasi yang terawat dalam waktu yang lama. Bukan cuma hubungan dengan teman sebaya, pasangan, dan keluarga, tapi juga dengan orang-orang yang lebih muda. Kata “tolong” membuat hubungan terasa hangat, dekat, tapi tetap penuh penghormatan.
ADVERTISEMENTS
3. Jangan meminta bantuan dengan mengungkit bantuanmu di masa silam
Tolong-menolong udah sewajarnya dilakukan dalam kehidupan. Ada kalanya, kita yang memberi pertolongan, tapi ada saatnya, kita yang membutuhkan pertolongan orang lain. Ketika masa kamu meminta bantuan tiba, jangan mengungkit pertolongan yang kamu berikan di masa silam. Tindakan ini justru menyiratkan kalau kamu memaksa dia membantu tanpa mempertimbangkan kemampuannya juga. Dampak fatalnya, kamu terlihat nggak tulus ketika memberikan bantuan.
Kebaikan dari hati yang ikhlas akan melahirkan banyak kebaikan lain meski nggak datang dari orang yang sama dan di saat itu juga. Bisa jadi kebaikanmu berbuah manis dengan cara dan jalan yang tak terduga~
Cobalah bersikap bijak. Kebaikanmu di masa lalu bukan ‘senjata’ yang bisa dipakai untuk mengontrol, apalagi memaksa orang lain. Sama seperti ia yang memberikanmu seutuhnya kepercayaan untuk mengambil keputusan, lakukanlah hal serupa pada orang lain. Izinkan dia menimbang-nimbang permintaan tolongmu tanpa desakan yang keterlaluan.
ADVERTISEMENTS
4. Hormati apa pun keputusannya. Jika dia enggan menolong, terima dengan kepala dingin dan hati yang lapang
Ingat bahwa hidup nggak berputar padamu, maka apa yang kamu harapkan bisa jadi nggak terjadi sesuai ekspektasi. Respon orang lain ketika kamu meminta bantuan, misalnya. Sadarilah bahwa mereka bisa saja membantu atau justru menolakmu. Bukannya nggak peduli, kemungkinan mereka nggak dalam kondisi yang baik untuk membantu.
Jangan terpancing emosi, ya. Terima keputusan dan pilihan mereka dengan penuh pengertian. Tanggapi dengan sikap tenang dan pikiran yang jernih. Ucapkan terima kasih karena dia sudah meluangkan waktu. Kemudian, cari bantuan ke orang lain lagi.
Kunci meminta tolong | Illustration by Hipwee
ADVERTISEMENTS
5. Hindari menggunjingkan orang ketika dia memang nggak bisa memberi bantuan. Tetap respek!
Setiap orang berhak menolak memberikan bantuan karena orang lain juga memiliki keterbatasan. Jika memang nggak sanggup membantu, memaksakan diri hanya akan menyakiti diri sendiri. Tugasmu adalah menerima keputusannya, termasuk untuk nggak memberikan bantuan.
Cobalah mengerti keputusan orang lain meski sulit dipahami. Hindari membicarakan ketidakmauannya tersebut di belakang karena bisa menimbulkan masalah baru. Fatalnya, hubunganmu dengan dia bisa jadi korban. Kamu nggak mau hal itu terjadi bukan?
6. Apresiasi dia dengan ucapan “terima kasih” atau bingkisan kecil
Jika dia membantumu, berikan apresiasi yang tepat. Dengan kata lain, bentuk apresiasinya disesuaikan dengan kemampuan juga. Nggak perlu membalas kebaikannya dengan hadiah yang mahal dan mewah. Terkadang ucapan terima kasih yang tulus dari lubuk hati terasa lebih menyentuh. Selain itu, kamu bisa menekankan bahwa dia bisa menghubungimu juga ketika sedang kesusahan.
Jadi, dari 6 poin tersebut, ada tiga kunci utama untuk meminta tolong, yakni tunjukkan sikap respek, berikan kepercayaan, dan sediakan diri untuk mendengarkan. Dengan memegang kunci ini, kamu bisa meminta bantuan dengan sikap yang sopan dan bijaksana.